Pemkab Manggarai

Rumah Adat, Pusat Demokrasi dan Penyelesaian Masalah

Siaran Pers HumasPro. Rabu (03/08/2016)

Gendang Compang Cibal yang berada di Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat, hari ini Rabu (03/08) pukul 10.25 WITA, menggelar ritus adat Kebeng Mbaru Gendang (Syukuran pembangunan rumah adat). Acara ini merupakan puncak dari keseluruhan rangkaian acara pembangunan rumah adat bersejarah yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban.

Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur dalam sambutannya berpesan agar warisan budaya Manggarai yang telah diakui secara nasional wajib dijaga dan dilestarikan. “Rumah adat yang megah ini merupakan hasil kerja sama dan gotong royong masyarakat baik dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Mari kita jaga bersama gendang ho’o. toe emong.., toe emong, ai tedeng len gendang ho’o (tidak mudah memang, tetapi yang pasti keberadaan rumah adat ini memberikan manfaat yang berarti bagi kehidupan masyarakat selanjutnya). Seluruh masyarakat desa Compang Cibal harus tetap bersatu dan utuh untuk bersama-sama menentukan masa depan di desa ini” katanya.

Lebih lanjut beliau menghimbau agar segala persoalan yang terjadi di seputar desa ini, hendaknya diselesaikan di rumah adat. “Ho’o lonto mbaru gendang dite ga,no’os tempat kudut cacas cama-cama mbolot hitu, jadikan rumah ini sebagai tempat untuk duduk bersama menyelesaikan segala masalah yang ada di masyarakat desa” pesannya.

Ditilik dari unsur historis, gendang (rumah adat) Compang Cibal merupakan salah satu pusat kebudayaan Manggarai yang ada pada masanya. Namun, seiring berjalannya waktu, gendang ini pun rusak termakan usia. Sejak tahun 1960, perbaikan telah dilakukan namun tidak bisa mengatasi kerusakan tersebut.

Agustinus Paju, penjaga situs Compang Cibal dalam wawancaranya menyatakan bahwa proses perbaikan bahkan relokasi sementara bangunan rumah adat itu telah lama dilakukan oleh para tetua adat beserta masyarakat setempat. “Tahun 1973, gendang Compang Cibal direlokasi tak jauh dari lokasi awal dan dibangun dari bahan seadanya (bambu). Pada tahun 1980-an, atas inisiatif dan swadaya bersama seluruh tokoh adat dan masyarakat setempat, rumah adat ini mulai dibangun kembali di lokasi semula” tuturnya.

roba kaba

Valentinus Nurbin Sene, S.Pd, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai menyebutkan bahwa pembangunan rumah adat Compang Cibal merupakan bagian dari program revitalisasi desa adat. “Pada Tahun 2015, berdasarkan proposal yang diberikan oleh lembaga adat dan masyarakat Desa Compang Cibal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Jendral Kebudayaan memberikan bantuan dana untuk revitalisasi 5 rumah adat yang ada di Kabupaten Manggarai” tuturnya.

“Berdasarkan proposal yang telah diverifikasi tim kementerian dan melalui survey berulang-ulang, Desa Compang Cibal mendapat bantuan dana sebesar Rp. 430 juta untuk pembangunan kembali rumah adat. Dana tersebut langsung masuk ke rekening lembaga adat” lanjutnya.

Secara pemerintahan, rumah adat Compang Cibal bersama empat rumah adat lainnya (gendang Ruteng Pu’u, gendang Tuke, gendang Carep, dan gendang Cumpe) telah diresmikan oleh Dra. Sri Hartini, M.Si, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kemendikbud RI pada tanggal 28 April 2016 yang dipusatkan di gendang Carep, Kecamatan Langke Rembong.

Informasi yang diperoleh dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, untuk tahun 2016, ada 4 rumah adat yang proposalnya telah diverifikasi dan disetujui oleh Kemendikbud RI. “Khusus untuk tahun 2016, dari 21 proposal revitalisasi desa adat yang telah diajukan ke pihak kementerian, hanya 4 rumah adat yang disetujui dan direvitalisasi. Keempat rumah adat itu adalah gendang Beo Racang Kecamatan Reok, gendang Ajang Kecamatan Rahong Utara, gendang La’o Kecamatan Langke Rembong dan gendang Cambir Kecamatan Satarmese. Untuk 17 propoasal lainnya akan tetap kami perjuangkan” tuturnya.

rumah adatnya

 (Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Manggarai)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *