Jakarta – 14 Februari 2017. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keunikan kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau dan pegunungan, sulit dijangkau oleh sistem komunikasi terrestrial maupun serat optik. Karenanya, sistem komunikasi satelit merupakan solusi tepat yang mampu menjangkau area terluar, terdepan, dan terpencil. Dengan kata lain, sistem komunikasi satelit merupakan penopang dan pemersatu wilayah nusantara.
Saat ini dua per tiga wilayah di Indonesia belum terjangkau sistem komunikasi terestrial. Teknologi satelit dan terestrial merupakan jaringan yang saling melengkapi (komplementer) dimana satelit bermanfaat memenuhi kebutuhan infrastruktur di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan teresterial sehingga mampu meniadakan kesenjangan akses informasi.
Satelit memiliki peran dalam mewujudkan program Nawacita poin ke 1 yaitu melindungi warga negara melalui keamanan nasional dan pembangunan pertahanan serta memperkuat jati diri sebagai negara maritime. Selain itu kehadiran satelit juga mendukung program Nawacita poin ke 3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat berbagai daerah dalam rangka negara kesatuan.
Kehadiran satelit juga akan mampu memenuhi kebutuhan layanan siaran televisi berkualitas tinggi (High-Definition Television), layanan komunikasi seluler, broadband internet, serta sistem komunikasi VSAT yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan sebagian Asia Timur.
Kementerian BUMN melalui Telkom Indonesia menyadari benar fungsi dan manfaat strategis sistem komunikasi satelit bagi bangsa Indonesia. Selama 40 tahun, Telkom Indonesia telah tampil di garis depan dalam dunia komunikasi satelit Indonesia. Diawali dengan peluncuran satelit Palapa A1 pada tahun 1976, tahun 2017 ini Telkom Indonesia siap meluncurkan satelit terbarunya, Telkom 3S.
Satelit Telkom 3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Telkom Indonesia. Satelit ini ditempatkan pada posisi di atas equator dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi. Satelit Telkom 3S akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan sebagian Asia Timur. Satelit Telkom 3S didesain untuk dapat melayani siaran televisi berkualitas tinggi (High-Definition Television), layanan komunikasi seluler, serta broadband internet.
Satelit Telkom 3S direncanakan diluncurkan pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB menggunakan roket Ariane 5 ECA VA235 milik perusahaan peluncur satelit Arianespace Europe. Peluncuran dilaksanakan di Guiana Space Center, Kourou, Guyana Perancis.
Dibandingkan satelit lain, Satelit Telkom 3S memiliki sejumlah keunggulan. Satelit Telkom 3S mampu memberikan layanan dengan bit-rate lebih tinggi, sehingga menghasilkan kualitas komunikasi yang lebih baik. Selain itu Satelit Telkom 3S mampu mendukung siaran televisi berkualitas tinggi (High-Definition Television), layanan komunikasi seluler, serta broadband internet yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan sebagian Asia Timur.
Menteri Rini M. Soemarno mengatakan, peluncuran Satelit Telkom 3S ini diharapkan dapat menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, dan semakin memudahkan komunikasi antarwilayah di seluruh negeri.
“Kehadiran Satelit Telkom 3S ini merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian luar biasa, yang akan memperkuat posisi dan kedaulatan Indonesia dalam kancah dunia digital di tingkat internasional,” ujar Menteri Rini.
Persiapan Jelang Peluncuran
Jelang peluncuran Satelit Telkom 3S, sejumlah kegiatan akhir telah diselesaikan. Bagian akhir dari persiapan peluncuran ini adalah general rehearsal dan lunch readiness review.
General rehearsal menjadi bagian terpenting yang harus dilewati sebagai pengecekan akhir terhadap seluruh kondisi teknis satelit sebelum diluncurkan. Pengecekan dilakukan dengan pengetesan sesuai check list yang telah disiapkan. Check list tersebut memastikan bahwa spesifikasi teknis dan fungsi-fungsi seluruh bagian satellit berada dalam kondisi baik dan dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Sedangkan Launch Readiness Review (LRR) merupakan pengecekan dan pengetesan seluruh elemen dan perangkat pendukung peluncuran, mulai dari kondisi roket sebagai launch vehicle yang siap meluncur hingga perangkat pendukung lainnya di area peluncuran.
Direktur Network, IT and Solution Telkom Abdus Somad Arief yang kerap disapa ASA mengatakan, kedua tahapan akhir yang sangat krusial telah terlewati.
“Hasil pengetesan semua item teknis launch vehicle dalam kondisi on track dan hijau. Tidak ada kondisi yang mempengaruhi jadwal peluncuran, dan telah diambil keputusan untuk go ahead sesuai jadwal,” ungkap ASA yang telah berada di Guiana Space Center, Kourou Frech Guiana, usai mengikuti Launch Readiness Review (LRR) meeting dengan sejumlah personil penanggung jawab peluncuran dari Thales Alinea Space sebagai produsen pembuat satelit Telkom 3S maupun dari Arianespace sebagai perusahaan peluncur satelit.
ASA juga meminta doa restu dari seluruh masyarakat Indonesia agar Satelit Telkom 3S dapat diluncurkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, hingga pada akhirnya berada di orbit di atas Indonesia. “Kita harapkan Satelit Telkom3S ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk memberikan layanan telekomunikasi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas ASA. **Biro Umum dan Humas Kementerian BUMN dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo.