Pemkab Manggarai

Buka Bimtek, Bupati Deno Minta Para Kades Perhatikan Kebutuhan Masyarakat

Ruteng – Bupati Manggarai Dr.Deno Kamelus,S.H.,M.H meminta para Kepala Desa di Kabupaten Manggarai agar memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Bupati Deno Kamelus saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Aparatur Pemerintah Desa dalam bidang Managemen Pemerintah Desa bagi seluruh Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Operator Desa yang ada di Kabupaten Manggarai, bertempat di Aula Efata  Ruteng, Senin (17/6/2019)

“Lihat kebutuhan rakyat, bukan yang Saudara butuh, makanya perencanaan namanya Partisipatif dari bawah Buttom Up. Buttom Up itu ya rakyat itu. Yang rakyat butuhkan itu air minum bersih, jalan, rumah layak huni, listrik, juga bantuan ternak. Rakyat tidak butuh Gapura, coba tanya rakyat apa mereka butuh Gapura, jawabanya tidak, mereka butuh ternak babi,”Ujar Bupati Kamelus.

“Saya sejak awal jadi Bupati, membangun Manggarai mulai dari apa yang rakyat usulkan. Mulai jalan, meskipun pertumbuhan jalan sekarang tinggi. Saya dan Pa Wakil saat awal jabatan, jalan hanya 900 kilo meter, sekarang sudah 1400 kilo meter. Harus berpikir keras, rakyat butuh jalan sementara anggaran sedikit. Saya minta teman-teman pimpinan OPD, tahun 2020 Saya potong anggaran untuk kebutuhan rakyat, bukan yang Kita butuhkan,”Tegas Bupati Kamelus.

Bupati Deno juga menjelaskan, hal yang paling utama dalam Managemen Pembangunan yang pertama adalah Perencanaan.

Para kepala Desa bekerja pada level Perencanaan dan dokumen Perencanaan yang dihasilkan para Kepala Desa adalah RPJMDES, kebijakan umum APBDES, kemudian dari dokumen-dokumen lahirlah apa yang dinamakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) “Kerja-kerja Kita pada level Perencanaan menghasilkan itu, dari sisi perencanaan juga menghasilkan dokumen dan Desa itu lingkungan strategisnya sangat terbatas,”Katanya.

Bupati Deno berharap saat para Kepala Desa merencanakan penggunana Dana Desa dan Alokasi Dana Desa agar memperhatikan kebutuhan masyarakat “Kunci dari semua pembangunan adalah perencanaan, begitu perencanaan bagus 30%, masalah selesai, tapi begitu perencanaan buruk maka masalah muncul 30 %. Itu prinsip dalam perencanaan. Kalau ada Desa atau Kabupaten yang pembangunannya buruk, yang salah pertama itu di perencanaan,”Ungkapnya.

Hal penting kedua dari sebuah Managemen, kata Bupati Deno yakni pengerjaan atau pelaksanaan.Banyak Varian dalam pelaksanaanya ujar Bupati Deno, ada proses-proses, peraturan dan peraturan perundang-undangan yang harus dipenuhi “Jangan sampai dalam pelaksanaan, kegiatan belum selesai SPJ sudah 100%, ini yang tidak boleh terjadi,”Tuturnya.

Hal ketiga dalam Managemen lanjut Bupati Deno, Pengawasan dan Evaluasi. Meskipun tugas pengawasan dan evaluasi secara normatif ada pada BPD tetapi Kepala Desa juga mempunyai tanggungjawab untuk melakukan pengawasan “Awasi semua pemegang peran, sehingga apa yang direncanakan sejak awal dapat dilaksanakan pemegang peran dengan baik”Katanya.

Bupati Deno meyakini, apabila para Kepala Desa sebagai Top Leader di Desa mampu memainkan peran Managemen yang baik, maka dipastikan perencanaan pembangunan akan berjalan baik.

Untuk itu Bupati Deno berpesan jika ada hambatan-hambatan yang berhubungan dengan Regulasi dan Kebijakan ditingkat Kabupaten, para Kepala Desa bisa berdiskusi dan melaporkan kepada Bupati.

Ia juga berharap agar Bimtek ini bisa memberikan dampak bagi peningkatan kapasitas para Kepala Desa dalam rangka merencanakan pembangunan di Desa masing-masing.

bimtek_perangkatdesa

Peserta BIMTEK se-kabupaten Manggarai
foto : aris

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Manggarai Drs.Siprianus Jamun menerangkan sejak ditetapkannya Undang-undang nomor 6 tahun 2014  tentang Desa dan Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksana Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, hingga kini telah banyak regulasi-regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten.

Regulasi tersebut kata Sipri Jamun, terus dilakukan Evaluasi dan Perbaikan baik perencanaan, pelaksanaan, pelaporan maupun monitoring evaluasi terhadap penyelenggaraan pembangunan di Desa.

Sementara tujuan kegiatan ini jelas Sipri Jamun, untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan aparatur Desa dalam bidang Managemen pembangunan Desa, penyelenggaraan pembangunan Desa dan pengelolaan Dana Desa.

Pantauan Media ini, peserta yang hadir berjumlah 435 orang, terdiri dari 145 Kepala Desa, 145 Sekretaris Desa dan 145 Operator Desa se Kabupaten Manggarai.

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini dibagi ke dalam 3 sesi kegiatan, dimana hari pertama tanggal 17 dan 18 juni diawali para Kepala Desa, selanjutnya tanggal 19 juni para Sekretaris Desa dan bagian akhir tanggal 20 juni diikuti Operator Desa.

Nara sumber dalam kegiatan ini terdiri atas, Polres Manggarai, Kejaksaan Negeri Manggarai, Kadis PMD Prolinsi NTT, Kadis PMD Manggarai, Asisten Administrasi dan Kesra, Inspektur Kabupaten Manggarai, Kepala Badan Keuangan, Kepala Kantor Pajak Pratama Manggarai, Kepala Bagian Hukum dan Sekretaris Dinas PMD.    (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *