Pemkab Manggarai

Pimpin Apel Hardiknas 2024, Bupati Hery Nabit Kenakan Pakaian Adat Manggarai Lengkap

Ruteng, Diskominfo Manggarai – Bupati Manggarai Herybertus Geradus Laju Nabit SE., MA., memimpin langsung peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), tingkat Kabupaten Manggarai, di halaman kantor Bupati Manggarai, Kamis (02/05).

Dalam upacara ini, Bupati Manggarai menggunakan pakaian Adat Manggarai (Lengkap) karena juga memakai Tubi Rapa. Sedangkan peserta upacara dan beberapa udangan menggunakan pakaian khas daerah masing-masing sesuai asal peserta dan udangan tersebut.

Pantauan media ini, tampak beberapa peserta dan undangan menggunakan pakaian khas Ngada, Ende, Flores Timur, Rote Ndao, Sumba, Jawa bahkan Makasar. Semua tampak anggun dan mempesona dengan balutan pakaian khas daerah masing-masing.

Upacara yang dimulai tepat pukul 09.00 WITA dilaksanakan secara sederhana mengambil tema “Bergerak Bersama Lanjutkan Medeka Belajar“.

Hadir dalam Apel Hardiknas 2024 antara lain unsur Forkopimda, Pimpinan DPRD, Para Asisten Setda, Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD, Ketua TP. PKK, GOW, Ketua Darma Wanita Persatuan, serta pelajar dan guru se-kecamatan Langke Rembong.

Dalam upacara peringatan Hardiknas ini, Bupati Manggarai tidak menyampaikan sambutan sendiri. Ia membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim.

Berikut Sambutan Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim yang dibacakan Bupati Hery Nabit saat upacara Perigatan Hardiknas Tingkat Kabupaten Manggarai tahun 2024.

Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh peıjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.

Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita beıjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.

Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendıdikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar. Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal barn karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terns didukung untuk berekspresi. Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah beıjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan. Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas peıjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.

Peringatan Hardiknas tingkat kabupaten manggarai tersebut juga di warnai dengan sejumlah atraksi tari dari siswa Langke Rembong, nyanyian dan hiburan lainya. Salah satu yang di pentaskan dalam acara tersebut yakni  “Tari Kreasi ”.

Tari kreasi ini menurut salah seorang Guru Tari, diharapkan dapat dilakukan di sekolah-sekolah yang ada di daerah ini, sehingga minat siswa untuk sekolah semakin besar karena siswa dapat belajar dengan baik, apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis. (Petrus M. Nasrani/**)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *