CETAK SAWAH BARU DAN PEMANFAATAN LAHAN TIDUR HARUS MENGUTAMAKAN ASAS MANFAAT
SiaranPers HumasProtokol. Ruteng, 24/05/2016.
Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur hari ini Selasa (24//05) meresmikan kegiatan pencanangan simbolis gerakan tanam kedelai 600 hektar dan pencanangan pelaksanaan kegiatan cetak sawah 291 hektar untuk wilayah Kabupaten Manggarai. Simbolisasi pencanangan ini digelar di areal persawahan milik kelompok tani Kajong I, Desa Kajong, Kecamatan Reok Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani sebagaimana diamanatkan dalam misi pertama Pemerintah Kabupaten Manggarai yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat Manggarai dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang tersedia yang didukung dengan infrastruktur yang berkualitas.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Manggarai menyampaikan bahwa ketahanan ekonomi yang bersumber dari sektor pertanian perlu ditingkatkan melalui pola intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Intensifikasi dilakukan melalui penyediaan sumberdaya air irigasi yang memadai, bimbingan teknis pengolahan lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, pengendalian hama dan penyakit tanaman, penanganan pasca panen dan pengendalian pasar yang saling menguntungkan. Ekstensifikasi juga akan tetap dilaksanakan dalam memanfaatkan lahan tidur agar menjadi produktif melalui percetakan sawah baru dan dan pembukaan lahan untuk subsektor lainnya seperti perkebunan, hortikultura,peternakan dan rehabilitasi sumberdaya air irigasi.
Lebih lanjut, Wakil Bupati Manggarai juga menyampaikan tentang pentingnya peningkatan produksi kedelai. Kendati panen kedelai di Kajong meningkat tetapi masih kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Manggarai. Kedelai masih dibawa dari luar Manggarai. “50 % kebutuhan bahan baku kedelai masih didatangkan dari luar wilayah Manggarai” tuturnya.
Terkait lokasi-lokasi lain yang belum dioptimalkan penggunaannya, ada dua wilayah di Kabupaten Manggarai yakni di Kecamatan Satarmese Barat dan Kecamatan Reok Barat. Kedua wilayah ini harus digenjot untuk bisa dimanfaatkan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Wakil Bupati Manggarai menegaskan bahwa yang paling utama dalam kegiatan perluasan dan pencetakan sawah baru, sekaligus pemanfaatan lahan tidur melalui suatu kajian yang valid dengan memperhatikan asas manfaat yang berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Jangan sekedar cetak sawah hanya karena ini proyek pemerintah, itu yang saya tidak mau. Cetak sawah baru haruslah melalui suatu kajian, strategi dan memperhatikan asas manfaat” tegasnya.
Di lain pihak, Kadis Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTT menyampaikan bahwa pembangunan pertanian dan perkebunan menjadi basis kekuatan masyarakat. “Gerakan tanam simbolis kedelai ini dilakukan sebagai upaya untuk memotivasi dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang ada. Kabupaten Manggarai sangat potensial dan menjadi salah satu sentra produksi kedelai, disamping Kabupaten Ngada, Manggarai Timur dan Manggrai Barat” tuturnya. Selain itu, ia juga mengharapkan agar sistem pertanaman dan pertanian bisa berkelanjutan ke arah kemandirian benih.
Terkait peningkatan produksi kedelai di NTT, Kadis Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTT mengakui bahwa produksi kedelai masih sangat kecil. “Target luas areal tanam kedelai tahun 2016, 9000 hektar tetapi luas areal yang ada belum mencapai target tersebut. Akibatnya, kebutuhan kedelai masih didatangkan dari luar” tuturnya. Melalui pencanangan ini, pemerintah berusaha mendorong petani untuk bisa meningkatkan ketahanan ekonomi menuju kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berhubung pencetakan sawah di Kajong menggunakan alat berat, maka partisipasi aktif masyarakat termasuk didalamnya para pemilik lahan sangat diharapkan. Hal ini dilakukan agar dalam menentukan jalan tani dan saluran irigasi di areal sawah tersebut tidak terkendala soal tapal batas tanah.
Kegiatan yang berlangsung ditengah areal persawahan di Desa Kajong ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Manggarai yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTT, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian RI, unsur FORKOPIMDA Kabupaten Manggarai dalam hal ini utusan Dandim 1612 Manggarai dan Kapolsek Reo, pimpinan SKPD lingkup Pemkab Manggarai, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Manggarai, Camat Reok Barat dan Reok, para kepala desa sekecamatan Reok Barat, kelompok tani dan insan pers.
(Humas dan Protokol Setda Kabupaten Manggarai).