Pemkab Manggarai

Karnaval dan Pawai Merupakan Semangat Akulturasi Keragaman Budaya Sejarah Indonesia dan Program di Manggarai.

Ruteng – Pemerintah kabupaten Manggarai menggelar karnaval dan pawai dalam rangka HUT kemerdekaan RI ke 74. Kegiatan ini dibuka langsung Wakil Bupati Manggarai Drs.Victor Madur di depan kantor Bupati Manggarai, Rabu (21/8/2019) ditandai dengan penekanan sirene. Agenda tahunan Pemda Manggarai ini, mengambil titik star dari Bandara Frans Sales Lega dan berakhir di panggung utama depan kantor Bupati.

Wakil Bupati Manggarai ketika membacakan sambutan Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus, S.H.,M.H mengatakan, karnaval dan pawai yang berlangsung setiap tahun merupakan semangat Akulturasi keragaman budaya sejarah Indonesia dan program yang ada di Kabupaten Manggarai “Untuk kesekian kalinya, Kita akan melihat atraksi budaya keragaman Indonesia, sejarah dan presentasi progral yang sudah kita capai tiga setengah tahun belakangan ini,”Ujarnya.

Rangkaian karnaval kata Bupati Deno menjadi cara merefleksikan kembali bagaimana perjuangan bangsa Indonesia termasuk perjuangan di Kabupaten Manggarai ” Ini momen penting untuk merefleksikan kembali tekad dan semangat serta keinginan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan dan menjunjung tinggi nilai- nilai perjuangan 1945 dalam bentuk atraksi sejarah, keragaman budaya, penampilan program serta hasil-hasil budaya”,Tuturnya.

“Mendukung cita-cita proklamasi, yaitu negara kesatuan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,”Sambungnya.

Bupati Deno berharap agar perayaan HUT kemerdekaan tidak hanya menjadi eforia semata, akan tetapi lebih pada penghayatan, sikap korektif terhadap nilai-nilai luhur dan sejarah perjuangan terdahulu.

Ia juga mengajak semua pihak agar menyatukan komitmen bersama dalam menghadapi masalah bangsa, sambil menyiapkan generasi penerus yang berkarakter,religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong serta terintegrasi demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan rakyat, seperti yang dicita-citakan para pahlawan terutama terwujudnya keadilan masyarakat di kabupaten Manggarai.

Anak-anak TKK, siap menuju panggung utama saat Karnaval dan Pawai.  

Foto : Kominfo 

Ketua panitia karnaval dan pawai tahun 2019 Apri Laturake,S.H menjelaskan pawai diadakan dengan maksud sebagai wujud syukur masyarakat Manggarai selama kemerdekaan yang dicapai 74 tahun.

Sementara tujuannya, kata Apri Laturake, yakni menampilkan hasil karya generasi muda dalam membangun daerah kabupaten Manggarai melalui kerja bersama seluruh lapisan masyarakat Manggarai.

Selain itu lanjutnya, menumbuhkan kembali semangat Nasionalisme dan mempererat silaturahmi antar peserta pawai dan partisipasi nyata semua komponen di wilayah kabupaten Manggarai dalam mendukung program pemerintah kabupaten Manggarai dengan menampilkan kreatifitas dan inovasi.

Lebih lanjut dijelaskan Kadis Perhubungan ini, peserta pawai tahun 2019 berjumlah 82 peserta, terdiri  atas Paud dan TKK, siswa SD hingga SLTA dan sederajat, unsur perangkat daerah, paguyuban, dunia usaha, BUMN, BUMD,serta perhimpunan bela diri.

Peserta Karnaval & Pawai dari paguyuban Jawa Timur.  Foto : Kominfo 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, masing-masing peserta diberikan waktu 5 menit untuk menampilkan atraksi di depan panggung utama.

Peragaan membuang dan memungut sampah, berhitung sempoa, atraksi caci, puisi, dance ,serta tarian budaya berbalut busana adat dari anak-anak paud hingga sekolah dasar menambah semarak karnaval dan pawai yang berlangsung sejak jam 09.00 pagi.

Selain itu, penampilan paguyuban warga Malang – Jawa Timur yang ada di Ruteng, seolah-olah menghipnotis warga yang enggan beranjak dari tempatnya dan bahkan rela berdesak-desakan ditengah panasnya cuaca kota Ruteng.

Tarian khas Jawa diiringi gendang dan gamelan serta atraksi kuda lumping menambah semarak Karnaval dan pawai, yang baru berakhir pukul 15.00 wita.

Karnaval dan pawai ini turut disaksikan Dandim 1612 Manggarai Letkol Inf.Rudi Markiano Simangunsong, Wakapolres Manggarai Kompol Thobias Tamonob, Pimpinan Perangkat Daerah, Ketua Tim Penggerak PKK Yeni Veronika, Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan, serta warga kota Ruteng dan sekitarnya.   (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *