Ruteng–Uskup Ruteng Mgr.Hubertus Leteng,pr memberkati Aula Paroki ST.Klaus Kuwu.Acara tersebut turut disaksikan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai DR.Deno Kamelus,SH.MH dan Drs.Victor Madur,Pastor Paroki Romo Gabriel Garim,pr ,para Donatur,Camat Ruteng,Pimpinan Bank NTT Cabang Ruteng,Kepala PLN Ranting Ruteng,Dewan Paroki,Panitia serta ratusan Umat Paroki Santu Klaus Kuwu berlangsung di Aula Paroki Selasa (13/6/2017).
Sebelum pemberkatan aula,rombongan diterima adat Tuak Curu dan Manuk Kapu oleh tua adat setempat.
Uskup Ruteng Mgr.Hubertus Leteng,pr dalam sambutanya mengatakan Aula paroki santu Klaus Kuwu salah satu aula terbesar setelah aula paroki Katedral Ruteng dan Wae Kesambi di Labuan Bajo ‘’Untuk sementara,ini yang kedua dan dibangun dalam tempo yang singkat,Saya masih ingat niat dan tekad umat di Paroki ini untuk bangun Aula,sungguh luar biasa ’’Kata Uskup Hubert.
Untuk itu Kata Uskup Hubert apresiasi yang setinggi-tingginya kepada umat,dewan maupun Pastor Paroki dalam melihat kebutuhan Pastoral maupun kebutuhan sosial ditengah masyarakat yang sangat urgen dan relevan dalam menjalankan peran dan kegiatan pastoral disamping kegiatan sosial lainnya.
Ditempat yang sama Bupati Manggarai DR.Deno Kamelus,SH.MH Menuturkan meskipun negara kita sudah merdeka 72 tahun,tetapi banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi termasuk di paroki Santu Klaus kuwu seperti listrik,rumah tidak layak,sarana kesehatan serta lainnya.
Namun dalam usia sepanjang itu menurut Bupati Deno Kamelus,baik sebagai bangsa,kabupaten,maupun komunitas Gereja masih banyak hal yang dirasakan dan harus dipenuhi dan salah satunya adalah kehadiran aula Paroki yang baru ini ‘’Romo sudah laporkan dua tahun lalu mengenai pembangunan Aula ini,tapi karena banyak kendala,akhirnya belum bisa terealisasi,’’Ungkap Bupati Deno Kamelus.
Bupati Deno Kamelus mengatakan apapun kebutuhan masyarakat tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat,harus membutuhkan yang namanya pembangunan.
Kalau bicara pembangunan Kata Bupati Deno Kamelus,maka akan dibicarakan yang namanya perubahan ‘’Dari tidak ada aula ada aula,dari tidak ada jalan ada jalan,dari gelap ada terang,itu semua perubahan,’’Kata Bupati Deno Kamelus.
Bicara pembangunan maka perubahan harus terukur,berkelanjutan,serta ada perencanaan yang baik ‘’Dalam perencanaan kita liat kekuatan dan kelemahan kita,kerja sama,modal,serta komitmen,’’Ujar Bupati Deno Kamelus. (aris marsal)