Pemkab Manggarai

Profil dan Informasi Pelaksanaan Tugas Kecamatan Cibal – TA. 2015

GAMBARAN UMUM KEWILAYAHAN
1. Keadaan Geografis
   Luas wilayah Kecamatan Cibal 104,6 Km² yang terdiri dari 1 Kelurahan dan 16 Desa, 55 Lingkungan/Dusun, 59 RW dan 143 RT , dengan batas-batas sebagai berikut :
   – Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Reok
   – Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wae Ri’i
   – Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lamba Leda dan Kecamatan Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur.
   – Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cibal Barat.
   Jumlah Dusun, RT, RW se-Kecamatan Cibal Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  1. Jumlah Penduduk
    Keadaan penduduk Kecamatan Cibal sampai dengan Bulan Oktober 2015 yaitu 27.503 Jiwa (jumlah penduduk Tahun 2014 : 26.253 Jiwa, Tahun 2013: 25.936), terdiri dari :
  • Laki-laki : 13.311 Jiwa, (Tahun 2014 : 12.811 Jiwa)
  • Perempuan : 14.190 Jiwa, (Tahun 2014 : 13.390 Jiwa)
  • Kepala Keluarga : 6.763 KK, (Tahun 2014 : 6.470 KK)

Data di atas menggambarkan terjadi pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan, yaitu dari tahun 2013 – 2014 terjadi pertumbuhan sebesar 1,01%, pada tahun 2014-2015 terjadi pertambahan lagi sebesar 1,05%. sehingga berdampak pula pada tingginya kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan individu/keluarga. Upaya prefentif yang perlu dalam menekan laju pertumbuhan adalah dengan ditingkatkannya sosialisasi Keluarga Berencana serta Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Jumlah penduduk perdesa Tahun 2015 keadaan Bulan Oktober, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  1. Topografi
    Kondisi topografi berbukit (80 %), berombak (20%) dan terletak pada koordinat 120 29,41, 6868 BT ; 8 27 29, 3724 LS dan 200-900 m Diatas Permukaan Laut. Keadaan alam dengan tingkat kemiringan lereng antara 400 – 800 derajat serta bagian lerengnya terdapat terdapat alur sungai, sedangkan pada bagian lembah mengalir sungai seperti Wae Pesi, Wae Renca, Wae Racang dan Wae Naong.
    Permukaan tanah rata – rata 200 – 900 derajat yang mengakibatkan struktur lapisan tanah sangat labil dan rawan longsor terutama pada musim penghujan sehingga berpotensi terhadap bencana alam.
  2. Iklim
    Iklim di kecamatan cibal secara umum beriklim tropis dengan siklus tahunan 6 bulan basah dan 6 bulan kering, namun beberapa tahun belakangan ini terjadi pergeseran iklim secara ekstrim dengan siklus yang tidak menentu sebagai akibat dari perubahan iklim global. Perubahan ini berdampak pada persediaan pangan di tingkat rumah tangga yang dapat mengganggu kestabilan ketahanan pangan rumah tangga maupun lokal.
  3. Dasar Pembentukan Wilayah Administrasi
    Landasan hukum terbentuknya Kecamatan Cibal didasarkan pada Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : Pem. 6/1/31/1963 tanggal 20 Juli 1963 tentang Pembentukan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Manggarai Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Pelaksanaan Tugas TA. 2015

  1. Realisasi Penerimaan PBB Tahun Anggaran 2015.
    Realisasi penerimaan PBB Kecamatan Cibal, Januari – Oktober 2015 dari pokok / target sebesar Rp 170.257.186, yang terealisasi sebesar Rp 46.205.963,- dengan selisih / utang sebesar Rp 124.051.223,- .
  2. Alokasi Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin)
    Tahun 2015 Kecamatan Cibal memperoleh jatah alokasi Raskin dengan Jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat dan Alokasi Pagu Beras Miskin Bulan Januari s/d Bulan Desember Tahun 2015 adalah sebesar 457.650 Kg yang diperuntukkan bagi 3.061 rumah tangga sasaran penerima Raskin (Tahun 2014 Jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat dan Alokasi Pagu Beras Miskin Bulan Januari s/d Desember Tahun 2014 adalah sebesar 550.980 Kg yang diberikan kepada 3.061 rumah tangga sasaran penerima Raskin). Rincian alokasi penyaluran Raskin masing-masing desa untuk Kec. Cibal Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
    Alokasi penyaluran Raskin Kecamatan Cibal Tahun 2015:


Data di atas menunjukkan bahwa kebutuhan akan Raskin masih tinggi. Indikator ini pula menggambarkan ketergantungan masyarakat kecamatan cibal terhadap konsumsi beras sangat tinggi tanpa alternatif lain konsumsi bahan makanan lokal sebagai upaya mengatasi ketahanan pangan ditingkat rumah tangga dalam mengantisipasi masa panen/produksi.

3. Bidang Kesehatan
Indikator Nasional bidang kesehatan terletak pada AKI, AKB dan Gizi Buruk. Faktor penyebab AKI, AKB dan Gizi Buruk tidak terlepas dari 2 faktor kunci yaitu faktor intek/asupan gizi (berhubungan dengan faktor ekonomi, politik, sosial budaya) dan penyakit menular ataupun penyerta (malaria, TBC, dll).
Dari 2 Puskesmas dalam wilayah kecamatan cibal sampai dengan bulan Oktober 2015 terdapat 13 Kasus AKB di Puskesmas Pagal, dengan rincian 5 kasus lahir mati ( Kel. Pagal, Desa Wudi, Desa Rado, Desa Golo Ncuang) dan 3 kasus kematian Bayi ( desa Rado, Desa Barang, Desa Riung, Desa Kentol, Desa Golo Ncuang). demikian pula kontribusi AKB Puskesmas Beamese sebanyak 2 kasus, lahir mati 1 (Desa Lando), Kematian Bayi usia 4 bulan 1 ( desa Perak).  sedangkan kasus gizi buruk nihil dari 2 Puskesmas.

    Tabel AKB dan totel Kelahiran pada puskesmas pagal dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Sedangkan dalam wilayah kerja puskesma Bea Mese pada tahun 2014 dari total kelahiran sebanyak 190 , yang ditolong bidan sebanyak 168 kejadian, dengan rincian kelahiran di faskes sebanyak 166 kejadian dan di non faskes 2 kejadian. Sedangkan kelahiran yang ditolong dukun sebanyak 66 kejadian.
Pada Tahun 2015, sampai dengan keadaan bulan Oktober 2015 dari total kelahiran sebanyak 130 kejadian, 125 kejadian oleh bidan dan 5 kejadian oleh dukun.
Sebagai wujud keseriusan pemerintah Pusat, Propinsi maupun Kabupaten dalam menekan angka AKI, AKB dan Gizi Buruk adalah dengan menerbitkan produk

kesehatan yang tertuang dalam program Nasional maupun Lokal seperti Jamkesmas, Jampersal, Jamkesda, Desa SIAGA, REVOLUSI KIA, KIBBLA dan lain sebagainya, termasuk dengan menggandeng pihak ke tiga (AIP-MNH, PNPM-GSC) melalui kegiatan yang bersifat promotif, preventif dan kuratif. Selain itu pula sebagai langkah efisiensi dan efetikfitas masalah-masalah kesehatan di atas, pemerintah maupun pihak ketiga melakukan terobosan dengan membangun sarana dan prasarana kesehatan di tingkat desa (Pustu, Polindes, Poskesdes) demi pendekatan pelayanan dengan menempatkan tenaga kesehatan (Bidan,Gizi,Kesling,Perawat), langkah lainnya yaitu revitalisasi posyandu sebagai wujud deteksi dini Bumil (K1 murni), Penyakit/KLB/Wabah.
4.    Keluarga Berencana (BKB-PP).
Kecamatan Cibal merupakan salah satu kecamatan dari 11 kecamatan di Kabupaten Manggarai yang memiliki angka pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun mengalami kenaikan signifikan (hasil perbandingan data penduduk lahir Kec. Cibal tahun 2014 dan 2015 data kelahiran Puskesmas Pagal dan Beamese tahun 2015), laju pertumbuhan ini bila tidak terkontrol melalui methode kontrasepsi maka akan menimbulkan masalah sosial kemasyarakatan dari segi tingginya kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan individu/keluarga. Selengkapnya dapat dilihat hasil cakupan BKB-PP Kec. Cibal Tahun 2015 di bawah ini :
    a.    Cakupan Program
        Hasil pendataan R/I/KS : 6.156, yang terdata 6.201
        Data Pasangan Usia Subur :
            PUS            : 4.084
            P.A            : 2.690/Methode Kontrasepsi
            IUD            :    324
            MOW            :      73
            MOP            : –
            IMP            :    175
            STK            : 1862
            Pil                :    256
    b.    Data Poktan
        Terdapat 3 kelompok UPPKS
            BKB            : 3 (Pagal, Kentol, Nenu)
            BKR            : 1 (Pagal)
            BKL            : 1 (Pagal)
5.    Kegiatan Instansional
Per-Oktober 2015 PPM yang telah di capai sebesar 340 dengan sisa target  202 akseptor baru dari PPM 542.
Realisasi pencapaian program BKB-PP tidak maksimal mengingat kurangnya personil PKB di Kecamatan Cibal (3 orang PKB) yang melayani 16 Desa dan 1 Kelurahan. Tuntutan pencapaian target dapat terealisasikan bila mana kemitraan dan atau koordinasi lintas sektor berjalan efektif dengan meningkatkan peran tenaga tekhnis kesehatan (Puskesmas Pagal dan Beamese) yang juga mempromosikan methode kontrasepsi sebagai tameng dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Cibal.
6.    Peternakan.
Selain Pertanian, peternakan pun memberikan kontribusi bagi ketersediaan ketahanan pangan sumber protein hewani maupun peningkatan ekonomi di tingkat rumah tangga.
Pada Tahun 2015, penyebaran populasi ternak sapi, kambing dan babi mengalami peningkatan pada 21 kelompok, meliputi 10 kelompok ternak sapi, 10 kelompok ternak kambing dan 1 kelompok ternak Babi sejak bergulirnya program penyebaran dan perkembangan ternak tahun 2006 s/d 2015 di Kecamatan Cibal. Sepanjang Tahun 2014-2015, 3 Kelompok baru mendapatkan bantuan 33 ekor Sapi, masing-masing kelompok mendapatkan 11 Ekor Sapi, dengan rincian 3 Ekor Jantan dan 30 ekor Betina (desa Golo, Desa Rado, Desa Ladur)
Sedangkan mengenai laporan Hewan Penular Rabies (HPR) berdasarkan data keadaan bulan Oktober 2015 di Kecamatan Cibal jumlah HPR sebanyak 2600 ekor, yang sudah divaksinasi sebanyak 2600 ekor, kasus gigitan yang dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 32 kasus.
Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan populasi ternak khususnya ternak besar, pada umumnya adalah persediaan lahan untuk pakan ternak belum tersedia oleh peternak, bila adapun maka lokasinya jauh dari kandang ternak begitupun sebaliknya kandang ternak jauh dari lingkungan sekitar rumah (Kebun/Ladang) sehingga kurangnya pengawasan terhadap ternak yang dapat berakibat buruk bagi ternak itu sendiri (Bencana Alam, Pencurian, dll), sedangkan untuk ternak kecil kendala yang dihadapi yaitu harga pakan ternak yang mahal di pasaran/produsen sehingga membutuhkan pengeluaran biaya yang cukup besar dalam perkembangbiakan ternak, kendala lainnya adalah sensitifitas ternak terhadap penyakit pada musim penghujan.*****

Unduh Laporan Penyelenggaraan Tugas Pemerintah Kecamatan Cibal Tahun Anggaran 2015.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *