Kominfo – Jelang berakhirnya masa tugas di Kabupaten Manggarai, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Manggarai Dr. Drs. Zeth Libing menyerahkan secara simbolis 19 sertifikat tanah kepada para petani yang tergabung dalam petani Sistem Managemen Terintegrasi (Simantri) di Desa Golo Watu Kecamatan Wae, Ri’i.
Selain itu sertifikat juga diberikan kepada 32 anggota tani Simantri dari Desa Ranggi, Desa Wae Mulu 43 sertifikat, dan Desa Bangka Jong 18 sertifikat, keseluruhan sertifikat yang diserahkan di keempat desa tersebut sebanyak 112 sertifikat.
Penyerahan sertifikat hasil kerjasama antara Pemkab Manggarai, Bank NTT dan Kantor Pertanahan Kabupaten Manggarai ini berlangsung di Green House kelompok Simantri IV Desa Golo Watu Kecamatan Wae R,Ii Jumat 4 Desember 2020.
Pjs Bupati Manggarai Zeth Libing meminta kepada para petani agar pola pertanian dengan sistem Simantri bisa dijalankan dengan baik, karena program ini memiliki tujuan yang mulia. “Kita harus dukung dan kebetulan Bank NTT memberikan CSR. Tanggung jawab sosial Bank NTT untuk kesejahteraan rakyat dan salah satunya kita jalin kerjasama dengan Pertanahan untuk sertifikat,” ungkap Pjs Libing.
Dijelaskan Pjs Zeth Libing, sertifikat diberikan kepada petani Simantri agar ada hak kepemilikan “Sehingga ketika para petani tidak miliki modal usaha, sertifikat bisa dijadikan jaminan atau digadai di Bank NTT atau bank-bank lain,” ucapnya.
Diakui Pjs Zeth Libing Manggarai merupakan daerah yang sangat subur dan baik untuk dikelolah terutama pertanian. Untuk itu kata pria asal Alor ini, masyarakat tinggal mengolahnya dengan baik ” Saya orang Alor iri dengan Manggarai yang subur ini, curah hujan yang bagus sehingga tanam sesuatu pasti jadi, ada sayur, kopi, buah, cengkeh. Masyarakat manfaatkan anugerah Tuhan ini untuk kesejahteraan, ” ungkapnya.
Pjs Bupati Manggarai Foto Bersama Petani Penerima Sertifikat
Dikatakan Kepala Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT ini, pemerintah akan terus mengembangkan berbagai program, selain perkebunan ada juga hortikultura. Karena pasar yang bagus seperti Labuan Bajo kata Dia, membutuhkan sayur-sayuran dan buah-buahan dari Manggarai.
Ke depan lanjut Pjs Zeth Libing tidak hanya Labuan Bajo tapi juga daerah lain seperti Sumba. “Caranya kita bangun pelabuhan Feri di selatan Manggarai tepatnya di Dintor, sehingga hasil-hasil pertanian bisa kita bawa ke sumba melalui jalur laut. Saya sudah surati Kementerian Perhubungan minta bangun itu dermaga. Itu mimpi kita dan mimpi itu pasti terwujud,” ucapnya bangga.
Selain berpamitan dengan masyarakat di Desa Golo Watu berkaitan dengan berakhirnya tugas sebagai Pjs di Manggarai, Ia juga berpesan kepada masyarakat agar selalu menjaga ketertiban menjelang pelaksanan pilkada 9 Desember mendatang. “Saya minta masyarakat jangan terprovokasi dan memprovokasi orang. Ini agenda negara yang harus berjalan dan harus sukses. Kalau ada yang buat kacau, ada aparat yang akan memproses secara hukum dan ingat tetap patuhi protokol kesehatan,” imbuhnya.
“Sekalian saya pamit dengan masyarakat Manggarai karena berakhir sudah tugas saya menjadi Penjabat sementara. Kalaupun saya pergi, tapi hati saya tetap untuk Manggarai,” pungkasnya disambut tepuk tangan para petani.
Di tempat yang sama, Kepala Pertanahan Kabupaten Manggarai Santoso menjelaskan program sertifikat ini terletak di 1 kelurahan dan 6 desa dengan total jumlah keseluruhan 220 bidang, rinciannya Kelurahan Compang Tuke 41 bidang, Desa Bangka Jong 21 bidang, Desa Ranggi 33 bidang, Desa Golo Watu 19 bidang, Desa Wae Mulu 44 bidang, Desa Satar Keling 1 bidang dan Desa Golo 41 bidang, total keseluruhan 200 bidang. Sementara 20 bidang lainnya dari petani simantri belum mengajukan pendaftaran kembali.
Dijelaskan Santoso jumlah berkas yang bersertifikat untuk Desa Bangka Jong 18, Kelurahan Compang Tuke 37, Desa Ranggi 32, Desa Golo Watu 19, Desa Wae Mulu 44, Desa Satar Keling 1 dan Desa Golo 42, total keseluruhan 192, sementara 8 lainnya tidak terdapat berkas dan belum terdaftar.
Selain itu kata Dia, terdapat 74 sertifikat yang sudah terbit dan akan dibagikan, yakni untuk Desa Golo 38, Kelurahan Compang Tuke 35 dan Desa Satar Keling 1 sertifikat. “Semoga sertifikat yang diberikan dapat digunakan dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah ini,” kata Santoso.
Selain itu Direktur Bank NTT Cabang Ruteng Jemmi Romi D. Radjalango pada kesempatan yang sama mengatakan salah satu misi BPD sebagai pelopor penggerak ekonomi daerah, mulai terwujud terutama di bidang pertanian.
Namun kata Jemmi, menjadi persoalan ketika melakukan pembiayaan kepada para petani terkendala dengan yang namanya Agunan. Agunan ini lanjutnya merupakan salah satu persyaratan di perbankan.” Nah kerjasama dengan pihak pertanahan melalui program CSR kami, menjadi langkah awal. Harapan kami bukan saja yang 220 orang tapi diperluas lagi di seluruh wilayah Manggarai,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini pimpinan OPD di antaranya, Kepala Dinas Pertanian Yoseph Mantara, Kepala Dinas Peternakan Dan Konstantinus, kepala Dinas Kominfo Venidiana Wanggut, Perwakilan Bank NTT dan Pertanahan, Camat Wae Ri’i Marselinus Berahi, para kepala desa, Babinsa serta para petani yang tergabung dalam program Simantri. (ars