Pemkab Manggarai

Bupati Hery Menginginkan Anak-Anak di Manggarai Memiliki Karakter Tangguh dan Pekerja Keras


Kominfo- Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, S.E.,M.A menginginkan anak-anak di kabupaten Manggarai memiliki karakter yang tangguh dan pekerja keras ‘’kalau mau jadi baik harus kerja keras, tidak ada jalan pintas untuk kebaikan, tidak ada jalan pintas untuk meraih sukses. Mari sama-sama kita bentuk anak-anak kita yang miliki sikap pekerja keras,’’pinta Bupati Hery, saat membuka kegiatan Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar Kwartir Ranting (Kwaran) 241201 Satar Mese yang berlangsung di Ponggeok kecamatan Satar Mese, Senin (23/10/2023).

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 28 Oktober tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah Drs.Jahang Fansi Aldus, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat Satar Mese Damianus Arjo,unsur Forkopimca jajaran pengurus Pramuka Gudep 2412 Manggarai, jajaran pengurus Kwaran 241201 serta anggota Pramuka Kwaran Satar Mese.

Meski diakui Bupati Hery, lingkungan hari-hari ini membentuk anak-anak kita menjadi malas berpikir, malas bertindak ‘’yang paling repot itu malas berpikir. Kalau berpikir saja malas, apalagi kerjanya nanti. Kenapa anak-anak malas berpikir, ya karena semua serba gampang, tinggal buka di google semua ada jawaban. Kalau anak-anak lebih banyak pegang hand phone tentu membuat mereka malas berpikir,’’ungkapnya.

Bupati Hery juga menitipkan khusus anak-anak Siaga. Kenapa Siaga? Karena Siaga ini kata Bupati Hery lebih ke urusannya dengan Stunting ‘’Bapak/Ibu yang mengajar anak-anak kelas satu hingga kelas tiga itu, menerima anak-anak yang lulus dari Stunting. Dia lulus karena tidak Stunting lagi atau karena usia,’’jelasnya.

Bupati Hery menerangkan soal Stunting, di mana anak-anak yang diukur adalah anak-anak usia 0 hingga 5 tahun ‘’Jadi kalau dia sudah lewat dari lima tahun, dia tidak diukur lagi. Pertanyaanya apakah ketika dia sudah lewat dari lima tahun, dia sudah keluar dari Stunting? belum tentu, bisa jadi dia masih Stunting, hanya karena dia sudah tidak diukur lagi, karena usianya sudah lewat dari lima tahun,’’terangnya.

Dijelaskan Bupati Hery dari dari 3.840 anak Stunting di kabupaten Manggarai sekitar 300 anak yang mengalami gizi buruk ‘’Jadi, tiga ribu seratus lebihnya itu bukan soal gizi atau bukan soal berat badan, lebih ke soal tinggi atau panjang badan, kurang tidur atau kurang istirahat, istilahnya tidur yang lelap (deep sleep),’’tuturnya.

Stunting juga lanjut Bupati bukan soal fisik. Yang paling dilihat dari Stunting ini adalah daya pikirnya kemudian. Dalam periode usia 0 hingga 5 tahun otak anak-anak bisa berkembang dengan baik ‘’kalau menurut dokter sudah lewat dari lima tahun, masih berkembang tapi tidak begitu maksimal. Itulah makanya kita kejar betul, agar anak-anak usia di bawah lima tahun tidak mengalami Stunting,’’paparnya.

Untuk itu Bupati Hery mengingatkan orang tua agar terus memperhatikan anak-anak yang tekena Stunting dan tidak terlalu mengharapkan pemerintah. **

Share this post

2 Responses

  1. Saya dari Kebumen Jawa Tengah. Saran sy utk anak² muda harus menguasai bhs Inggris karena Kab Manggarai banyak limpahan turis mancanegara ke P.Komodo & sekitarnya. PemKab hrs nyata terus merubah kota menjadi ramah turis,bersih kotanya, tertata trotoar pejalan kakinya. Tingkatkan penggunakan APBD utk insfrastruktur jalan. Majulah Manggarai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *