Pemkab Manggarai

Gendang, Pusat Budaya yang Membutuhkan ‘Kepedulian’

Siaran Pers HumasPro. Jumat (29/07/2016)

Tetua adat, keluarga besar gendang Leda Wohe bersama warga sekitar, hari ini Jumat (29/07), pukul 09.00 WITA, bertempat di Leda, Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, menggelar ritus adat teti ngando (tiang utama penopang rumah adat) ditandai dengan penyembelihan hewan kurban berupa seekor kambing sebagai bentuk ucapan syukur karena seluruh rangkaian prosesi adat mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan rumah adat  Leda Wohe berjalan baik.

Ritus adat yang digelar hari ini merupakan puncak dari keseluruhan tahapan pembangunan  gendang (rumah adat) tersebut. Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur, didampingi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Kadis PU, Kabag Sosial, Kabag Humas dan Protokol, Lurah Golo Dukal, dan Lurah Bangka Leda, turut hadir dalam prosesi adat tersebut.

Acara Adat

Benediktus Wahu, salah satu tokoh adat gendang Leda Wohe, sedikit berkisah tentang sejarah gendang tersebut. Awalnya, gendang ini  berpusat di gendang Leda. Seiring berjalannya waktu penduduk kampung mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang pada akhirnya membuat para tetua adat memutuskan agar gendang Leda dibagi menjadi dua yakni gendang Leda (adik) dan gendang Leda Wohe (kakak). Setelah sekian lama, bangunan gendang Leda Wohe pun mengalami kerusakan.

Lebih jauh, ia menuturkan bahwa karena prihatin dengan kondisi bangunan yang sudah rusak, tetua adat, keluarga besar, dan warga kampung, saat ini mengambil inisiatif bersama untuk membangun kembali rumah adat tersebut.

Woko bowok ngasang bongkok teke olon, botek ngasang ri’i, mangan de tenung ata werun (Gendang Leda Wohe dibangun kembali karena bangunan sebelumnya telah rusak termakan usia),” katanya.

Namun, dari hasil pantauan, hanya pilar penyangga bangunan, rangka bangunan dan tiang utama penopang rumah (bongkok wa ngando eta), yang telah selesai dikerjakan. Dana swadaya yang telah dikumpulkan warga tidak cukup untuk sampai pada tahap penyelesaian akhir. Kondisi ekonomi sebagian besar warganya yang hanya bersumber dari hasil pertanian dan perkebunan memberikan tantangan tersendiri dalam proses penyelesaian pembangunan gendang Leda Wohe.

“Terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak karena turut ambil bagian dalam menyukseskan pembangunan kembali gendang Leda Wohe. ” tutur Benediktus, lebih jauh.

Acara Adat

“Akan tetapi, masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan seperti lantai, dinding, atap dan ongkos kerja tukang. Kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak agar pembangunan gendang Leda Wohe ini bisa dituntaskan dan dimanfaatkan” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur, menyatakan bahwa pemerintah siap untuk membantu  penyelesaian pembangunan rumah adat ini. “Pemkab Manggarai tidak menutup mata dengan kondisi ini” tuturnya.

(Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Manggarai)

Rumah Adat - Dalam Tahap Pembangunan

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *