Pemkab Manggarai

Stunting di Manggarai Berada Pada Angka 5.322 Kasus

Ruteng – Stunting atau perawakan pendek adalah gangguan pertumbuhan, yang mayoritas disebabkan oleh masalah nutrisi untuk itu peran orang tua sangat penting untuk mencegah masalah stunting.

Di Kabupaten Manggarai, menurut kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Drs.Silvanus Hadir, M.M.A., jumlah angka stunting berada pada angka 5.322 kasus. “Di Manggarai jumlah stunting sebanyak 5.322 atau 21,9 persen. Untuk NTT Manggarai ada di urutan 15 dari 21 kabupaten dan kota,” terang Silvanus, di hadapan kepala BKKBN pusat Dr.(H.C) dr. Hasto Wardoyo, SP.OG (K) di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Selasa 27 April 2021. Selain itu jelas Silvanus Hadir, dari target 66.360 kk yang akan didata di Kabupaten Manggarai, kini terdapat 4.003 kk yang sudah terdata.

Sementara itu kepala BKKBN pusat Hasto Wardoyo mengatakan, jaminan gizi kepada ibu hamil merupakan sebuah keharusan, untuk mengatasi bayi lahir stunting. “Saat ini pemerintah pusat kucurkan anggaran satu triliun untuk atasi stunting di Indonesia. Pemerintah juga akan kirimkan makanan tambahan terutama di NTT yang angka stuntingnya tertinggi di Indonesia. Penyalurannya langsung transfer ke daerah,” terangnya. “Nanti makanan lokal ada telur, sayur akan dikelola tim pendamping, seperti PKK, para bidan dan kader di desa. Mereka akan dibimbing ahli gizi dari kecamatan,” sambungnya.

Seperti diketahui, kepala BKKBN pusat dan rombongan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Manggarai, Selasa 27 April, dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting serta peningkatan pelaksanaan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana di kabupaten Manggarai.

Rombongan kepala BKKBN yang tiba di kantor Bupati Manggarai pukul 9.30 wita, setelah menempuh perjalan darat dari Labuan Bajo, langsung diterima ritus adat Manuk Kapu dan Tuak Curu oleh Sekda Manggarai Drs.Jahang Fansi Aldus didampingi Kepala P2KBP3A Silvanus Hadir, para kepala bidang serta staf di dinas P2KBP3A.

Dari Aula Nucalale, selanjutnya kepala BKKBN dan rombongan mengunjungi kantor dinas P2KBP3A kemudian bertemu Uskup Ruteng di Istana Keuskupan.

Stunting Menurut WHO Dilansir dari Detikhealth, menurut badan kesehatan dunia WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak, akibat gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososial

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *