Pemkab Manggarai

Di Akhir Masa Jabatan, Pjs Bupati Manggarai Bangga Saksikan Ritual Adat Roko Molas Poco

Ruteng – Penjabat Sementara Bupati Manggarai (Pjs) Dr. Drs. Zeth Libing mengaku bangga menyaksikan langsung  pembangunan Mbaru Gendang (Rumah Adat) dalam ritual adat Roko Molas Poco.

Hal tersebut diutarakan Pjs. Zeth Libing, saat menghadiri kegiatan pembangunan rumah adat Gendang Lempa di Desa Golo Ropong Kecamatan Satar Mese Barat, Rabu 2 Desember 2020.

“Saya merasa sangat bahagia dan bersukacita karena ini peristiwa pertama saya menyaksikan langsung ritus ini. Saya bertugas dua bulan lebih, sabtu tanggal 5 Desember berakhir tugas saya. Saya mengikuti acara-acara adat, khusus Roko Molas Poco baru pertama kali. Luar biasa, di akhir-akhir masa jabatan saya bisa saksikan langsung ritual adat ini,” ujar Pjs Zeth Libing.

Pjs. Zeth Libing mengatakan nilai-nilai adat hendaknya senantiasa diwariskan kepada anak cucu sebagai identitas, ciri khas dan karakter masyarakat Manggarai. ” Ini perlu dilestarikan sampai kapanpun. Contoh tuturan adat ini harus dilestarikan. Kalau tidak ada yang mendengar, tidak ada yang belajar bagaimana bisa melestarikannya. Saya berterimakasih kepada orang tua yang masih mewarisi nilai-nilai budaya kepada kami semua yang masih muda ini, “tuturnya.

Dijelaskan Pjs Zeth Libing, pembangunan suatu daerah harus berjalan beriringan dengan kebudayaan, karena nilai budaya merupakan ciri khas dan identitas suatu daerah maupun bangsa.

Oleh karena itu lanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk mendukung pelestarian kebudayaan. “Pemerintah mendukung penuh pelestarian nilai-nilai adat yang ada di daerah kita tercinta. Saya sebenarnya melanjutkan program-program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah sebelumnya, saya datang meneruskan. Karena itu program yang dirumuskan oleh pemerintah ini sangat luar biasa membantu pembangunan pemerintah, pembangunan rumah ibadah, itu luar biasa,” ungkapnya.

Selain berharap proses pembangunan rumah adat ini dapat selesai tepat waktu serta melibatkan semua warga Gendang Lempa, Pjs Zeth Libing juga menyumbangkan bahan material bangunan berupa 30 sak semen untuk pembangunan Mbaru Gendang Lempa.

Sementara itu ketua panitia pembangunan Mbaru Gendang Lempa, Agustinus Durus menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bersama-sama membantu proses pembangunan rumah adat ini.

Dikatakan Agustinus, pembangunan Mbaru Gendang Lempa merupakan hasil swadaya dari keluarga besar Gendang Lempa serta dukungan dari pemerintah Kabupaten Manggarai, baik dari desa maupun perangkat daerah tertentu. “Khusus dana yang diperoleh dari pemerintah, kami mengikuti standar prosedur yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Secara umum Roko Molas Poco terdiri dari 3 kata, yakni roko berarti memikul bersama, molas berarti cantik dan poco berarti gunung atau hutan.

Secara harafiah tradisi Roko Molas Poco diartikan sebagai memikul secara bersama-sama kayu terbaik dari gunung atau hutan. Kayu diidentikan sebagai seorang gadis cantik ini kemudian diarak ke Mbaru Gendang untuk selanjutnya menjalani sejumlah prosesi adat sebelum dipancangkan di tengah Mbaru Gendang sebagai tiang utama penyanggah rumah adat tersebut.

Turut hadir dalam acara ini, Asisten II Setda Manggarai, Kasat Pol PP dan Damkar, Unsur Forkopimca, Kabag Adm.Kesos, Kabag Adm. Perekonomian, Kabag Umum dan Pjs. Kepala Desa Golo Ropong dan jajaran.   (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *