Pemkab Manggarai

Uskup Siprianus : Pariwisata Sesungguhnya, Mengendus Jejak ALLAH Dalam Kehidupan Melalui Alam Ciptaan-Nya

Kominfo – Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat,pr mengatakan pariwisata sesungguhnya adalah mengendus jejak ALLAH dalam kehidupan melalui alam ciptaannya.

Hal tersebut disampaikan Uskup Siprianus dalam sambutannya, seusai memimpin perayaan Ekaristi puncak penutupan festival Golocuru, di Gereja Santo Fransiskus Asisi Karot, Minggu 23 Oktober 2022.

Uskup Siprianus menekankan, hakekat pariwisata tidak hanya hingar bingar acara yang ditampilkan. Itu semua baik, tetapi semua itu harus mencapai titik tiba yang menjadi fokus dari pariwisata itu “Kita punya Golocuru yang sudah dikenal sejak lama. Bunda Maria ada di atas, tetapi selalu terlantar,”ungkapnya.

Pariwisata kata Uskup, tidak akan berakhir dengan festival. Pariwisata merupakan jalan hidup manusia, ziarah hidup manusia menuju sang khalik-Nya.Tetapi melalui tapak-tapak jejak pencipta itu di muka bumi “Karena itu kalau kita mengatakan pariwisata mengendus jejak ALLAH di muka bumi ini, maka jejak ALLAH itu kita temukan dalam indahnya alam ciptaannya. Kalau kita mau menemukan jejak ALLAH, maka tidak mungkin kita mau merusak alam,”kata Uskup Siprianus.

“Untuk saudara -saudara yang memiliki kecenderungan merusak dan menghabiskan alam, akhirnya menghapus jejak ALLAH di muka bumi ini. Mudah-mudahan segala macam hal yang terjadi di Golocuru, jangan sampai mengaburkan jejak ALLAH itu di puncaknya “sambungnya.

Dijelaskan, selain jejak alam itu ada di alam ciptaan-Nya, jejak itu juga ada di dalam hati setiap manusia. Karena itu setiap upaya kita menjadikan sesama kita sebagai saudara, itulah pariwisata yang sesungguhnya.

Uskup Siprianus menuturkan setiap upaya agar setiap kehidupan bersama selalu dieratkan oleh satu temali persaudaraan di antara kita “Itulah pariwisata, jejak ALLAH melalui persaudaraan yang kita rajut dalam kehidupan bersama.

Ia mengatakan, kalau sampai kita tidak bisa bersatu, maka kita mengaburkan jejak ALLAH dalam kehidupan bersama “Festival Golocuru ini tentu sangat simpel dan sederhana, tetapi saya melihat ada nilai-nilai luhur yang sangat mencerminkan jejak ALLAH dalam diri panitia yang bekerja dalam keterbatasan. Tetapi hati dan pengorbanan mereka adalah kekayaan yang luar biasa,”ujarnya.

“Jejak ALLAH juga nyata dalam UMKM kita yang mempersembahkan yang terbaik dari hasil karyanya. Kalau kita mau ber-pariwisata, cari jejak Tuhan melalui karya-karya kreatif yang kita bangun dalam hidup kita,”tuturnya.

Uskup juga mengatakan, Festival Golocuru ini bagaimana kita menemukan jejak ALLAH melalui kerjasama, partisipasi kita selama festival ini “Pengorbanan dan pada pemberian diri kalian tidak akan sia-sia. Kenapa? karena ALLAH sedang ber pariwisata menuju titik tiba ALLAH sendiri. Kita juga mengendus jejak ALLAH memberi melalui Golocuru,”katanya.

Di bagian akhir sambutannya Uskup Siprianus kembali menjelaskan bahwa festival ini (Golocuru) akan menjadi festival tahunan yang akan diadakan setiap tahun dan akan dikoordinasi oleh Keuskupan Ruteng “Dan nanti puncak dari setiap tahun ke depan, pada tanggal 7 Oktober setiap tahun pesta Maria Ratu Rosari,”jelasnya.

“Rekan-rekan di paroki Karot ini, mudah-mudahan menjadi garda terdepan untuk menyelenggarakan festival ini ke depan. Kita disini menjadi contoh kalau disini ditemukan berbagai macam jejak ALLAH, “pungkasnya.

pemukulan gong oleh Uskup Siprianus didampingi Vikjen Keuskupan Ruteng selesai perayaan Ekaristi menandai berakhirnya festival Golocuru yang berlangsung selama tiga hari, sejak hari Jumat 21 Oktober hingga hari Minggu 23 Oktober 2022.

Festival Golocuru kali ini menyajikan berbagai rangkaian kegiatan diantaranya ; pentas seni dan budaya, pagelaran caci, lomba lektor dan lektris, lomba paduan suara, kuliner dan ekonomi kreatif, pasar murah dari dinas perdagangan serta launching aplikasi pariwisata oleh dinas pariwisata dan kebudayaan.

Turut hadir dalam Misa Ekaristi puncak penutupan festival Golocuru ini, diantaranya, Vikjen Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar, pr, Pastor Paroki Santo Fransiskus Asisi Karot Pater Probo, DPP Paroki, para Imam Konselebran, tokoh umat, tokoh masyarakat serta umat Paroki Santo Fransiskus Asisi Karot. (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *