Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit S.E, M.A, melakukan panen raya sorgum di wilayah kecamatan Satar Mese, rabu ( 18/01/2023 ), di SMPN 1 Satar Mese Iteng. Sedikitnya ada 7 desa di wilayah kecamatan satar mese yang mengembangkan tanaman sorgum. Budidaya sorgum itu merupakan hasil kerja sama antara pihak kecamatan Satar mese, dengan Yayasan Ayo Indonesia.
Bupati Hery dalam sambutanya mengapresiasi pengembangan tanaman sorgum di wilayah itu. Pengembangan tanaman sorgum tersebut kata Bupati, diharapkan bisa membantu mengurangi stunting di Manggarai. Sebab tanaman tersebut sangat bergizi tinggi serta memiliki kadar gula yang rendah. Selain itu secara ekonomis juga bisa membantu para petani, serta bisa mengatasi krisis pangan.
“ Ini panganan lokal yang harus dikembangan terus, kadar gula sangat rendah dan tentunya juga bergizi tinggi, serta sangat bernilai ekonomis. Kalau saya harus datang kesini ini karena sudah ada budidaya sorgum disini. Sorgum ini bukan barang baru tapi kita sudah terlalu lama kerja sendiri-sendiri. Dengan kerja sama yang baik tentu hasilnya akan maksimal,” ujarnya.`
Bupati Hery menambahkan, sorgum yang dipanen tersebut selain untuk konsumsi juga untuk bibit kedepan. Untuk pemasaran sendiri kata bupati, diharapkan pihak desa bisa membeli dan menampung semua hasil sorgum, untuk dikonsumsi masyarakat desa sebagai makan tambahan.
“ Sudah ada perbub, soal panganan lokal untuk cegah stunting. Tinggal sekarang bagaimana para kepala desa untuk berpikir untuk memanfaatkan lahan yang belum digarap untuk ditanami sorgum. Uang akan berputar didesa saja, ketimbang bapak ibu beli panganan dari luar,” tandasnya.
Camat Satar Mese mengatakan, pada tahun 2022 Yayasan Ayo Indonesia mengajak untuk melakukan kerjasama untuk mengembangkan sorgum di wilayah kecamatan satar mese. Ada tujuh desa sebagai desa contoh yang mengembangkan sorgum di wilayah tersebut. Desa desa tersebut yakni desa Iteng, Paka, Tal, Langgo, Legu, Desa Gara, dan Satar Loung. Total luas areal untuk pengembangan sorgum tersebut yakni sebanyak 5, 6 hektare.
“ Kenapa Cuma 5 hektar, karna sorgum ini merupakan tanaman baru, meskipun orang tua kita dulu sering menanamnya, tapi saat ini tanaman ini masih baru bagi generasi saat ini. Start dari sini kita dapat mengembangkan ke lahan-lahan lain agar lebih besar lagi di 31 desa yang ada di satar Mese, “ ujarnya.
Direktur Yayasan Ayo Indonesia Tarsi Hurmali menjelaskan, tujuan utama pengembangan sorgum di Manggarai sebenarnya untuk peningkatan gizi. “ Kita tau semua tentang stunting. Sorgum ini sebagai makanan tambahan untuk cegah stunting. Kita tidak berpikir untuk jual ini sorgum, karena memang tujuan awalnya untuk peningkatan gizi. Kalau banyak dan kalau barang ini baik, tentu saja pasti ada pasar yang menyerapnya,” ungkapnya.
Acara tersebut dihadiri Pimpinan OPD, Staf ahli bupati, para Asisten, unsur Forkopimcam, Para Kepala Desa, Tokoh masyarakat, para petani, para guru SMPN 1 Satar Mese, siswa sekolah dan warga setempat, (PETRIK).