Pendamping PKH Harus Kreatif dan Inovatif

SiaranPers HumasPro (Rabu, 21/09/2016)

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya, membuka secara resmi kegiatan bimbingan teknis Program Keluarga Harapan (PKH), Pendamping dan Operator Lokasi Baru Pengembangan tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur hari ini Rabu (21/09) pukul 08.48 Wita bertempat di Gedung MCC Ruteng. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan bekal bagi para pendamping dalam melaksanakan tujuan utama program PKH untuk mewujudkan keluarga yang mandiri dan sejahtera.

Sejumlah 100 pendamping PKH dari 4 Kabupaten yang ada di Pulau Flores ikut dalam bimtek ini. Keempat kabupaten itu antara lain, Kabupaten Manggarai sebanyak 40 orang pendamping, Kabupaten Manggarai Timur 30 orang pendamping, Kabupaten Ngada 20 orang pendamping dan Kabupaten Nagekeo 10 orang pendamping.

“Khusus para pendamping PKH, damping keluarga dengan sebaik-baiknya. Berdayakan keluarga yang didampingi. Oleh karena itu, para pendamping harus ada di desa dan tinggal di desa”, kata Gubernur NTT dalam sambutannya.

Lebih jauh, ia juga menegaskan tentang pentingnya kreatifitas dan inovasi. “Para pendamping mesti punya kreatifitas dan inovasi. Jangan terus saja hal yang sama. Untuk itu, bangun komunikasi dengan semua pihak. Berpikirlah di luar kebiasaan. Ukuran kesuksesan bukan pada habisnya anggaran, realisasi 100 persen. Itu namanya sukses administrasi. Kesuksesan sesungguhnya terletak pada tercapainya keluarga yang sehat, mandiri, berpengetahuan dan sejahtera.”, katanya

Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan utama program PKH ini adalah untuk membantu keluarga miskin sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa terutama anak-anak.

Khusus Kabupaten Manggarai, di tahun 2016 ini mendapatkan bantuan alokasi dana program kesejahteraan sosial sebesar Rp. 34.227.067.500. Dana ini selanjutnya akan diberikan kepada rumah tangga miskin penerima PKH.