Ruteng – Lembaga Pusat Pengkajian Kebijakan Pembangunan Daerah (LPPKPD) menyerahkan secara simbolis buku tentang kajian Sistem Managemen Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Penyerahan buku tentang Simantri dengan judul Model Pembangunan Pertanian Hortikultura Kabupaten Manggarai, Paradigma Program Simantri dan Strategi Inovasi tersebut, diserahkan langsung pimpinan LPPKPD sekaligus penulis buku Heribertus Erik San, S.Fil, M.Ap dan diterima langsung Wakil Bupati Manggarai Drs.Victor Madur didampingi Sekretaris Daerah Drs.Jahang Fansi Aldus dan Kepala Dinas Pertanian drh.Yosep Mantara, berlangsung di Aula Nucalale Kantor Bupati Manggarai, Senin 27 Juli 2020.
Wakil Bupati Manggarai Victor Madur ketika menyampaikan sambutan mengapresiasi atas terbitnya buku tentang salah satu program unggulan di Manggarai yakni Simantri.
Dijelaskan Wabup Victor, program Simantri selain merupakan salah satu program unggulan di Kabupaten Manggarai juga merupakan program terintegrasi dengan beberapa dinas terkait.
Pemerintah kata Wabup Victor terus memberikan dorongan kepada para petani khususnya yang tergabung dalam Simantri untuk menyiapkan lahan “Kalau ada lahan, Dinas Pertanian akan siapkan bibit dan benih, ada juga Dinas Peternakan yang siapkan ternak sapi dan kandang yang mana nanti dari ternak akan dihasilkan pupuk,” ujarnya.
“Selain itu Dinas PUPR siapkan bak dan saluran air bagi petani, kemudian Dinas Perdagangan pasarkan hasil-hasil hortikultura dengan apa, ya dengan kendaraan yang disiapkan Dinas Perhubungan. Itu yang dinamakan terintegrasi,” sambungnya.
Selain itu dikatakan Wabup Victor, konsep program hortikultura melalui pendekatan Simantri perlu dikembangkan di Kabupaten Manggarai karena konsep ini sangat bagus dan bisa meningkatkan pendapatan para petani Simantri “Dari hasil produksi para petani, hingga akhir 2019 sudah mencapai 22 miliar rupiah,” terangnya.
Namun diakuinya hingga tahun ketiga berjalannya program Simantri ini, masih banyak persoalan-persoalan yang terus dan akan dibenahi sehingga bisa mendapatkan hasil yang baik dalam mensejahterakan para petani “Ketika Pa Bupati lakukan studi banding tentang pertanian ke Korea Selatan beberapa waktu lalu, ternyata di sana (Korea Selatan) butuh 15 tahun lamanya agar pertanian berkembang baik,” jelasnya.
Menurut Wabup Victor, membangun pertanian juga bagaimana merubah pola pikir masyarakat tentang mengembangkan pertanian yang baik membutuhkan waktu, disamping terus melakulan pendampingan.
Wabup juga berharap agar kajian-kajian yang sudah dilakukan agar ke depan dilihat hal-hal mana yang akan dibenahi termasuk saran berkaitan dengan pengembangan produk hortikultura di Manggarai.
Di tempat yang sama, pimpinan LPPKPD Heribertus Erik San menjelaskan, buku yang ditulis dirinya bersama teman-teman di LPPKPD sudah melalui kajian ilmiah yang mendalam.
Dikatakan San, dalam menulis buku, dirinya sebagai analis kebijakan bukan sebagai birokrasi yang memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Bupati. Selain itu lanjutnya dirinya bukan sarjana pertanian yang intens dan berkaitan dengan sektor pertanian “Penulis hanya analis kebijakan yang kemudian mencoba memahami kebijakan Simantri dari sisi program,” ujarnya.
Dikatakan San, jaringan distributor buku tersebut sudah dibuka di delapan kabupaten di daratan Flores dengan harapan buku ini bisa menjadi rujukan bagi kabupaten lain yang konsen dalam pengembangan pertanian “Kami targetkan bisa menjangkau NTT secara keseluruhan. Di Jakarta juga sudah dikirim, targetnya agar program Simantri bisa menjadi perhatian pihak pusat dalam pengembangan pertanian di Manggarai,” katanya.
Wabup Victor Didampingi Sekda dan Ketua LPPKPD Foto Bersama Seusai
Penyerahan Buku Simantri. Foto : Kominfo
Acara penyerahan buku turut disaksikan Asisten Setda, pimpinan dan staf Dinas terkait seperti Dinas Peternakan, PUPR, Perhubungan dan Perdagangan, para Kepala Bagian, Kepala Bapelitbang, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah serta undangan lainnya. (ars)