Pemkab Manggarai

Menparekraf Kagumi Keindahan Desa Wisata Wae Rebo

Kominfo – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. mengagumi keindahan desa wisata Wae Rebo, saat mengunjungi salah satu dari 50 desa terbaik di Indonesia tersebut, Kamis (2/12/2021

Demi mencapai puncak Wae Rebo, yang berada di kawasan wisata Nuca Molas Kecamatan Satar Mese Barat, Menteri Sandiaga Uno harus rela berjalan kaki sejauh 5 kilometer dan melalui hutan serta jalan terjal dan licin, namun tidak tampak lelah dari raut wajah orang nomor satu di Kementerian Pariwisata dan Ekraf tersebut.

Sepanjang perjalanan sang Menteri tampak menikmati dan mengagumi keindahan alam menuju Wae Rebo dengan sesekali bernyanyi.

Tiba Pukul 17.00 wita, rombongan menteri yang terdiri dari Direktur Tata Kelola Destinasi, Indra, Staf Khusus Menteri Bidang Keamanan Destinasi Brigjen Tanu Aryo Prawisasto, Direktur Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo- Flores, (BPOPLBF) Sania, Putri Pariwisata 2019 Frederika, pesinetron Aurel Moremen serta tim mnc group , disambut seremoni adat Manuk Kapu dan Tuak Curu oleh Bupati Manggarai dan tua adat setempat.

Menteri Sandiaga Uno saat pertunjukan budaya di halaman kampung adat Wae Rebo, mengatakan desa wisata Wae Rebo merupakan salah satu di antara 50 desa wisata terbaik di Indonesia yang divisitasi oleh kementerian. “Saya sangat tersentuh dengan penyambutan yang luar biasa dan masyarakat menunjukan keramahan serta kearifan lokal budaya masyarakat yang terus dipertahankan,” ujarnya.

“Saya melihat desa wisata Wae Rebo adalah simbol kebangkitan ekonomi Indonesia. Mudah-mudahan fasilitas di Wae Rebo ke depan bisa kita penuhi, terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasarana,” sambungnya.

Dikatakan Menteri Sandiaga, kampung Wae Rebo direncanakan akan mewakili Indonesia di ajang UNWTO dan kementerian akan memberikan pendampingan. “Insya ALLAH, kampung Wae Rebo akan wakili Indonesia. Kami sudah menunjuk beberapa ahli dan profesor dari beberapa institusi pendidikan untuk menyusun program kampung Wae Rebo agar bisa juara,” ungkapnya.

Selain itu Menteri Sandiaga juga menuturkan, target tahun depan akan bangkitkan dan pulihkan dengan fokus di lima destinasi pariwisata super prioritas. “Baru saja kita rakornas dan kita tetapkan bahwa pariwisata berkualitas dan berkelanjutan lingkungan berbasis alam dan budaya yang akan menjadi fokus ke depan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, wisata domestik sebagai tulang punggung dengan pergerakan di atas 200 juta. Selain itu kata Menteri, wisatawan mancanegara akan difokuskan jika  tidak ada penyebaran Covid -19 tahun 2022, karena Indonesia akan menjadi tuan rumah G-20. “Tapi saya mencanangkan dua puluh persen lapangan kerja baru yang berkualitas di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan pendekatan berbasis lingkungan, teknologi dan digital serta CHSE,” katanya.

Sumber Daya Manusia kata Menteri, tidak hanya membangun fisik tetapi jiwa dan raga juga dibangun. Kenterian juga akan membangun jaringan dari segi konektifitas digitaliasi. “Kita gunakan kepintaran kita untuk mengelola kelestarian alam. Kerja tuntas untuk dapatkan hasil terbaik, kita berikan yang terbaik selebihnya serahkan sama yang di atas,” tuturnya.

Sementara itu Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit ,S.E.,M.A. mengatakan yang mau dibicarakan ke depan adalah pengembangan kawasan Wae Rebo, yang termasuk di dalamnya Borik, Satar Lenda, Satar Luwuk, Wongke, Ceka Luju, Nuca Molas, dan Satar Luju.

Selain itu kata Bupati Hery, di luar 7 desa tersebut, baru dibicarakan yang disebut 7 desa plus “Ada tambahan di luar tujuh desa ini, yaitu Todo, Pongkor, Iteng, dan Inembele,”katanya.

Bupati Hery menuturkan, kenapa bicarakan kawasan karena pemerintah pusat melalui Presiden lebih cenderung bicarakan kawasan yang dampaknya besar. “Saya minta warga konsolidasi dan bicarakan sudah, agar bersiap diri untuk menerima pembangunan-pembangunan itu. Biar tidak ribut soal ojek menuju Wae Lomba, karena itu yang orang sering keluhkan di sini,” tegasnya.

Dikatakan, syarat penting dalam pengembangan pelestarian budaya adalah kehalusan budi. Jaga bicara dan jaga kelakuan. Karena dalam budaya orang Manggarai bahasa memiliki nilai rasa dan bicara kehalusan budi hanya dua, yakni dalam keluarga dan sekolah.

Menurut Bupati Hery, mengembangkan pariwisata bukan berarti melupakan sektor-sektor lain, seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Beliau juga  mengharapkan warga untuk menjaga keberadaan aset wisata Wae Rebo, terutama  menjaga kebersihan, keamanan dalam melayani tamu.

Di kesempatan yang sama, Direktur Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo-Flores, Shania mengatakan, perkembangan 5 destinasti wisata, khusus Labuan Bajo, yang dilakukan tahun depan konektifitas Labuan Bajo dengan titik-titik destinasti lainnya. “Kita sudah punya 35  titik destinasti wisata dan tiga puluh desa wisata tematik,” katanya.

Sebelum kembali ke Jakarta, pagi hari Menteri Sandiaga Uno menyempatkan diri melakukan penandatanganan Prasasti Anugerah Desa Wisata serta membagikan peralatan sekolah seperti buku dan tas kepada anak-anak di Wae Rebo.

Menteri Sandiaga juga membeli kerajinan tangan ibu-ibu di Wae Rebo, berupa kain, selendang, topi dan kopi khas Wae Rebo.

Turut hadir dalam kunjungan Menteri, Kadis pariwisata NTT Zeth Sony Libing, ketua DPRD Matias Masir, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Isfridus Buntanus, Asisten Setda serta sejumlah undangan lainnya. (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *