RUTENG – Bupati Manggarai, Herybertus G.L.Nabit mengenang almarhum DR. Deno Kamelus, SH.MH sebagai sosok yang berani keluar dari kemapanan diri demi kemajuan daerah Manggarai. “Jikalau kematian adalah kritik kepada kehidupan, maka kematian Deno Kamelus adalah kritik bagi kita bahwa hidupmu dan hidupku sesungguhnya sebuah eksodus, sebuah hijrah menuju ibunda kehidupan,” ungkap Bupati Nabit saat memberikan sambutan pada upacara penghormatan secara kenegaraan terhadap jenasah Mantan Bupati Manggarai periode 2016-2021, DR.Deno Kamelus, SH.MH di halaman kantor Bupati Manggarai, Jumat (09/04).
Eksodus jelas Bupati Nabit, pasalnya almarhum Kamelus Deno keluar dari kepentingan diri sendiri menuju pengabdian secara total bagi kemajuan daerah Manggarai. “Kamelus meninggalkan kemapanannya di Kupang. Apa yang kurang, tidak ada! Dia seorang Doktor ilmu hukum. Dicatat sebagai dosen berprestasi. Memiliki istri dan empat orang anak. Yah, apa yang kurang? Tidak ada. Tapi dia memilih eksodus, dia hijrah ke ibundanya yaitu tana dading (tanah kelahiran) Manggarai,” terangnya.
Bupati Nabit mengakui, almarhum Kamelus Deno eksodus ke Manggarai untuk sebuah kompetisi dan pertarungan politik. Namun semua itu dilakukan almarhum Deno hanya sebagai sarana untuk memberikan yang terbaik bagi daerah Manggarai. “Saya yakin dia (alm. Deno Kamelus) sama sekali tidak terjebak dalam kurungan peradaban dimana dia meng-imani sebuah kehebatan, dimana dia bertengkar memperebutkan kekuasaan, men-Tuhankan harta benda, bersimpuh pada kemenangan serta memompa-mompa diri untuk mencapai suatu keadaan yang dia sangka keunggulan,” ungkap Bupati Nabit.
Menurut Bupati Nabit, almarhum Kamelus Deno sosok yang ahli dalam ilmunya di bidang hukum. Kecuali itu visioner dalam mencari jalan bersama menuju kebaikan dan kebenaran.
Bupati Nabit mengakui, dua kali berkompetisi politik Pilkada dengan almarhum Kamelus Deno tidak sedikitpun terluka selama proses demokrasi itu. “Layaknya dua saudara yang bermain sungguh-sungguh menuju kebaikan ibunda kehidupan. Kami tidak terluka karena kami bersatu dalam tujuan yaitu kebaikan dan kesejahteraan tana kuni agu kalo, sang ibunda kehidupan, Manggarai. Inilah jalan utama yang diwariskan Kamelus bagi saya selaku bupati maupun selaku adiknya dalam kehidupan ini dan warisan untuk kita orang Manggarai” ujarnya.
Sementara itu, pada upacara penghormatan secara kenegaraan ini pihak keluarga yang diwakili istri almarhum Deno Kamelus, Yeni Veronika menyerahkan jenasah almarhum kepada Bupati Manggarai, Herybertus G.L.Nabit untuk dimakamkan secara kenegaraan.
Usai upacara penghormatan di kantor Bupati Manggarai, jenasah almarhum Deno Kamelus selanjutnya dibawa menggunakan mobil ambulans menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Lalong Tanah di Karot, Ruteng. Upacara pemakaman dipimpin Sekda Manggarai, Jahang Fansi Aldus.***(Yoga)