Pemkab Manggarai

Buka Pagelaran Caci, Bupati Deno ; Kita Berada Di Era, Di Mana Orang Sedang Membeli Sebuah Kebudayaan

Ruteng – Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus,S.H., M.H mengatakan, saat ini orang sedang membeli sebuah kebudayaan, membeli cara berpikir, membeli cara berbuat, membeli cara bersikap termasuk kebudayaan Manggarai dan kebudayaan Indonesia sedang dibeli dan dicaplok “Kalau berbicara sebuah kebudayaan, itu berhubungan dengan cara berpikir, bersikap dan bertindak.

“Saya pernah membaca sebuah buku, di mana Kita sedang berada di era, orang sedang membeli sebuah kebudayaan,”Ungkapnya saat membuka secara resmi Pagelaran Caci  dalam rangkaian HUT Kemerdekaan Indonesia ke 74, bertempat di Lapangan Motang Rua Ruteng, Minggu (18/8/2019).

Bupati Deno juga mencontohkan dalam hal bertindak dan bersikap “Budaya Kita ini, budaya tutur, budaya face to face, budaya saling ketemu. Kalau dulu ada yang meninggal, itu diberitahu, itu budaya dulu dan turun temurun, tapi sekarang dengan teknologi ada yang meninggal tinggal sms dan telphon,”Ujarnya.

Budaya seperti itu kata Bupati Deno, bukan budaya kita. Budaya kita yakni budaya yang diwariskan turun temurun, bertahun – tahun dan diikuti banyak orang serta menjadi kebiasaan hidup dari sebuah komunitas.

Menurutnya, secara perlahan sikap, perilaku dan cara bertindak jaman sekarang sudah mengikuti pola- pola atau cara dari luar “Begitu juga dalam hal perdagangan, kalau dulu mau beli pakaian pasti datang ke toko, tapi sekarang tidak perlu lagi ke toko, tinggal belanja online barangnya ada,”Katanya.

Dijelaskannya, tantangan itu pula yang saat ini dihadapi bertepatan dengan kemerdekaan Indonesia ke 74.

Ritus adat Manuk Kapu dan Tuak Curu, saat Pagelaran Caci.  Foto : Kominfo

Untuk itu Dia mengajak semua pihak menjaga bagian-bagian budaya agar tidak dibeli orang “Masih ada yang membuat Kita bertahan, yakni Kebudayaan. Caci tidak bisa dibeli dengan Facebook atau WhatsApp. Dibalik Caci pasti ada pesan-pesan yang disampaikan. Ini harus Kita jaga dan Kita pelihara,”Tandasnya.

Selain itu Bupati Deno juga berpesan agar pagelaran Caci jangan dilaksanakan pada hari Minggu ” Lain kali tidak boleh ada Caci di hari Minggu, Saya tidak setuju, ini karena jadwal sudah dibuat, tidak ada pilihan lain, harus dilaksanakan dengan sebuah konsekwensi ada yang tidak ke Gereja,”Pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Frumencius Linus Tojo Kurniawan menjelaskan, pagelaran caci yang digelar merupakan pagelaran caci biasa tanpa dinilai oleh juri.

Dengan demikian lanjut Kadis Frumencius, tidak ada kategori pemain caci terbaik. Meski demikian ungkapnya, pagelaran caci ini juga akan dibagi kategori usia, dalam rangka regenerasi yang melibatkan para pelajar.

Ditambahkannya, pagelaran caci yang menghadirkan Tuan rumah (Ngara Golo) dari Kecamatan Cibal dan Wae Ri’i dan Tamu ( Meka Landang) dari Kecamatan Ruteng dan Kecamatan Lelak ini, akan diadakan selama dua hari, yakni hari Minggu (18/8) dan Senin (19/8).

Pagelaran caci yang didahulukan dengan ritus adat Manuk Kapu dan Tuak Curu bagi para peserta caci ini, turut disaksikan Wakil Bupati Manggarai Drs.Victor Madur, Penjabat Sekda Drs.Anglus Angkat, Dandim 1612 Manggarai Letkol Inf.Rudi Markiano Simangunsong, Wakapolres Kompol Tobias Thamonob, Pimpinan OPD, Tokoh Masyarakat, penggiat budaya, para wisatawan mancanegara serta warga kota Ruteng dan sekitarnya.  (ars)

Bupati dan Wakil Bupati Manggarai, Penjabat Sekda, Dandim 1612 bersama salah seorang Wisatawan, foto bersama sebelum menyaksikan Pagelaran Caci.   Foto : Kominfo

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *