Ruteng ; Untuk mendukung dan mengembangkan pariwisata di NTT, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Victor Bungtilu Laiskodat,S.H,M.Kn mendorong semua pihak membangun Pariwisata dan Infrastruktur agar ditata dan dikelola dengan baik sehingga memiliki nilai jual yang mahal “Jalan,toilet harus banyak dan bersih,itu semua harus ditata dengan baik dan rapi,”
Hal tersebut diutarakan Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Bungtilu Laiskodat dihadapan para mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Santu Paulus Ruteng dan Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES),di Aula Misio Kamis (10/1/2019).
Gubernur Victor Laiskodat mencontohkan jalan menuju obyek wisata Wae Rebo yang harus ditempuh hampir tiga jam hingga sampai di Denge.Seandainya jalannya bagus,maka perjalanan bisa dipersingkat.
Dikatakan politisi Nasdem ini,pariwisata saat ini adalah prime mover ekonomi NTT.Kegiatan wisata harus didukung berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan baik itu dari pengusaha,pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten.
Gubernur Victor juga memerintahkan seluruh Bupati di NTT agar menyelenggarakan Festival dalam setahun sebanyak lima kali ”Festival apa saja,mau festival kopi Flores,Kopi Manggarai,Gunung Ranaka,atau apa saja,harus itu,jadi 12 bulan dibagi 5 kali festival,”Katanya.
Ia juga mengkritik penyelenggaraan Tour de Flores yang Even Organizernya dari luar ”Ini salah dalam teori membangun pariwisata,masa IO nya dari Jakarta,yang benarnya IO bisa dari ASN dan masyarakat,”Tegas Gubernur Victor.
Kemudian kedepan kata Gubernur Victor Laiskodat selain Festival akan diadakan juga perlombaan toilet bersih ”Semua bergerak melakukan penilaian,mulai Kabupaten sampai tingkat Desa,siapa yang juara satu dapat Seratus Juta Rupiah dari Propinsi,”Ujar Gubernur Victor.
Pemerintah saat ini lanjut Gubernur Victor Laiskodat hanya bekerja untuk membantu masyarakat tanpa partisipasi publik.Masyarakat tidak terpanggil tanpa ada daya ekonomi.
Dalam membangun pariwisata lanjutnya,terdapat tiga hal yang perlu dijaga,diantaranya ; Budaya,Alam dan Ekonomi “Jika Kita tidak bangun Ekonomi secara baik,maka Budaya dan Alam pasti akan mati,Karena itu Kita akan dorong ini secara serius,”Papar Gubernur Victor.
Kedepan Kata Gubernur Victor Laiskodat,kelompok-kelompok besar yang ada di labuan Bajo jangan lagi membangun hotel-hotel Melati,semua hotel-hotel Melati dikelola oleh masyarakat.Seluruh rantai pasok juga harus dikontrol seperti bawang,daging,ikan,dan sayur-sayuran ”Daging,Ikan,Bawang masih ada problem karena rantai pasoknya datang dari luar,kalau sayuran sedikit baik,”Katanya.
Dijelaskannya,membangun pariwisata NTT bagaimana membangun rantai pasok dengan baik.Masih banyak rantai-rantai ekonomi yang dilepaskan ke pihak luar yang tidak disiapkan yang menyebabkan kemiskinan itu ada.
Selain itu lanjut mantan anggota DPR ini,Guide atau pemandu wisata harus bisa diberdayakan dan bisa menjelaskan dengan baik tentang obyek wisata yang dikunjungi serta menceriterakan sejarah dan kisah dibalik keberadaan obyek-obyek wisata itu.
Untuk membangun sektor pariwisata ungkap Gubernur Victor Laiskodat, Guide juga perlu dibekali ilmu pengetahuan yang baik.Karena Guide merupakan salah satu faktor penting dalam sektor pariwisata di NTT khususnya di kabupaten Manggarai.
Turut hadir dalam kegiatan kuliah umum di kampus STKIP Ruteng ini,diantaranya Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus,S.H,M.H,dan Wakil Bupati Drs.Victor Madur,Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Wakapolda) Brigjen Johni Asadoma,M.Hum,Kepala Dinas Pariwisata Nusa tenggara Timur Drs.Marius Jelamu,M.Si,Kapolres Manggarai AKBP Cllifry Stenny Lapian,S.Ik,sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah,Staf Ahli Bupati,para asisten Setda,para dosen,ribuan mahasiswa dan mahasiswi STKIP dan STIKES Santu Paulus ruteng,tamu undangan serta sejumlah awak media.
Sehari sebelumnya Rabu (9/1/2019)setelah tiba di Ruteng,Gubernur,dan Wakapolda,Kadis Pariwisata NTT serta rombongan melaksanakan kegiatan tatap muka dengan jajaran Pemkab Manggarai di Aula Nucalale kantor Bupati Manggarai dan berkunjung ke Markas Kepolisian Resort Manggarai (Mapolres) untuk berdialog dengan sejumlah perwira dan Anggota Polres Mangarai. (ars)