Pemkab Manggarai

Presiden Jokowi Mengajak Seluruh Anggota KORPRI Terus Bergerak Mencari Terobosan dan Melakukan Inovasi

Ruteng – Birokrasi harus berubah dan membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan ‘’Saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk terus menerus bergerak mencari terobosan dan terus melakukan inovasi, pelayanan yang ruwet, berbelit-belit harus kita pangkas,’’ ajak Presiden Joko Widodo, yang disampaikan Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus, S.H.,M.H saat Apel memperingati HUT KORPRI ke 48 di halaman kantor Bupati Manggarai, Senin (2/12/2019). 

Di sisi lain kata Presiden Jokowi, persaingan negara juga semakin sengit dan berebut teknologi, berebut pasar dan memperebutkan talenta-talenta hebat yang digunakan untuk memajukan negaranya ‘’Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut, kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru,’’ucap Jokowi.

Presiden juga mengajak seluruh anggota Korpri yang ada di seluruh Indonesia menjadi garda terdepan dalam merajut persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara sebangsa dan se tanah air.

 ‘’Kita harus ingat, bahwa negara kita adalah negara besar, negara dengan 17.000 pulau, dengan agama, suku, budaya dan bahasa daerah yang beragam. Kita adalah negara yang Berbineka Tunggal Ika. Keberagaman ini adalah kekuatan kita, kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan kepada bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan rawat bersama-sama,’’ungkap Jokowi.

Presiden mengatakan kecepatan, kreatifitas dan inovasi adalah kunci. Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi ‘’Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain, Saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan, tidak ada lagi pola pikir lama, tidak ada kerja linier dan tidak ada lagi kerja rutinitas,’’tegasnya.

Menurut Presiden Jokowi, kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi. Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi beorientasi pada prosedur tetapi berorientasi pada hasil nyata.

Presiden juga mengapresiasi khusus kepada anggota Korpri Yang  bertugas di pelosok – pelosok negeri, di pulau terdepan di kawasan perbatasan dan wilayah- wilayah terisolir ‘’Mereka adalah abdi negara yang menjalankan tugas penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air. Terima kasih yang saudara- saudara berikan kepada rakyat, bangsa dan negara,’’ucapnya

Presiden Jokowi mengatakan, saat ini kita berada di dunia yang berubah begitu cepat yang sangat berbeda dengan 20, 30 atau 40 tahun lalu. Revolusi industri jilid ke IV kata Presiden, telah mendisrubsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara berkomunikasi tapi juga cara dalam mengelolah pemerintahan.

Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus dipotong, dipercepat dengan penerapan teknologi ‘’Bahkan Saya sudah minta, Eselon III dan IV ditiadakan, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat,’’tuturnya.

Presiden kembali mengingatkan agar mengurangi kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan produktifitas serta berorientasi pada hasil. Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan dirasakan betul oleh rakyat.

Sekedar melayani saja kata Presiden sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan. Dengan kemajuan teknologi cara kerja birokrasi juga harus berubah, inovasi teknologi harus bisa mempermudah bukan mempersulit pekerjaan.

Kemajuan teknologi lanjut Presiden, adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Masalah saat ini harus diselesaikan dengan Smart Shoort Card yang lebih cepat, lebih efisien dan memberikan dampak yang luas ‘’Kita harus optimis menatap masa depan, harus percaya diri menghadapi tantangan kompetisi global, kita harus yakin menjadi negara terkuat di dunia, menjadi negara pemenang. Kuncinya kita mau bersatu,’’katanya.

‘’Persatuan dan kesatuan adalah adalah pengikat kita untuk menuju Indonesia maju. Tanpa persatuan kemajemukan negara kita tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan. Tanpa persatuan kita akan menjadi negara yang lemah dan pecundang,’’pungkasnya.   (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *