Pemkab Manggarai

Tangani Virus Covid 19 di NTT, Setiap Daerah Diminta Siapkan Anggaran 13 M

Ruteng- Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Bungtilu  Laiskodat, menggelar video confrence dengan Wali Kota, Bupati bersama unsur Forkopinda se NTT, Selasa (31/03/2020). Satu-satunya topik yang dibahas dalam video conference tersebut adalah masalah, penanganan, serta pencegahan virus Covid-19 di NTT agar tidak meluas.

Bertempat di Ruang Nuca Lale Kantor Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus S.H., M.H., yang didampingi Wabup Drs. Victor Madur, bersama Unsur Forkopimda mengikuti video conference tersebut  dengan serius. Hadir juga Sekda,dan beberapa Pimpinan OPD.

Dalam kesempatan itu Gubernur Laiskodat, kepada Wali Kota Kupang serta para  Bupati untuk menginformasikan sekaligus menjelaskan seputar penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.

Gubernur Victor Bungtilu  Laiskodat menjelaskan, untuk mencegah agar Virus Covid-19 tidak meyebar luas, lakukan langkah-langkah pencegahan dengan baik. “ Sosial Distancing, kerja dari rumah, siswa masih diliburkan, musrembang akan dilakukan secara virtual,” ujarnya.

Gubernur Victor  meminta kepada para Bupati dan Wali Kota untuk menyiapkan anggaran paling sedikit 13 miliar untuk menangani Covid-19, dan dampak social ekonomi yang muncul  ditengah masyarakat. Dana sebanyak itu kata Gubernur nantinya digunakan selain untuk kepentingan medis dan segala perlengkapanya, juga sebagai dana bantuan untuk masyakarat kurang mampu. Paling tidak anggaran tersebut bisa digunakan untuk jangka waktu 6 bulan kedepan. Pihak Pemerintah propinsi sendiri kata Beliau menyiapkan anggaran sebesar 227 miliar untuk penanganan virus Corona.

“ Anggaran itu harus disiapkan, dan harus tepat sasaran, serta dipertanggung jawabkan dengan benar, pending dulu kegiatan yang kurang penting, ”tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, langkah penting  lainya yang di lakukan Pemerintah adalah, mengurangi arus keluar masuk pada jalur transportasi laut.

” Kalau jalur udara tidak bisa kita stop, karena itu kewenangan pemerintah pusat, tapi jalur laut harus kita batasi,” ungkapnya.

Pihak Pemerintah Propinsi menjelaskan, data terbaru per senin 30 maret 2020, tercatat  sebanyak 558 orang yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pantauan (ODP). Jumlah tersebut tersebar di beberapa Kabupaten Kota di NTT. Kota Kupang merupakan ODP terbanyak yakni sebanyak 106, sementara paling sedikit adalah Kabupaten Malaka, yakni 4 ODP.

Sementara itu Bupati Deno  menjelaskan, pihaknya berupaya untuk mengurangi frekuensi keluar masuk kapal di Pelabuhan Kedindi Reo, untuk mengurangi penyebaran virus yang sangat ganas itu. Beberapa kapal di Reo menurutnya, dalam sebulan bisa sandar sebanyak 6 kali. Karena itu kedepan diupayakan cukup sekali dalam sebulan.

Di tambahkanya, tercatat saat ini terdapat  806 orang  yang baru datang dari daerah terpapar masuk ke Manggarai. “ Karena itu saya minta Lurah serta RT/RW untuk datangi warga setiap 3 hari, harus selalu data warga yang baru datang,” tegas Deno. (pet).

Sekda Manggarai, Drs. Jahang Fansy Aldus, nampak serius mengikuti teleconference, bersama Kepala Dinas BPBD Kab. Manggarai, Drs. Liber Habut

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *