RUTENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai menargetkan hingga tahun 2017 semua desa di Manggarai telah memiliki fasilitas kesehatan (faskes). Saat ini  tinggal 6 desa yang belum memiliki faskes.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, dr. Yulianus Weng, M.Kes kepada media ini menyebut, Puskesmas yang ada di Manggarai saat ini berjumlah 21 Puskesmas. Sembilan Puskesmas di antaranya sudah berstatus rawat inap sementara 12 lainnya masih status rawat  jalan.

Menurut Kadis Weng, tahun ini pihaknya juga akan meningkatkan status Puskesmas Ponggeok sebagai Puskesmas Rawat Inap dan Pustu Todo sebagai Puskesmas rawat Jalan. “Dengan demikian, sampai tahun depan kita sudah memiliki 22 unit Puskesmas, 10 Rawat Inap dan 12 Rawat Jalan,” kata Kadis Weng.

Kadis Weng juga menyebut,  jumlah Pustu di Manggarai saat ini sebanyak 61 unit, Poskesdes 86 unit dan Polindes 19 unit. Sampai tahun 2016, tersisa 6 desa yang belum memiliki fasilitas kesehatan. Enam desa itu yakni desa Rai, Pong Lale dan Bea Kakor di Kecamatan Ruteng, Cambir Leca di Kecamatan Satar Mese Barat, desa Benteng Poco di Kecamatan Wae Rii dan desa Ketang di Kecamatan Lelak.

Kadis Weng menargetkan, hingga 2017 semua desa di Manggarai akan memiliki faskes. Sementara mulai tahun 2018 Pemkab Manggarai akan membangun faskes di sejumlah dusun yang terkategori sulit menjangkau faskes tingkat desa. “Targetnya mulai tahun 2018 kita mulai bangun faskes ke dusun-dusun yang susah untuk mengakses faskes yang ada di desa,” kata Kadis Weng.

Menurut Kadis Weng, semua fasilitas kesehatan yang ada saat ini telah didukung dengan  tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari tenaga sukarela sebanyak 600 orang, THL 183 orang, PNS 559 orang, 97 orang bidan dan dokter PTT serta 8 orang tenaga kontrak. “ Kecuali dokter yang masih kurang tapi kalau tenaga-tenaga lainnya seperti bidan dan perawat sebenarnya kita sudah lebih. Hanya saja yang dihitung target nasional itu tenaga – tenaga yang PNS”, jelas Kadis Weng. ***YOGA