Pemkab Manggarai

Ini Penjelasan Menteri Johnny Plate Soal Sinyal BTS

Kominfo Manggarai – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate akhirnya buka suara terkait sinyal Base Transceiver Station (BTS) yang ramai dipersoalkan masyarakat belakangan ini. Penjelasan itu disampaikan Menteri Jhony saat diterima secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai di aula Nuca Lale, Jumat (04/11).

Menkominfo mengungkapkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, Kementerian Kominfo secara bertahap membangun infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pembangunan infrastuktur digital itu dalam rangka konektifitas antar wilayah di Indonesia.

Dia menyebut, salah satu layer yang dibangun Kominfo yakni Base Transceiver Station (BTS) yang ramai dipersoalkan masyarakat belakangan ini.

Menteri Johnny menjelaskan, pembangunan yang dilakukan Kominfo selama ini yakni pembangunan infrastruktur BTS pasif. Maka perlu dibangun lagi infrastruktur aktif di dalamnya untuk menghasilkan sinyal. “Ini yang perlu kita pahami. Pasif berarti barangnya yang dibangun, setelah itu mesti dibangun infrastruktur aktifnya,” jelasnya.

Menurut Menkominfo, pembangunan infrastruktur aktif menjadi kewenangan dan manajemen operator cellular. Pasalnya, operator cellular tersebut yang memiliki hak dan lisensi menggunakan spektrum frekuensi. “Jadi, kita memberikan kewenangan kepada operator cellular untuk menggunakan sumber daya spektrum frekuensi, membuat infrastruktur pasif menjadi infrastruktur aktif,” terangnya.

Dijelaskan, semua BTS yang dibangun oleh Kominfo dikerjasamakan dengan operator cellular dalam hal ini Telkomsel yang menghadirkan infrastruktur aktif agar muncul sinyal. Sinyal itu juga belum tentu langsung ada setelah Kominfo membangun infrastruktur fisiknya. Namun, sinyal akan muncul setelah operator cellular membangun infrastruktur aktif.

Selain itu lanjutnya, setelah infrastruktur aktif dihadirkan, belum tentu juga langsung memperoleh kecepatan sinyal. Pasalnya, operator cellular harus melakukan tuning spektrum frekuensi agar tidak terjadi interferensi antara BTS yang satu dengan BTS lainnya. “Harus dilakukan tuning seperti radio jaman dulu, kita putar-putar sedikit supaya suaranya jernih,” jelasnya.

Menteri Johnny mengaku, pihaknya telah mendapat informasi dan keluhan masyarakat terkait signal BTS itu. “Saya banyak dapat informasi dan mendengar. Wah ini dulu ada sinyal, tiba-tiba sekarang tidak ada sinyalnya. Bongkar saja katanya. Yah itu wajar, itu pendapat masyarakat yang memanfaatkannya. Tapi dari sisi penyelenggara negara, perlu tahu bahwa itu harus dibuat menjadi betul, ada prosesnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Menkominfo meminta pihak Telkomsel wilayah layanan Manggarai Raya untuk memperhatikan semua infrastruktur pasif yang sudah dibangun dan siap untuk digunakan agar disediakan banwidth yang cukup. Hal itu dilakukan agar layanan dan kecepatan data upload dan download menjadi lebih memadahi. “Jangan sampai turun gara-gara interferensi, lalu masyarakat bereaksi bongkar saja, yah ini masalah teknis saja. Saya sudah menyampaikan kepada Telkomsel untuk segera memperbaiki kualitas sinyal ini,” tutupnya. ***YOGA

Share this post

2 Responses

  1. Desa Nanga abai kecamatan Kayan hulu kabupaten Sintang provinsi Kalimantan Barat belum aktif kurang lebih satu tahun ini pak, mohon solusinya, atau kami ambil tindakan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *