Kominfo – Guna merehabilitasi lahan kritis, Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, S.E.,M.A menaman anakan pohon Merbau di desa Bulan kecamatan Ruteng, Rabu 4/01/2023.
Tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 wita, Bupati dan rombongan diterima secara adat Manuk Kapu dan Tuak Curu oleh masyarakat setempat.
Usai diterima secara adat, Bupati Hery langsung menyerahkan anakan pohon Merbau kepada masyarakat setempat.
Selanjutnya Bupati Herybertus Nabit bersama rombongan terdiri dari pimpinan OPD, para kepala Bagian, Camat Ruteng, Sekretaris Camat Ruteng, kepala desa Bulan dan jajarannya serta masyarakat sekitar, secara bersamaan melakukan penanaman anakan pohon Merbau.
Bupati Heri dalam sambutannya berpesan kepada warga agar sama-sama menjaga anakan pohon yang sudah ditanam.
Selain menanam anakan, Bupati Hery juga berpesan agar masyarakat juga bisa menanam jagung “Kalau masyarakat setuju, nanti pemerintah akan siapkan bibit jagung.Tapi yang disiapkan bukan bibit jagung untuk kita makan, tetapi jagung yang dijual di pasar,”ungkapnya.
Dikatakan Bupati Hery, kebutuhan jagung masih sangat tinggi, sehingga perluasan areal atau lahan untuk jagung masih sangat diperlukan”Bisa juga nanti tanam dengan jambu Krista dan pastikan juga kalau sudah berbuah bisa dipasarkan dengan mudah. Dan diharapkan juga sumber air di sekitar sini tetap terjaga,”katanya.
Bupati Hery juga mengatakan di awal tahun 2023, pemerintah sudah mulai dengan kegiatan penanaman anakan pohon dan ke depan pemerintah bersama masyarakat mulai bekerja sama dalam menjalankan program-program pemerintah “Harus ada kerja sama yang baik. Kalau pemerintah bekerja masyarakatnya tidur, tidak ada gunanya, begitu juga kalau masyarakat bergerak pemerintah tidur pasti tidak ada gunanya. “ujar Bupati Hery.
“Saya juga minta kepada masyarakat agar mulai bangun komunikasi yang baik ke depan dengan pemerintah. Mulai hal kecil seperti tanam pohon hari ini sudah baik. Artinya kita sudah mulai,”paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kanis Nasak menuturkan, anakan pohon Merbau merupakan anakan pohon yang baru di Manggarai. “Pohon Merbau ini banyak di pulau Kalimantan,”jelasnya.
Dijelaskan Kadis Nasak, mengapa ditanam di desa Bulan, dikarenakan adanya proposal yang masuk dari kelompok masyarakat dan juga ketersediaan lahan “Suatu saat juga bibit-bibit ini akan dipertanggungjawabkan oleh pemerintah,”ujarnya.
Dikatakan Kadis Nasak, jika nanti proporsal selanjutnya diterima oleh pemerintah pusat, agar masyarakat siapkan lahan untuk ditanami anakan pohon “Point penting dari kegiatan kita hari ini, bukan tanam lalu selesai. Tugas kita bersama adalah menghijaukan dan memelihara areal sekitar pohon ini,”katanya.
“Karena anakan pohon ini terbatas, maka teknis pembagiannya bisa diatur oleh kepala desa dan ketua kelompok. Biar satu dua anakan pohon, yang penting syarat lahannya ada,”sambungnya.
Kepala Desa Bulan Yuvens Hamat, menjelaskan berdasarkan pengajuan kelompok Lando, mengusulkan untuk ditanami kayu Merbau sebanyak 2000 ribu pohon “Memang sebelumnya juga sudah diajukan pengadaan anakan kayu mahoni dan pohon ara untuk perlindungan mata air, hanya mungkin realisasinya bulan Februari mendatang”terangnya.
Kades Bulan berharap ke depan pemerintah tidak hanya menyediakan anakan pohon kayu tapi juga tanaman jeruk atau buah-buahan karena sangat cocok dengan ketinggian di desa Bulan.
Kades Bulan juga berharap kepada masyarakat desa Bulan agar setelah ditanami anakan pohon, mereka bisa termotivasi untuk menjaga dan menerbitkan hewan ternak agar tidak merusak anakan pohon yang sudah ditanam “Besar harapannya masyarakat bisa menghargai bantuan pemerintah ini dan ke depan bisa menanam pohon secara mandiri,”katanya. (ars)