Pemkab Manggarai

Mgr.Siprianus Hormat,Pr., Pimpin Misa Perdana Sebagai Uskup

Ruteng- Sejak dithabiskan sebagai Uskup di Keuskupan Ruteng oleh Uskup Agung Jakarta kardinal Ignatius Suharyo, Kamis 19 maret 2020 lalu, Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat memimpin misa Pontifikal (misa perdana) sebagai Uskup, Sabtu (21/3/2020) bertempat di Gereja Katedral Ruteng.

Perayaan misa perdana Mgr.Siprianus Hormat, meski tidak banyak dihadiri umat seperti pada perayaan misa-misa sebelumnya namun tetap berjalan hikmat.

Banyaknya umat yang tidak hadir tentunya beralasan, selain ada himbauan dari pihak Keuskupan Ruteng agar perayaan misa hanya dihadiri umat yang memiliki undangan tertulis dan dilaksanakan secara sederhana.

Selain himbauan, dampak dari merebaknya virus corona (covid -19) di berbagai wilayah di Indonesia, membuat sebagian umat merasa was-was sehingga enggan menghadiri misa.

Meski umat yang menghadiri misa terbatas, namun panitia tetap mengantisipasi penyebaran virus corona dengan menyiagakan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.

Petugas kesehatan mewajibkan umat yang hendak masuk ke dalam gereja untuk dites suhu tubuh dengan alat Thermogun dan membasuh tangan menggunakan cairan antiseptik pembunuh kuman (hand sanitizer).

Bahkan setelah misa berakhir, umat yang hendak meninggalkan gereja kembali dicek suhu tubuhnya dan diberikan cairan antiseptik.

Umat dengan khusuk mengikuti perayaan Misa Pontifikal

Mgr. Siprianus Hormat, saat homili mengatakan tanda iman yang paling utama  adalah syukur. Syukur yang telah Tuhan berikan selama 108 tahun Keuskupan Ruteng.

Syukur juga melalui sidik jemarinya, Tuhan mencoba membuka sidik karya-karya agungnya melalui para tokoh. Syukur juga tetap bertumbuh iman melalui arus gelombang tantangan jaman di Keuskupan Ruteng “Tentu dibalik rasa syukur ini, kita tetap mengharapkan kasih setia Tuhan yang menyertai tokoh-tokoh agung yang flamboyan, baik itu para gembala pendahulu maupun tokoh-tokoh awam,”ujarnya.

Dikatakan Mgr. Siprianus Hormat, kasih adalah rahmat untuk membawa orang pada kehidupan, suka cita dan pembebasan. Kasih adalah bahasa penuh peradaban, sebagai manusia yang bercitra dan bermartabat yang diciptakan seturut gambar dan citra ALLAH.

Mgr.Siprianus mengatakan, Teus Est Caritas “ALLAH adalah kasih”. Narasi keselamatan semesta berasal dari kasih ALLAH yang menyapa, kasih ALLAH yang membuka, kasih ALLAH yang merangkul kembali manusia yang terluka oleh virus dosa dalam segala bentuk dan caranya “Mari kita merenungkan dalam-dalam bahasa dan kasih keselamatan itu. Karena begitu besar kasih ALLAH akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan peroleh hidup kekal. Jadi jelas prinsip utama kasih adalah menyelamatkan.

Dikatakan Mgr.Siprianus, kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang jaman sekarang terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita merupakan harapan duka, kegembiraan dan kecemasan para murid Kristus juga.

Dalam situasi nyata, gereja lokal Keuskuoan Ruteng tampil untuk memberikan kekuatan, kegembiraan dan harapan injil”Mari kita bergandengan tangan membangun peradaban kasih di atas dasar injil Tuhan,”katanya.

Beliau juga mengutip kata-kata  tokoh inspiratif Khairil Gibran, “jika cinta adalah raja, maka kesetiaan adalah mahkota. Maka lakukanlah segala perbuatan dalam kasih, dalam kesetian-kesetiaan yang pantang mundur “Mari kita bersyukur kepada Tuhan atas landasan kasihnya yang nyata, yang telah kita peroleh di Keuskupan ini,”ungkapnya.

Uskup Denpasar  Mgr. Silvester San dalam sambutannya seusai misa menekankan, kepada keluarga termasuk keluarga besar dari Mgr.Siprianus agar mampu bersikap bijaksana dan mendukung penuh tugas kegembalaan Uskup baru. Hendaknya tidak membebani Uskup baru dengan persoalan -persoalan keluarga.

Keluarga kata Mgr.Silvester, telah menyerahkan dengan rela Mgr. Siprianus ke dalam pangkuan gereja, maka konsekwensinya seluruh diri Uskup baru menjadi milik gereja terutama gereja lokal Keuskupan Ruteng “kita bersyukur karena ALLAH senantiasa memanggil manusia untuk melaksanakan tugas perutusannya, termasuk tugas pengembalaan Mgr. Siprianus,”ungkapnya.

Peraturan menjadi gembala kata Mgr. Silvester adalah karunia ALLAH, bukan karena manusia itu hebat tetapi karena kasih ALLAH semata.

Panggilan ALLAH itu selalu disertai dengan perutusan demi kepentingan orang banyak dan keselamatan sesama “berkaitan dengan motto Yang Mulia Mgr. Siprianus, Omnia In Caritate (lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam kasih) kita bertanya, kasih seperti apa yang diharapkan dari Bapa Uskup dan dari kita semua,”tuturnya.

“Semoga motto ini tidak hanya menjiwai Bapa Uskup sendiri, tetapi juga menjiwai seluruh umat dan melakukan pekerjaan dalam kasih,”pungkasnya.

Foto 3: Petugas sedang memeriksa suhu tubuh setiap umat sebelum memasuki Gereja

Pada kesempatan yang sama Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus,S.H.,M.H mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat Manggarai menyampaikan ucapan selamat atas rahmat thabisan Mgr. Siprianus Hormat.

Menurut Bupati Deno, peristiwa iman thabisan Uskup Ruteng merupakan bukti cinta Tuhan. Atas dasar itulah ungkapan sukacita ditunjukan secara nyata sebagai bentuk syukuran melalui gerakan kebersihan lingkungan, karya sosial, pengobatan gratis, operasi katarak dan lainnya “Kita percaya dithabiskannya Mgr.Siprianus adalah rahmat bagi seluruh Nucalale, Wae Mokel awon, Selat Sape salen, bukan hanya kepada umat tapi juga alam ciptaan-Nya,”kata Bupati Kamelus.

Harapan kepada Uskup Baru kata Bupati Deno, datang dari pribadi-pribadi, komunitas-komunitas maupun institusi-institusi. Tentu saja bertujuan satu, agar bersukacita dalam kehidupan yang unggul. Bolek Loce Baca Tara, Reges Lime Leke,Tawa Lima Gantang,Tela Galang Peang, Mose APi Kete.

Menurut Bupati Deno  dalam banyak hal penciptaan SDM unggul akan selalu dihubungkan dengan pendidikan. Pada titik ini gereja lokal Keuskupan Ruteng telah secara nyata dan terus menerus menunjukan karya nyata. Karya-karya di bidang pendidikan terbukti menghasilkan pribadi-pribadi yang berkualitas.

Selain pendidikan lanjut Bupati Deno, penciptaan manusia unggul adalah sebuah kerja yang panjang, sepanjang siklus hidup manusia, sejak dalam kandungan, usia emas balita, pra sekolah, hingga masa-masa setelahnya.

Gereja Lokal Keuskupan Ruteng ungkap Bupati Deno, telah menunjukan sumbangsih yang nyata bagi pembentukan manusia usia sekolah maupun lembaga-lembaga pendidikan.

Misa Pontifikal ini turut dihadiri Wakil Bupati Manggarai Drs.Victor Madur, para imam, biarawan/biarawati, keluarga Uskup terpilih serta sebagian umat paroki Katedral.

Setelah misa berakhir, acara dilanjutkan denga resepsi bersama yang berlangsung di aula Asumpta Katedral Ruteng. (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *