Siaran Pers HumasPro. Sabtu (15/10/2016).
Dua mesin pembangkit listrik buatan China yang berada di Objek Vital Nasional PLTP Ulumbu mulai beroperasi kembali. Demikian kata Haryadi, Pengawas Operasional Pertama Panas Bumi PLTP Ulumbu dalam dialognya dengan Bupati Manggarai saat rombongan Bupati Manggarai meninjau langsung kedua unit mesin yang dikabarkan mengalami kerusakan, hari ini Sabtu (15/10) pukul 13.00 WITA, bertempat di Ulumbu, Desa Wewo, Kecamatan Satarmese.
Di awal dialognya, Bupati menegaskan bahwa ketersediaan panas bumi tetapi tidak bisa dimanfaatkan akan menyebabkan kerugian. “Kalau dua-duanya macet, saya akan tulis surat langsung ke Presiden. Masalahnya, ini kan investasinya gede nih, nggak bisa. Kita punya panas bumi, kemudian tidak bisa dimanfaatkan, kan rugi”, katanya.
Menurut Haryadi, kurangnya suplai listrik selama ini karena adanya perbaikan pada dua unit mesin buatan China. “kurang lebih setahun, dua unit mesin China, off (tidak beroperasi-Red) karena ada overhaul (pemeliharaan rutin) dari tim PJB Surabaya. Bulan Juni 2016 mulai beroperasi kembali tetapi normalnya baru mulai kemarin, tanggal 05 Oktober untuk mesin pertama dan tanggal 13 Oktober untuk mesin kedua”, katanya.
Lebih jauh, Haryadi juga mengatakan bahwa selain adanya perbaikan, berhentinya suplai listrik dari dua mesin buatan China juga disebabkan oleh gangguan luar pada jaringan dari Ulumbu menuju PLTD. “Seringnya trip (mesin beroperasi tetapi arus listrik tidak bisa disalurkan – Red), bukan dari mesin tetapi dari jaringan. Bila jaringan terganggu, mesin secara otomatis menghentika suplai listrik”, tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rahmat, Perwakilan Cogindo. “Untuk PLTP di sini, handal pak, jarang ada gangguan dari dalam. Akan terjadi trip kalau misalkan ada gangguan dari luar. Misalkan di daerah lain ada hujan, di Ruteng atau di daerah Borong atau di Lembor, nah itu akan langsung mengalir ke sini. Tapi selama gangguan luar bisa diminimalisir, ndak akan ganggu kondisi unit, pak. Sering trip itu unitnya akan rusak”, tuturnya.
“Dengan berfungsinya kembali dua mesin China, PLTP Ulumbu bisa mensuplai daya sebesar 6 Mega”, lanjut Rahmat.
Saat ditanya oleh Bupati Manggarai tentang turunnya daya dari 10 MW ke 6 MW, Haryadi menjelaskan bahwa mesin buatan Amerika sedang masuk masa overhaul. “Yang unit Amerika itu, yang ADB, sudah dirating, artinya dia sudah terjadi penurunan beban, tidak maksimal lagi dia. Yang tadinya 2,5, sekarang maksimal bisa 1,8 saja. Jadi harus ada pemeliharaan dulu baru bisa kembalikan lagi dayanya ke 2,5 MW”, katanya.
“Butuh overhaul, nanti akan pulih lagi dayanya. Sedangkan untuk unit China sudah maksimal suplainya sebesar 5 MW”, tambah Rahmat.
Ditanya soal keinginan dari pihak PLTP Ulumbu untuk disampaikan ke pemerintah pusat saat Bupati Manggarai bertugas ke Jakarta dalam waktu dekat, Haryadi berharap agar pembangunan SUTT dan gardu induk bisa dipercepat. “Percepatan pembangunan SUTTnya karena sangat berpengaruh dengan pelayanan kita. Kalau SUTT sudah dibangun, tidak akan ada lagi trip, tinggal pembenahan jaringan saja. Kedua, gardu induknya dipercepat, sehingga dari gardu induk Ulumbu ke gardu induk Bahong bisa tersalurkan suplai listriknya”, katanya.
Sedangkan Rahmat mengharapkan agar gangguan dari luar bisa diminimalisir. “Kalau bisa yang area transmisi, itu lebih disterilkan, pak, dari gangguan pohon terutama. Jadi meminimalisir gangguan dari luar karena walau sebagus apa pun kinerja dari unit kalau ada gangguan dari luar itu pasti akan terasa langsung ke unit “ tuturnya.
(Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Manggarai)