Pemkab Manggarai

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Gelar Festival Perdamaian dan Penguatan Pranata Adat di Ruteng

Ruteng ; Kementerian Desa dan Pembangunan Derah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, menggelar Festival Perdamaian dan Penguatan Pranata Adat di Ruteng Kabupaten Manggarai, Rabu (9/10/2019).

Kegiatan yang dibuka langsung Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi IR.Rr. Aisyah Gamawati,M.M, tersebut turut dihadiri Sekretaris Dirjen Sugito, S.sos, M.H dan Direktur penanganan Hasrul Edyar, S.sos,MAP.

Selain itu kegiatan ini juga dihadiri Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus, S.H., M.H, Wakil Bupati Manggarai Drs.Victor Madur, Penjabat Sekda Drs.Angkat Anglus,M.si, Pimpinan OPD, Pejabat dari Kabupaten Manggarai Timur, Tokoh adat, Tokoh perempuan, perwakilan orang muda serta insan pers.

Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Aisyah Gamawati mengatakan selain Kabupaten Manggarai, terdapat 24 kabupaten lainnya di Indonesia yang melaksanakan kegiatan serupa ‘’Sudah kami laksanakan di 14 Kabupaten, masih ada 10 lagi,’’kata Aisyah.

Sementara untuk Provinsi NTT, Aisyah menjelaskan Kabupaten yang sudah menjalankan kegiatan yakni Kupang, TTS, dan Sumba Barat Daya temasuk Manggarai dan akan dilanjutkan di Kabupaten Lembata.

Dikatakan Aisyah, untuk mencegah konflik pihaknya membentuk forum-forum perdamaian di desa dengan memanfaatkan pranata adat, tokoh adat dan tokoh agama ‘’ itu kita harapkan menjadi mitra pemerintah desa, bukan mengelola konflik tapi megelola perdamaian, konflik di Indonesia juga akhir-akhir ini kan cenderung menurun,’’ujarnya.

Dijelaskan Aisyah, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi saat ini sedang konsen membangun desa-desa wisata diseluruh Indonesia ‘’Salah satunya di sini (Manggarai) di Pulau Mules. Mudah-mudahan bulan November selesai, nanti kita sama-sama launching,’’katanya.

Menurut Aisyah, untuk mengurangi konflik ditengah masyarakat, hal yang utama dilakukan adalah mensejahterahkan masyarakat ‘’Masyarakat kalau perutnya sudah kenyang, tidak akan ada konflik, jadi yang pertama itu perhatikan kesejahteraan,’’terangnya.

Aisyah juga berharap Forum-forum perdamaian dapat menyelesaikan konflik-konflik sosial ditengah masyarakat tanpa harus diselesaikan ke penegak hukum.

Selain itu Dia menginginkan agar pemerintah daerah lebih memotifasi dan meningkatkan kearifan lokal ditengah masyarakat.

Sementara itu Bupati Deno Kamelus mengatakan, kegiatan ini mau menunjukan sebuah sinergitas antara pemerintah dari tingkat pusat hingga desa untuk menyelesaikan sebuah persoalan ‘’Hari ini, kita bicara bagaimana membuat sebuah perencanaan di desa, agar perencanaan itu memberi ruang sehingga tidak terjadi konflik dan ini lebih bersifat mitigasi,’’ucapnya.

‘’Bagi Saya budaya itu, mengandung banyak pesan-pesan, salah satunya mengatasi dan mengurangi konflik. Mari kita hidup berdampingan, mari bergotong-royong, itulah budaya,’’Jelasnya.

Mengenai peraturan daerah (perda), Bupati Deno mengatakan perda mengenai penyelesaian konflik berbasis adat sudah ada dan sebelumnya digagas dan dilakukan riset bersama tim dari UGM Jogyakarta.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Manggarai Frumensius LTK menjelaskan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong dan meningkatkan peran pranata adat dalam mencegah sekaligus menyelesaikan konflik sosial melalui pendekatan budaya.

Sementara tujuan kegiatan kata Frumensius, yakni menciptakan persamaan persepsi dan langkah serta menciptakan proses dan hasil yang maksimal dalam pelaksanaan program penguatan pranata adat melalui festival budaya untuk perdamaian.

Lebih lanjut dikatakan Frumensius, beberapa agenda dilaksanakan dalam kegiatan ini, diantaranya Talk show forum perdamaian, Workshop musyawarah perencanaan pembangunan pekan perdamaian dan kurikulum bina damai melalui forum ketahanan masyarakat berlangsung di hotel Revayah Ruteng serta Revitalisasi sarana dan prasarana olah raga di Desa Bangka Lao.

Sementara sore hari dilaksanakan kegiatan karnaval melibatkan siswa-siswi dari tingkat TK hingga SLTA dan malam hari bertempat di halaman Kantor Bupati Manggarai diadakan pagelaran budaya menampilkan sanggar-sanggar tarian, permainan tradisional, musik dan beberapa paguyuban.    

Pada kesempatan tersebut Dirjen Aisyah Gamawati juga menyerahkan bantuan fasilitasi sarana dan prasarana pengembangan desa wisata di Pulau Mules Kecamatan Satar  Mese Barat senilai 2.400.000.000 (Dua Miliar Empat Ratus Juta Rupiah).      (ars) 

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *