Pemkab Manggarai

Gubernur Victor B Laiskodat ; Provinsi Ini Miskin Karena Orang-Orang Bodoh Ikut Campur Dalam Kepemimpinan

Ruteng– Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjung kerja ke kabupaten Manggarai (Rabu 24 Juni 2020). Dalam kunjungan kerja kali ini Gubernur dan rombongan menuju ke Tambatan Perahu Muara Wae Pesi Reo, di Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai. Tiba di Reo, rombongan diterima secara adat Manggarai, Manuk Kapu dan Tuak Curu oleh tokoh adat setempat.

Gubernur NTT Victor B Laiskodat memuji program hortikultura yang digerakan pemerintah Kabupaten Manggarai, termasuk pembangunan di sektor lainnya yang mengalami perubahan ”Untuk lihat orang itu kerja atau tidak, lihat saja saat proses dan tujuan serta hasil apa yang diperoleh,”ujar Gubernur Victor.

Selain itu bidang kesehatan di Manggarai juga mendapat apresiasi dari politisi Nasdem ini, di mana data stunting menunjukan penurunan dan Gubernur berharap agar terus dipertahankan sehingga NTT secara umum dan Manggarai khususnya bisa keluar dari persoalan stunting ‘’Tentunya banyak masalah, termasuk masalah covid 19 yang merupakan masalah tambahan, di NTT tahun 2019 meninggal karena demam berdarah 55 orang, tahun 2020 belum selesai meninggal 52 orang, meninggal karena covid 19 di NTT 1 orang, tapi semua takut bersalaman dengan orang bahkan mencurigai orang lain juga sangat banyak,’’Kata Gubernur Victor.

Gubernur Victor juga menghimbau masyarakat untuk terus membangun optimisme terutama dalam menghadapi pandemi covid 19. Selain itu Ia juga mengajak seluruh pimpinan mulai Bupati hingga pemimpin yang paling bawah, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mulai mendesain pembangun NTT dalam semangat kebersamaan, sehingga seluruh pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik ‘’Provinsi NTT dikenal dengan Provinsi termiskin ketiga. Dalam pengamatan saya selama jadi Gubernur, NTT ini miskin karena orang-orang bodoh ikut campur dalam kepemimpinan Provinsi ini. Provinsi ini tidak miskin, hanya karena kebodohan yang membuat Provinsi ini miskin,’’ungkapnya.

‘’Saya tidak takut dengan siapapun, saya diperintahkan Tuhan dan rakyat NTT untuk membawa kesejahteraan. Kalau ternyata perspektifnya berbeda itu urusan kalian,. NTT di bawah kepemimpinan saya harus punya masa depan,’’tegasnya.

Untuk membangun jalan Provinsi kata Gubernur membutuhkan waktu 250 tahun baru selesai dikerjakan ‘’Maka untuk selesaikan jalan Provinsi hanya dalam tiga tahun, harus gunakan pinjaman. Kita ini dari tahun ke tahun, hanya urus  jalan saja. Kenapa Infrastrukur, kenapa kesehatan, kenapa pendidikan karena itu stimulus pembangunan. Harus fokus pada prinsip yang menjadi stimulus dari pembangunan itu.

‘’Kendala kita semangat untuk mendesain, tapi menjaga untuk ada hasil jarang kita bisa, kita semangat tanam seribu hektar, hasil panennya gagal, ini kebiasaan kita.’’tuturnya.

Gubernur meminta Bupati Deno terus membangun Manggarai untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Suami dari anggota DPR Juli Sutrisno Laiskodat ini menyarankan bila anggaran dari APBD tidak cukup, agar Pemda melakukan sistem pinjam dalam membangun infrastruktur di Manggarai dan pemerintah Provinsi akan mendukung.

Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus, S.H.,M.H di hadapan Gubernur NTT melaporkan terkait penanganan penyebaran virus corona (covid -19) di Kabupaten Manggarai. Dalam laporannya Bupati Deno menjelaskan Pemerintah Kabupaten Manggarai telah menyerahkan bantuan sembako bagi pelaku perjalanan di Kabupaten Manggarai berjumlah 4101 pelaku perjalanan. Lebih lanjut dikatakan Bupati Deno masih ada 180 pelaku perjalanan yang akan masuk ke kabupaten Manggarai dan tim gugus tugas penanganan dan pencegahan covid 19 akan melakukan tracing, tes dan isolasi bagi para pelaku perjalanan tersebut ‘’Puji Tuhan sampai saat ini, semua sudah bekerja dengan maksimal, mulai dari gugus tugas kabupaten, kecamatan hingga desa dan kelurahan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona,’’kata Bupati Kamelus.

                 Foto 2 : Gubernur Viktor G Laiskodat, pada saat foto bersama petugas kesehatan Kab. Manggarai (OJ)

Bupati Deno juga menerangkan upaya-upaya lain dalam kaitan pencegahan virus corona sesuai petunjuk dari pemerintah pusat dan provinsi, yakni upaya – upaya di bidang kesehatan dan dampak ekonomi, antara lain ; memberikan bantuan sembako bagi orang – orang yang datang dari daerah terpapar dan sudah selesai dilakukan di 12 kecamatan’’ Upaya bantuan ini terbatas, karena pemerintah masih fokus membantu seadanya sesuai kemampuan,‘’ujarnya.

Dijelaskan Bupati Deno, berkaitan dengan bantuan jaring Pengaman Sosial (Sosial Safety Net) sampai saat ini pemkab Manggarai telah mengalokasikan anggaran 21 miliar dan dari 21 miliar tersebut, kurang lebih 12 miliar lebih sesuai arahan Gubernur, pemkab menyiapkan anggaran dalam rangka untuk Jaring Pengaman Sosial dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai dari APBD II ‘’Khusus mengenai dana ini belum bisa kita bagikan karena masih dilakukan validasi data-data penerima,’’ungkapnya.

Selain itu jelasnya, dari pemerintah pusat tercatat penerima bansos reguler untuk kabupaten Manggarai berjumlah 29.911 kk, PKH Murni 1.453 kk, bansos yang diperluas 21. 337 kk sehingga total bantuan sosial baik bansos reguler, PKH murni dan bansos perluasan dari reguler berjumlah 42.691 kk dan sudah dibagikan mesti masih ditemukan beberapa kekurangan seperti pendobelan nama, sudah meninggal, bahkan dalam satu keluarga semuanya dicatat penerima bansos covid kementerian, karena menyalahi aturan kita kembali kirim ke kementerian sosial.

Kemudian yang bersumber dari dana desa (DD) berjumlah Rp.38.199.600.000. Khusus bantuan BLT dana desa sudah 90% yang disalurkan ‘’Masih 10% yang berproses, sehingga diharapkan sampai akhir juni semua penyaluran BLT desa dalam rangka covid 19 bisa disalurkan semuanya,’’katanya.

Selain itu dijelaskan dari APBD II berjumlah Rp.12.947.404.000 hingga kini belum dibagikan karena masih validasi data-datanya.

Selain itu dalam laporannya, Bupati Deno menerangkan secara umum kegiatan perekonomian dan pemerintahan di kabupaten Manggarai selama covid 19 berjalan normal ‘’ Mulai hari senin sesuai arahan Bapak Gubernur, ASN sudah mulai bekerja seperti biasa dengan standar protokol covid 19. Termasuk laporan keuangan, dan kami mendapat pembelajaran baru dari BPK bahwa tahun 2020 untuk laporan pemeriksaan tahun 2019 dilakukan secara virtual dan puji Tuhan mendapat opini dari BPK yakni Wajar tanpa Pengecualian (WTP). Mudah-mudahan seperti tahun sebelumnya Manggarai dapat reward dari Kementerian keuangan 39 miliar rupiah,’’terangnya.

‘’Ini WTP yang kedua untuk Kabupaten Manggarai, karena dari 39 miliar rupiah saya alokasikan untuk ASN kurang lebih 19 miliar untuk tambahan penghasilan, uangnya sudah ada, SK sudah ada, tinggal uangnya dibagi’’ujarnya.

Dalam kunjungan kali ini, Gubernur menyerahkan bantuan beras kepada 13 lembaga agama dan panti sosial, diantaranya panti SLB Karya Murni 400 kg beras, yayasan St. Damian Cancar 400 kg, St. Arnoldus Ruteng 400 kg, Gereja masehi Injil Timor ruteng 350 kg, yayasan Sta. Elisabet Kelurahan Pau 400 kg, yayasan insani haji Daud Reo 400 kg, yayasan panti Renceng Mose 400 kg, GMIT Efata Reo 350 kg, serta bantuan masker yang diserahkan kepada gugus tugas kecamatan Reo.

Turut dalam rombongan Gubernur, diantaranya anggota DPRD Provinsi Fredi Mui, Boni Jebarus, Yenni Veronika, Kadis Kesehatan Domi Mere, Pimpinan OPD Provinsi NTT, Staf Khusus Gubernur Anwar Pua Geno dan Pius Rengka, Pimpinan OPD Manggarai, Camat, Lurah, Kades, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta masyarakat Reo dan sekitarnya .     (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *