Pemkab Manggarai

Bupati Hery Bacakan Surat Cinta Umat Kepada Gembala, Saat Tahbisan 8 Imam Baru

Kominfo – Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, S.E.,M.A menghadiri Tahbisan 8 orang Diakon yang ditahbiskan menjadi Imam oleh Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat,pr bertempat di Gereja Katedral Ruteng, Senin 16 Oktober 2023.

Kedelapan orang Diakon yang ditahbiskan tersebut, diantaranya, Diakon Elias N .D Ambut asal Rentung, Diakon Daniel Dagur asal Kusu, Diakon Agustinus Sunday Cakputra asal Ruteng, Diakon Agustinus Asman asal Sesa, Diakon Hyronimus Ario Dominggus asal Poco, Diakon Daniel Abdineri Ngabut asal Ruteng, Diakon Hedwig Sunardy Nambung asal Ruteng dan Diakon Oktavianus Pelagian Ranta asal Pagal.

Bupati Herybertus Nabit seusai perayaan Ekaristi Kudus, membacakan sebuah surat pendek “Jangan Tinggalkan Kami (Surat Cinta Umat Kepada Gembala)

Surat pendek ini, ditulis oleh Dina Finiel Habeahan dalam blog Kompasiana, sebuah blok milik harian Kompas.

Berikut petikan Surat pendek tersebut :

Di kala tuntutan kami lebih mendominasi daripada tuntutanmu, jangan tinggalkan kami.

Kami rindu mendengar suaramu, yang menggemakan panggilan sang Gembala Agung, yang anda hadirkan secara nyata kepada kami.

Akhir-akhir ini, suaramu yang meneguhkan,sudah dibisukan dan dihanyutkan oleh hiruk pikuknya dunia yang membingungkan ini.

Padang rumput hati kami yang begitu segar dan subur oleh lantunan suaramu, sekarang dihimpit oleh panasnya bara materialisme, hedonisme, kebencian dan keraguan.

Hanya suaramu yang menyatu dengan suara Gembala Agung, bisa menghantar kami sekali lagi ke padang rumput yang hijau . Jangan tinggalkan kami.

Ratu kegelapan mengelabui pikiran menakutkan kawanan domba, memaksa kami menyatu, namun tidak pasti ke mana arah yang kami jalani.

Dalam aram temaram masa kini menghadapi pelbagai cobaan hidup, tuntun dan dampingilah kami. Jangan tinggalkan kami.

Adalah fakta bila ada begitu banyak kepala keluarga yang menelantarkan keluarganya, namun menjadi pertanyaan, mengapa Pastor meninggalkan umatnya?

Apakah akibat tekanan-tekanan dunia moder dan nilai hidup yang sudah banyak berubah, sehingga lebih mengutamakan kebutuhan pribadi daripada kebutuhan umat? Jangan tinggalkan kami.

Kami umatmu akan tetap mendoakan para imam kami, supaya tetap sehat dan semangat dalam perjuangan atas suka duka kehidupan serta diberi kebijaksanaan untuk menghantarkan kami agar semakin lebih dekat kepada Allah. Dan kami juga akan memotivasi dan mendorong semoga para kaum muda mengikuti jejakmu menjadi gembala bagi kawanan yang dipercayakan ALLAH dan pekerja di kebun anggur Tuhan. Jangan tinggalkan kami.

Seorang Bapa rumah tangga adalah seorang pencari nafkah yang ulung dalam keluarganya. Seorang Imam adalah pemberi nafkah dalam Ekaristi dan kerohanian umat. Jangan tinggalkan kami.

Kami menyapa anda “Bapa dan kami adalah keluargamu

Dengan cintamu, engkau akan membimbing dan memelihara kami layaknya seorang bapa mencintai keluarganya.

Namun, bila seorang bapa keluarga meninggalkan keluarga untuk memenuhi keinginannya yang kurang sehat, Ia dengan sendirinya menciptakan situasi yang tragis : seisi keluarga secara khusus anak-anak akan ditinggalkan, bingung, telantar dan ketakutan. Jangan tinggalkan kami.

Sementara itu Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat dalam sambutan singkatnya mengatakan, tahbisan yang diadakan hari ini sangat istimewa, karena para Imam baru ditahbiskan dalam  atmosfer iman gereja universal.

‘’Hadir bersama keluarga,para Imam dan umat yang mewakili seluruh keuskupan Ruteng yang juga menjadi bagian dari Gereja universal yang akan menjadi pendoa bagi kalian,’’ungkap Uskup Sipri.

Untuk itu kata Uskup Siprianus, memaknai tahbisan para Imam ini, agar seluruh narasi pelayanan para Imam harus betul-betul kental dalam panggilan membangun persatuan ‘’Kehadiran Imam baru harus menggerakan umat untuk berpartisipasi dan membangun,’’ujarnya.

Dikatakan Uskup, tahbisan menjadi anggota klerus, baik itu diakon atau Imam melalui penumpangan tangan Uskup menandaskan tiga hal dasar, Pertama tanda kehadiran Roh Kudus yang menyucikan dan menandakan para Imam yang ditahbiskan ini dipenuhi oleh ALLAH Roh Kudus.

Kedua, penumpangan tangan Uskup mau menegaskan aksi perutusan, setelah Tuhan melalui ibunda Gereja, mau menandakan para Imam diutus, diajar untuk memimpin umat ALLAH.

Ketiga, penumpangan tangan Uskup adalah satu penegasan, kepada para Imam yang ditahbiskan ini, untuk mereka (para Imam) akan bersiap masuk dalam tugas Kristus itu sendiri.

Turut hadir pada acara pentahbisan ini, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, pimpinan perangkat daerah, unsur Forkopimda, Pater Profinsial, utusan Pemerintah daerah kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, Camat Langke Rembong, kepala kantor kementerian agama kabupaten Manggarai, keluarga para Imam yang ditahbiskan, biarawan/biarawati, tokoh umat, tokoh masyarakat serta umat Paroki Katedral dan sekitarnya.  **

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seven + 14 =