Pemkab Manggarai

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN ANGGARAN 2017 DAN 2018

PROGRAM dan KEGIATAN TAHUN 2018

A. PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
1. Kegiatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemasaran Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai website dengan alamat berlamat di http://pariwisata.manggaraikab.go.id. Website ini adalah salah satu media promosi yang memuat tentang berbagai macam hal/kejadian yang berhubungan dengan pariwisata diantaranya adalah ritus-ritus adat dan obyek-obyek wisata, yang efektif mulai beroperasi pada tahun 2017 Website ini dikelola oleh 6 orang yang memiliki keahlian yang termuat dalam  SK Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Manggarai Nomor : Budpar.556/23/I/2018.  Diharapkan dengan adanya website  ini Kebudayaan, Kesenian, atraksi-atraksi budaya, obyek-obyek wisata  yang ada di Kabupaten Manggarai semakin dikenal oleh dunia. Selain website Pengadaan PC dan Videothrone adalah salat satu media yang dapat menunjang kepariwisataan dalam hubungannya dengan Promosi. Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah Rp. 464.031.199,-

2. Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata

Tour de Flores adalah salah satu event olahraga sepeda yang melibatkan atlit-atlit sepeda dari seluruh negara. Event olahraga ini sudah berlangsung dari tahun 2016 s/d 2017. Awal perhelatan event ini  berlangsung sangat meriah.  Tour de Flores melibatkan kabupaten sedaratan Flores. Start awal dimulai  dari Kabupaten Flores  Timur bagian  timur Pulau Flores dan finish di Labuan Bajo bagian barat pulau Flores.  Untuk Kabupaten Manggarai sendiri penerimaan rombongan Tour de Flores dari tahun ke tahun sanagt meriah. Tahun 2016 diterima dengan Upacara Adat Tiba Meka dan disuguhi dengan hidangan-hidangan tradisional masyarakat Manggararai. Tahun 2017 rombongan Tour de Flores diterima dengan tarian massal “Ndudundake”  yang melibatkan 1000 orang penari.  Tahun 2018 Tour de Flores  masih dalam proses pembahasan. Namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sudah menganggarkan kegiatan ini dengan pagu anggaran  sebesar Rp. 398.050.00,-

B. PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

1. Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan.

Tahun 2017 pengembangan  objek pariwisata unggulan tersebar di bebarapa tempat diantaranya adalah

a. Pembangunan jalan setapak ODTW Air Terjun Tengku Lese , Kec. Rahong Utara dengan panjang 50,50 meter dan Lebar 125 CM.

b. Pembangunan ODTW Religi Torong Besi, Kelurahan Wangkung, Kec. Reok

– Tempat parkir
   Panjang         : 33 meter
   Lebar             : 16 meter
– Ruang ganti/toilet
  Panjang         : ukuran 4 x 6 meter ditambah dengan sumur gali
– Jalan setapak
  Panjang         : 93 meter
  Lebar             : 125 cm

c. Pembangunan jalan setapak ODTW Lingko Meler, Desa Meler, Kec. Ruteng dengan panjang 50,50 meter dan lebar 125cm

d. Pembangunan jalan setapak ODTW Liang Woja , Desa Golo, Kec. Cibal dengan panjang 170 meter dan lebar 150 cm.

e. Lanjutan penataan Tembok Penahan Compang Cibal, Desa Compang Cibal, Kec. Cibal Barat dengan panjang 16 meter dan tinggi 3.60 meter.

Penataan tempat-tempat pariwisata di lanjutkan pada tahun 2018 dan tersebar di beberapa tempat diantaranya :
1. Pembangunan Pusat Informasi Wisata/TIC  masih dalam proses pelelangan umum dengan pagu anggaran Rp. 750.000.000,- serta pembangunan ruang ganti dan/atau toilet dengan pagu anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- masih dalam proses administrasi penunjukkan langsung yang berlokasi di Kecamatan Langke Rembong
2. Penataan lanjutan Obyek Wisata Compang Cibal, Desa Compang Cibal dengan pagu anggaran Rp.150.000.000,- yang masiih dalam proses administrasi penunjukkan langsung.(Pembangunan
3. Lanjutan pembangunan Jalan Setapak Liang Woja dengan panjang 70 M2 dengan pagu anggaran Rp. 78.000.000,-
4. Lanjutan pembangunan jalan setapak Obyek Wisata Air Terjun Tengku Lese dengan panjang 400 M2 dan pagu anggarannya sebesar Rp. 450.000.000,-
5. Pembuatan tempat parkir di TIC dengan pagu anggaran Rp. 70.000.000,-yang berlokasi di Kec. Langke Rembong.

2. Pengembangan Usaha Jasa Pariwisata

Sasaran kegiatan ini adalah Hotel, Restoran dan Pramuwisata. Target yang ingin dicapai adalah 108 Usaha Jasa Pariwisata yang tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di  kabupaten Manggarai. Hotel yang beroperasi di  Kabupaten Manggarai berjumlah 23 hotel sedangkan rumah makan/restoran berjumlah 219. Pagu anggaran dari kegiatan ini adalah Rp. 25.000.000,-

3. Pengembangan Daerah Tujuan Wisata

Objek wisata Religi Golo Curu merupakan salah satu tempat ziarah bagi Umat Katolik yang terletak di Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong. satu fokus dari kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sangat intens dalam membangun tempat ini. Tahun 2017 pembangunan tembok penahan merupakan salah satu kegiatan fisik dan dilanjutkan pada tahun 2018 yaitu pembangunan Jaringan Air Bersih dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 49.820.000,-

C. PROGRAM PENGEMBANGAN KEMITRAAN
1. Identifikasi Kelompok Ekonomi Kreatif
        Identifikasi kelompok ekonomi kreatif merupakan salah satu kegiatan baru yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kegiatan ini fokus pada ide-ide kreatif yang ada pada masyarakat yang tujuannya untuk menunjang kepariwisataan. Tahun 2017 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan INDECON dalam membentuk dan membina kelompok-kelompok ekonomi kreatif. Adapun kelompok yang sudah ada adalah:
        a. Kelompok ekonomi kreatif Wae Rebo :tenunan dan kriya
        b. kelompok ekonomi kreatif Loce Renda (Liang Bua) : kriya dan makanan lokal
        c. Kelompok ekonomi kreatif Melati (Compang Cibal) : tenunan
        d. kelompok ekonomi kreatif Pantar Kaka Reo : makanan lokal
        e. kelompok ekonomi kreatif Lingko Meler  : tenunan, makanan lokal dan kriya.

Untuk Tahun 2018 kegiatan ini dilanjutkan dengan anggaran Rp. 20.550.000,- dan tersebar di beberapa tempat diantaranya :

  1. Tengku Lese : pangan lokal
  2. Cireng : pembuatan patung/arca, kriya
  3. Wewo : pembuatan topi tradisional Manggarai, kriya dan tenunan
  4. St. Damian Cancar : tenunan modifikasi dan daur ulang barang-barang bekas
  5. Robek : Vicio (minyak kelapa murni)
  6. Bangka Kenda : Kriya dan pembuatan furniture berbahan dasar bambu
  7. Poka : daur ulang barang-barang bekas yang diperuntukan pada saat upacara-upacara keagamaan besar, seperti Natal dan Paskah.

Dengan adanya kegiatan identifikasi ini kita dapat mengetahui lebih detail ide-ide kreatif masyarakat dalam  menunjang kepariwisataan.

2. Pembinaan Kelompok Sadar Wisata

Pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan seluruh elemen di bidang pariwisata. Masyarakat adalah salah satu unsur penting untuk bersama-sama dengan Pemerintah dan kalangan usaha/ swasta bersinergi melaksanakan dan mendukung pembangunan kepariwisataan. Oleh karena itu pembangunan kepariwisataan harus memperhatikan posisi, potensi dan peran masyarakat baik sebagai subjek atau pelaku maupun penerima manfaat pengembangan, karena dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan. Dukungan masyarakat dapat diperoleh melalui penanaman kesadaran masyarakat akan arti penting pengembangan kepariwisataan. Untuk itu dibutuhkan proses untuk mewujudkan masyarakat yang sadar wisata. Masyarakat yang sadar wisata akan dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai penting yang terkandung dalam Sapta Pesona. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisataan. Keberadaan Pokdarwis tersebut perlu terus didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dalam turut menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata sehingga lewat Pokdarwis Salah satu perwujudan dari Sadar Wisata adalah Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah da kenangan) dapat terwujud. Dinas Kebudayaan sudah memiliki 15 Kelompok Sadar Wisata yang tersebar di obyek-obyek wisata adalah:

  1. Pokdarwis Pantar Kaka Torong Besi, Kelurahan Wangkung, Kec. Reok
  2. Pokdarwis Compang Cibal, Desa Compang Cibal, Kec. Cibal Barat
  3. Pokdarwis Wela Lo’e, Desa Todo, Kec. Satar Mese Utara
  4. Pokdarwis Liang Bua, Desa Liang Bua, Kec. Rahong Utara
  5. Pokdarwis Inembele, Desa Iteng, Kec. Satarmese
  6. Pokdarwis Compang Ruteng, Kel. Golo Dukal, Kec. Langke Rembong
  7. Pokdarwis Alam Budaya, Desa Satar Lenda, Kec. Satarmese Barat
  8. Pokdarwis Lingko Lodok, Kelurahan Wae Belang, Kec. Ruteng
  9. Pokdarwis Cunca Lega Desa Tengku Lese, Kec. Rahong Utara
  10. Pokdarwis Nanga Indah, Desa Tal, Kec. Satarmese
  11. Pokdarwis Nera Ulumbu, Desa Wewo, Kec. Satarmese
  12. Pokdarwis Golo Comu, Desa Ranaka, Kec. Wae Ri’I
  13. Pokdarwis Ponglale, Desa Ponglale, Kec. Ruteng
  14. Pokdarwis Meler, Desa Meler, Kec. Ruteng
  15. Pokdarwis Golo Curu, Kelurahan Karot, Kec. Langke Rembong 

3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam pengembangan kemitraan

Kegiatan ini fokus pada pembinaan kelompok ekonomi kreatif. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat dari 2 Desa Binaan yaitu  Desa Meler dan Desa Golo. Dipilihnya Desa Meler dan Desa Golo karena kedua desa tersebut sangat potensial dalam segi anyaman dan tenunan. Kegiatan ini melibatkan 25 orang-orang kreatif dari 2 Desa Binaan  tersebut. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari. Dinas Kebudayaan dan  pariwisata bekerjasama dengan Indecon. Keterlibatan Indecon adalah sebagai nara sumber. Pagu anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.  38.360.000,-

 4. Penyediaan Prasarana Usaha Kreatif

Untuk mendukung kelompok ekonomi kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memberikan bantuan Mesin jahit 4 unit dengan pagu anggaran Rp. 34.880.000,-  yang diperuntukkan pada 1 desa binaan dari kelompok ekonomi kreatif yaitu Desa Golo Kecamatan Cibal. Dipilihnya Desa Golo sebagai desa yang mendapat bantuan dikarenakan kelompok ekonomi kreatif yang ada memiliki ide-ide kreatif dalam mendesain dan memodifikasi tenun daerah.

D. PROGRAM PENGELOLAAN KEKAYAAN BUDAYA

1. Pendukungan Pengelolaan Museum dan Taman Budaya di Daerah

Situs Liang Bua merupakan salah satu situs budaya yang sudah mendunia karena ditemukannya manusia pendek atau Homo Florensiesis. Dengan adanya penemuan ini banyak wisatawan baik dalam dan luar negeri berkunjung ke situs Liang Bua ini.  Dalam menunjang situs ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berupaya membangun sarana dan prasarana mulai dari Museum mini, jalan setapak, serta menempatkan satu orang juru jaga situs yang menjaga situs Liang Bua ini. Tahun 2018 kegiatan yang dilanjutkan adalah Pembangunan MCK dan Pengadaan  Bangunan Air Bersih dengan pagu anggaran sebesar Rp. 192.404.401,-

2. Identifikasi Benda Cagar Budaya

Kegiatan identifikasi benda-benda cagar budaya adalah salah satu kegiatan wajib karena merupakan implementasi dari UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya .  Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendata dan mencatat benda-benda cagar budaya yang tersebar di masyarakat. Pada Tahun 2017, terdapat 7 desa yang diidentifikasi memiliki benda-benda cagar budaya, antara lain:

  1. Desa Ceka Luju, Kec. Satarmese Barat

 Benda-benda yang diidentifikasi adalah:

  – Kepar (baki/dulang)

 – Batu Asah (watu dali) peninggalan nenek moyang masyarakat Ceka Luju

 – Bokor (mangkuk)

 – Kendik (ikat pinggang)

  1. Desa Loce, Kec. Reok Barat

 Benda-benda yang diidentifikasi adalah:

 – Bola Peluru

 – Lopa

 – Luju

 – Batu Jimat

  1. Desa Rura, Kec. Reok Barat

 Benda-benda yang diidentifikasi adalah:

– Cincin unik

– Keris

– Kendik (ikat pinggang)

  1. Desa Satar Luju, Kec. Satarmese Barat

 Benda-benda yang diidentifikasi adalah:

 – Gumbang/periuk tanah Ine Damba

 – Gong

 – Luju

  1. Kelurahan Mata Air, Kec. Reok

 Benda-benda yang diidentifikasi adalah:

 – Meriam peninggalan Belanda

  1. Kelurahan Wangkung, Kec. Reok

 Benda-benda yang diidentifikasi adalah:

 – Gendang pusaka

 – Keris pusaka

  1. Desa Liang Bua, Kec. Rahong Utara

 Benda-benda yang diidentifikasi adalah:

 – Liang Tanah

 – Liang Galang

Tahun 2018 rencananya akan dilaksanakan pada 7 Desa yang  ada di Kabupaten Manggarai diantaranya adalah :

  1. Desa Papang
  2. Desa Wae  Ajang
  3. Desa  Golo Watu
  4. Desa Wae Mulu
  5. Desa Lungar
  6. Desa Racang
  7. Desa Robek.

Pagu anggaran untuk kegiatan tahun 2018 sebesar Rp. 50.250.000,-

E. PROGRAM PENGELOLAAN KEKAYAAN BUDAYA
 

1. Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah

Fokus Kegiatan ini adalah Pembinaan Sanggar Seni Budaya. Pada Tahun 2018 pembinaan sanggar seni budaya diakomodir sebanyak 5 sanggar yang tersebar di seluruh Kabupaten Manggarai.  Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 50.000.000,- Jumlah sanggar yang sudah dikukuhkan 32 oleh Dinas Kebudayaan dan pariwisata  Kabupaten Manggarai. Salah satu dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah dengan memfasilitasi sanggar – sanggar untuk membuat proposal yang ditujukan pada Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan. Sejauh ini sudah ada 3 sanggar sekolah yang sudah mengirimkan proposal tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga mengajukan beberapa orang Tokoh-tokoh dalam bidang kebudayaan dan kesenian untuk menerima penghargaan seni dan budaya nasional.

2.  Fasilitasi Perkembangan Keragaman Budaya Daerah

Fokus dari kegiatan ini adalah Pagelaran Caci dan Malam Budaya. Tahun 2018 Pagelaran Caci hanya berlangsung  selama satu hari.Anggaran kegiatan ini Rp. 150.000.000,-

3.   Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah (sedaratan Flores dan Lembata)

Kegiatan Florata merupakan salah satu kegiatMan rutin yang melibatkan seluruh komponen yang bergerak dalam bidang seni dan budaya sedaratan Flores dan Lembata. Ajang ini sebagai wadah dalam mempromosikan adat, kebudayaan dan kesenian tradisional dari masing-masing daerah. Florata pada tahun 2018 diselenggarakan di Kabupaten Sikka dan  menelan biaya sebesar Rp. 135.280.000,-

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *