Pemkab Manggarai

Wabup Heri Ngabut Buka Kegiatan Diseminasi Hasil Kajian Audit Maternal Perinatal

Ruteng, Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut S.H, membuka kegiatan Diseminasi Hasil Kajian Audit Maternal Perinatal  Tingkat Kabupaten Manggarai, kamis ( 09/12/2021 ), di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai.

Dalam arahanya Wabup Heri menjelaskan angka kematian ibu dan anak di Manggarai cendrung fluktuatif selama empat tahun terakhir. Pada tahun 2017 angka kematian ibu sebanyak 5 kasus, tahun 2018 sebanyak 6 kasus, tahun 2019 sebanyak 12 kasus, tahun 2020 menurun menjadi  5 kasus, lalu hingga bulan november  tahun 2021 sebanyak 12 kasus. Demikian juga angka kematian bayi. Pada tahun 2017 tercatat 70 kasus, meningkat menjadi 83 kasus pada tahun 2018, tahun 2019 kembali menurun menjadi 76 kasus, dan tahun 2020 meningkat kembali menjadi 85 kasus, sementara keadaan sampai dengan bulan oktober tahun 2021 terdapat 83 kasus.

Angka- angka tersebut kata Wabup Heri tentu sangat mencemaskan. Oleh karena itu kita berupaya keras untuk melakukan langkah- langkah agar menekan jumlah angka kematian ibu dan anak di Manggarai supaya turun drastis.

“ Mari kita sama-sama berpikir untuk menyelesaikan soal ini, paling tidak ada sebuah komitmen untuk dari waktu ke waktu supaya kita menekan angka ini biar turun,” ungkapnya.

Wabup Heri menjelaskan, persoalan yang  dihadapi saat ini adalah masalah sumber daya manusia. Oleh karena itu intervensi yang kita lakukan selama ini adalah penguatan kapasitas sumber daya. “ kita ini bidang pelayanan kesehatan. Jumlah nakes di puskesmas sebenarnya cukup menjawab persoalan yang tadi saya sebutkan. Tetapi juga harus jujur sebagian diantara mereka perlu di cek ulang. Kita juga harus punya komitmen untuk melayani masyarakat, harus dipastikan juga bahwa kita hadir untuk mereka,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama beliau juga mengingatkan para nakes untuk tidak tinggalkan kantor pada jam kerja. Pastikan para nakes punya keahlian serta komitmen yang kuat untuk mengabdi pada daerah ini. ” Kalau sudah punya komitmen masihkan kita punya sikap konsisten supaya tidak berubah ubah,” ujarnya.

Sementara itu dalam laporanya pihak panitia kegiatan menjelaskan bahwa angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan Negara Negara tetangga lainya di Asia. Hasil survey menurut angka sensus tahun 2015 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Itu artinya ada 38 ibu meninggal setiap harinya. Demikian juga angka kematian bayi baru lahir, berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia  tahun 2017 tercatat 24 per 1000 kelahiran hidup.

Acara tersebut dihadiri para Asisten Setda, sejumlah pimpinan OPD, Wakil Ketua Tim PKK Manggarai, Para Kepala Puskesmas, tenaga kesehatan, Direktur RSUD Ben Mboi, Direktur RS Cancar, Direktur Panti Nirmala Ruteng, serta undangan lainya.

Share this post

One Response

  1. Terkait permasalahan ini, yang menjadi masalah utama selaian sumber daya manusia baik agen pelaksana maupun yang menjadi sasaran dari pelayannan kesehatan adalah sarana dan prasarana dalam hal menunjang pelaksanan pelayanan khususnya ditingkat kecamatan. masalah komunikasi, transportasi dan juga persediaan alat perlu ditingkatkan lagi terutama di wilayah kecamatan yg jauh dari RS. isu terkait dengan dibangunya RS di wilayah kecamatan harus direalisai karena ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan yang dihadapi pemerintahan sekarang. perlu digaris bawahi, kesejahtraan dari agen pelaksana dalam hal ini tenaga kesehatan perlu mendapat perhatian khusus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *