Pemkab Manggarai

Bupati Hery Bersama Ribuan Umat Ikuti Prosesi Akbar Maria Ratu Rosari

Kominfo-Festival Golo Curu telah memasuki hari terakhir pada hari Sabtu 7 Oktober 2023. Ribuan umat dari berbagai wilayah dalam Paroki-Paroki di kecamatan langke Rembong dan sekitarnya mengantar patung bunda Maria menuju Gua Maria dalam prosesi Akbar Maria Ratu Rosari, yang berlangsung Sabtu, 7 Oktober 2023 pagi.

Prosesi patung bunda maria, diawali dari gereja katedral Ruteng, pukul 7.30 wita dan melewati beberapa ruas jalan dalam kota ruteng menuju wilayah Paroki Santu Fransiskus Asisi Karot.

Tampak di tengah ribuan umat yang mengikuti prosesi akbar ini, Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, S.E.,M.A didampingi Sekda Manggarai Drs.Jahang Fansi Aldus,Vikjen Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar,pr beserta sejumlah pimpinan perangkat daerah.

Tiba di gapura, Bupati Herybertus Nabit dan Sekda fansi Jahang beserta Vikjen Romo Alfons Segar diterima secara adat Tuak Curu dan Manuk Kapu. Setelah penerimaan secara adat, rombongan Bupati bersama umat, bergerak menuju gereja.

Selama prosesi menuju gereja, nyanyian, doa dan pujian dari umat, mengiringi prosesi. Perayaan Ekaristi dipimpin langsung Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat,pr didampingi para Imam Konselebran.

Dalam homilinya Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat,pr mengatakan, gema historis dari perayaan festival Golo Curu ini, tentu diharapkan masih bergema di hati umat seluruhnya.

Uskup Siprianus menuturkan, selama hidup di dunia ini, tentu banyak hal yang mesti diperangi, tidak dalam arti perang fisik yang terungkap dalam tindakan penuh kekerasan’’ saya mengajak kita semua, untuk merenungkan secara serius pergerakan jaman dan situasi yang tak terbendung saat ini. Termasuk situasi dan keadaaan wilayah kita ini, bukanlah keadaaan kota Ruteng tiga atau empat dasawarsa lalu. Waktu terus bergerak dan kitapun terus berubah di dalamnya,’’ungkap Uskup Sipri.

Devosi kata Uskup Sipri, bukanlah parade iman sesaat, devosi bukanlah hiasan belaka, tapi Devosi membawa hati kita semua kepada liturgi sakramen perjumpaan kita dengan Tuhan ‘’Kita yang berada di terik matahari dan berpanas-panas, inilah liturgi, inilah sakramen perjumpaan kita dengan Tuhan melalui sang Bundanya,’’ujarnya.

‘’Semua yang kita jalani, semua yang kita alami selama festival Golo Curu ini membawa kita semua kembali ke dalam sensus religius kita, membawa kita kembali kepada cita rasa religius dalam diri kita masing-masing,’’tambahnya.

Untuk itu Uskup Siprianus mengatakan, agar kita tidak terombang-ambing oleh perkembangan jaman, agar kita melihat segala macam tiang topang kehidupan rohani kita bukan pilihan,  tapi panggilan jiwa kita berjumpa dengan Tuhan, sang khalik yang menguasai hidup kita.

Kehidupan spiritual ,aspek rohani lanjut Uskup Siprianus adalah api kehidupan kita yang sesungghuhnya dalam hidup ini. Hidup yang bertumbuh dan berkembang, mestinya dinutrisi oleh santapan rohani yang benar dan juga segar.

Usai perayaan Ekaristi, patung bunda Maria kemudian diarak untuk kembali ditempatkan di gua Maria Golo Curu. Turut hadir dalam prosesi akbar ini, biarawan/biarawati, tokoh masyarakat, tokoh umat, siswa-siswi serta mahasiswa.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *