Ruteng – Kontrasepsi IUD masih digemari kaum Ibu-ibu di Kabupaten Manggarai terutama di wilayah Kecamatan Langke Rembong.Hal tersebut tampak dalam kegiatan Pelayanan KB gratis oleh Dinas Pengendalian Penduduk,Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Manggarai bekerja sama dengan Kodim 1612 Manggarai.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor P2KBP3A,Sabtu (8/7/2017) tersebut mendapat apresiasi ratusan Ibu-ibu dari seluruh kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Langke Rembong.
Bahkan sebagian Ibu-ibu yang tidak memiliki sarana transportasi sendiri,dijemput dengan Mobil Dinas oleh petugas P2KBP3A dari kelurahan masing-masing,diantaranya dari kelurahan Wali dan kelurahan waso.
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Manggarai Mahu Asisi Aleks,SH.MSi ditemui Media ini disela-sela kegiatan tersebut menerangkan kegiatan yang dibiayai oleh pihak Propinsi ini mempunyai sasaran bagi Aseptor atau Pasangan Usia Subur (PUS) terutama di Kecamatan Langke Rembong’’Ini Kegiatan Propinsi,yang lokasinya ada di Langke Rembong,Untuk Kecamatan lain,kami masih tunggu petunjuk dari Propinsi,’’papar Mahu.
Sementara itu lanjut Mahu sesuai data yang ada pada pihaknya Pasangan Usia Subur yang ada di kecamatan Langke Rembong berjumlah Lima Puluh pasangan.
Menurut Mahu keterlibatan TNI dalam kegiatan ini semata-mata untuk penggerakan Pasangan Usia Subur agar lebih terlibat aktif terutama dalam kegiatan KB,’’Dalam petunjuknya memang melibatkan pihak TNI,’’Jelas Mahu.
Dirinya mengaku kebanyakan Ibu-Ibu lebih memilih alat Kontrasepsi IUD dengan berbagai alasan diantaranya cocok dan pengalaman dari Pasangan Usia Subur sebelumnya yang pernah memakai.
Dia juga menambahkan kesadaran masyarakat di Langke Rembong cukup tinggi untuk memakai Kontrasepsi terutama IUD karena didorong factor pemahaman dari pasangan itu sendiri,’’Salah satu factor yaitu pendidikan,jadi mereka sedikit paham fungsi alat Kontrasepsi’’Ujar Beliau.
Untuk itu kedepan Lanjut Mahu sosialisasi akan terus digalakan,guna meningkatkan pemahaman masyarakat akan kegunaan alat-alat Kontrasepsi sehingga laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan.
Kadis P2KBP3A : Mahu Asisi Aleks,SH.MSi
Sementara itu salah seorang Ibu bernama Valentina asal Kelurahan Bangka Leda memiliki alasan sendiri ikut kegiatan ini,Valentina mengaku jarak usia antara anak pertama dan kedua terlalu dekat,sehingga dirinya mau pasang alat kontrasepsi,’’Ya,jarak anak pertama dan kedua Saya hanya satu tahun,jadi kedepan harus ada jarak lagi,’’Ujarnya sambil tersenyum.
Masih menurut Valentina,Dia lebih memilih kontrasepsi Implan dibandingkan kontrasepsi lainnya, karena kontrasepsi tersebut bisa dipasang diluar dan jaraknya hanya Tiga Tahun,sementara kontrasepsi IUD bisa mencapai 10 Tahun,’’Banyak manfaat yang dirasakan ikut KB,terutama jarak kelahiran bisa dikendalikan,’’Ungkap Valentina. (aris marsal )