Pemkab Manggarai

RSPD Suara Manggarai Gelar Talk Show Radio dengan Tema “Pengembangan Molis”

Ruteng, Diskominfo Manggarai – Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Suara Manggarai 90.40 FM di Jalan Ade Irma Nasution hari ini, Rabu, 08 Mei 2024 kembali menggelar Talk Show Radio dengan Tema Pengembangan Motor Listrik (Molis) di Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) Santu Aloysius Ruteng, Kabupaten Manggarai Provinsi NTT.

Tema ini diangkat karena SMK St. Aloisius Ruteng, satu-satunya SMK di daratan Flores yang berhasil mengkonversi Kendaraan Motor dari BBM ke Molis.

Talk Show ini menghadirkan 4 orang nara sumber, diantaranya Kepala Sekolah SMK St. Aloisius Ruteng Bruder Maksimus Perimus Geju,S.Pd.,M.Pd, Guru SMK Aloisius, Gerardus Syukur, ST., salah seorang murid SMK, Yohanes Jeki Jandu dan , Manager Komunikasi dan TJSL PT. PLN UIP Nusra, Panca Budi Setiawan. Sementara Talk Show dipandu salah satu Penyiar Senior RSPD Suara Manggarai, Waty Kape, S.Sos.

Usai perkenalan dari setiap Nara Sumber, Waty Kape yang memandu jalannya Talk Show melontarkan pertanyaan, awal mula SMK St. Aloisius mengembangkan Konversi Molis. Pertanyaan tersebut selanjutnya dijawab oleh Panca Budi Setiawan.

Panca Budi Setiawan menjelaskan, ide awalnya diberikan Bupati Manggarai (Herybertus Nabit; red) pada bulan November 2023 lalu untuk mengembangkan Molis di Kabupaten Manggarai. Selanjutnya, ide Bupati Manggarai tersebut, kata Panca diserap dan diskusikan.

“Ide awal pengembangan Molis berasal dari Bupati Manggarai. Nah kebetulan pasa saat yang sama, (PT. PLN (Persero) UIP Nusra di Mataram, juga sedang melakukan kerjasama dengan SMKN 3 Mataram untuk pengembangan Molis,” jelasnya.

Setelah didiskusikan, bahwa yang bisa mewujudkan ide pengembangan Molis tersebut hanya SMK. Selanjutnya dicarilah SMK yang bisa mewujudkan ide tersebut. Dan dari sekian SMK, yang memenuhi syarat adalah SMK St. Aloisius Ruteng. Singkat cerita ditunjuklah SMK Santu Aloysius,” ujarnya.

“Kami menjawab secara langsung keinginan masyarakat Manggarai melalui Pa Bupati. Dan Tim kami (PLN; red) selanjutnya turun ke lapangan untuk survey. Hasil Survey di SMK St. Aloisius, ada tempat, ada sarananya yang sangat mendukung. Maka di bulan Januari 2024 lalu terjawab, dengan kegiatan yang namanya pelatihan tenaga ahli operator konversi motor listrik,” lanjutnya.

Panca mengaku di Kabupaten Manggarai fenomena orang menggunakan sepeda dan motor listrik sudah nampak. Maka dari itu katanya, sudah sangat perlu di Manggarai disiapkan tenaga ahli di bidang konversi Motor

Menurut Panca, tujuan utama dari konversi motor dari BBM ke listrik adalah bagaimana mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060. Net Zero Emission atau sebutannya emisi nol bersih merupakan situasi di mana jumlah jejak karbon yang bersumber dari aktivitas manusia tidak melebihi jumlah emisi yang dapat bumi serap. Bumi menyerap emisi karbon melalui ekosistem seperti laut dan hutan.

“Nah dengan kegiatan (konversi motor) tersebut penggunaan kendaraan listrik akan lebih hemat 40 % dari biasanya menggunakan kendaraan BBM. Jika kita cas penuh motor listrik ini sesuai desain motornya, plus minusnya dalam bentuk rupiah yakni empat ribu lima ratus rupiah dan menempuh jarak 40-50 km/jam,” terangnya.

Ia menambahkan, yang tidak kalah penting, penggunan Molis menyumbang pengurangan emisi gas karbon sebesar 1,5 kg dengan jarak 40-50 kilo. Panca meyakini dengan adanya konversi motor dari BBM ke listrik akan menjadi daya tarik tersendiri.

Namun Panca juga mengakui, jika sarana untuk mengecas batrei motor belum tersedia, tetapi untuk motor listrik ini bisa digunakan alat charger. “Kalau sebelum jalan kita cas penuh dulu, bila kita jalan misalkan ke rumah saudara dengan jarak 40 kilo meter, baru kita cas kembali di tempat itu, sangat fleksibel “terangnya.

Selain itu Dijelaskan, dari program kementerian pada Desember tahun 2023 lalu, konversi motor dari BBM ke listrik hanya difokus ke jenis motor Honda matic (beat dan vario) “Itu berhasil mengkonversi sebanyak 34 unit sepeda motor dengan jenis Honda beat dan vario,”ujarnya.

Panca menyebut untuk tahun 2024 semua jenis motor bisa dikonversi. Seperti di SMK Aloisius sudah coba dengan 2 jenis motor metik (honda beat) dan manual Yamaha (Vega),”pungkasnya.

Sementara itu, Bruder Maksimus menyampaikan terima kasih kepada PT. PLN UIP yang memilih SMK St. Aloisius sebagai SMK untuk pengembangan Molis di daratan Flores. Apalagi prosesnya begitu cepat. “Atas nama Keluarga Besar ST. ALoisius, saya sampaikan terima kasih yang setinggi-tinggi kepada PT. PLN, yang memilih SMK St. Aloisius untuk pengembangan Molis,” demikian Bruder di awal Talk Show.

Menurut Bruder Maksimus, pada bulan Januari sudah dilakukan pelatihan yang melibatkan seluruh SMK yang ada di kabupaten Manggarai dan satu SMK dari Nagekeo (SMK Gonsaga) yang memiliki kemiripan dengan jurusan yang ada di SMK Aloisius “Jadi mereka melaksanakan pelatihan selama empat hari dan mendapat sertifikat. Artinya setelah mendapatkan sertifikat, mereka sudah layak memberikan pelatihan kepada orang lain,”katanya.

Nara sumber lain, Gerardus Syukur, ST salah seorang guru di SMK Aloisius juga menambahkan, selama pelatihan, para guru didampingi instruktur dari Braja Electrica Motor Surabaya. Braja Elektric Motor memiliki hubungan dengan kementerian SDM dan Perhubungan untuk melakukan pelatihan bagi konversi kendaraan listrik ini.

Gerardus Syukur mengaku peralihan dari konversi BBM ke listrik tentunya memiliki kelebihan kekurangan masing-masing, namun setelah mengikuti arahan dari instruktur, pekerjaan yang dilakukan lebih mudah “Ini sangat luar biasa, setelah dirakit kami lakukan uji coba dan memang hasilnya sangat memuaskan. Dan manfaatnya sangat baik, kita tidak harus menggunakan BBM lagi, mengganti oli, pajaknya juga lebih kecil,”katanya.

Yohanes Jeki Jandu salah seorang pelajar SMK Aloisius yang juga turut hadir dalam Talk Show ini, merasa bangga dengan apa yang Ia peroleh selama mengenyam pendidikan di SMK Aloisius, terutama bisa mengkonversi motor dari BBM ke listrik.

Yohanes Jeki Jandu berharap ilmu yang sudah Ia peroleh selama berada di SMK Aloisius dapat memberikan manfaat yang berguna bagi masyarakat terutama bagi kabupaten Manggarai ke depannya.

Pada bagian akhir Talk Show, Bruder Maksimus dan Pak Guru Gery Syukur berharap, Pemkab Manggarai nantinya turut membantu dalam upaya mengajak masyarakat Manggarai agar beralih ke Molis. (**)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *