Pemkab Manggarai

Anak Muda Manggarai Peduli Sumber Mata Air

Siaran Pers HumasPro. RUTENG. (04/11/2016)
Anak muda Manggarai menggelar aksi Gerakan “Manggarai Hijau”. Sebanyak 600
anakan pohon dari berbagai jenis ditanam di sekitar lokasi mata air Wae
Ces, hari ini Jumat (04/11), pukul 09.00 WITA, bertempat di Wae Ces,
Konggang, Kelurahan Waso. Kabupaten Mangarai.

Bupati dan Wakil Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, SH, MH, dan Drs.
Victor Madur, turut ambil bagian dalam kegiatan penghijauan ini dengan
menanam dua anakan pohon beringin di dekat sumber mata air.

Kegiatan ini digagas oleh lima orang inisiator yakni Hendry Dao mewakili
KPU Kabupaten Manggarai, Yani Rewos mewakili Kongres Pemuda Manggarai (KPM) Raya, Frans Ramli mewakili PERADI, Edward Tasman dan Apol Solaiman mewakili Manggarai Raya Research Center (MRRC).

Gerakan penghijauan ini juga melibatkan mahasiswa semester III, Jurusan
Pendidikan Bahasa Indonesia kelas II C,  STKIP. St. Paulus Ruteng, serta
bekerja sama dengan Pemkab Manggarai melalui PDAM Tirta Komodo Ruteng, BLHD, Dishutbun dan KSDA.

Tujuan utama kegiatan bertema Kembalikan Kota Ruteng sebagai “Kota Sejuk” dan “Kota Air Segar”, adalah untuk menjaga keberlangsungan sumber mata air, mengembalikan habitat hewan liar yang ada di sekitar lokasi mata air sekaligus menghasilkan air minum bersih yang sehat dan berkualitas bagi warga Kota Ruteng.

“Hari ini kita melaksanakan kegiatan penanaman pohon. Ini merupakan bentuk partisipasi komponen-komponen yang ada di masyarakat Manggarai. Keinginan kita adalah bagaimana menjaga sumber-sumber mata air dan mengembalikan habitat binatang hutan”, tutur Hendry Dao, koordinator utama kegiatan ini, saat diwawancarai.

“Pohon yang kita tanam selanjutnya akan menjadi tanggung jawab dari PDAM untuk dijaga dan dirawat. Ke depan, kita akan fokus di sumber-sumber mata air yang lain. Langkah kecil yang kita lakukan, kita harapkan
berkelanjutan. Gerakan ini akan semakin menggiatkan kita untuk menanam dan hasilnya akan dinikmati anak cucu kita”, kata Hendry saat menyampaikan laporan kegiatan.

Hal senada juga disampaikan oleh Klemens Man, Direktur PDAM Tirta Komodo Ruteng. “Mata air harus dilindungi. Supaya dia bertahan harus ditanam pohon. Ketika terjadi musim kemarau, di situ air turun. Nah, untuk supaya jangan turun, kita harus lindungi dengan menanam pohon”, tuturnya.

“Dengan menanam pohon, kita coba selesaikan soal menyangkut keluhan
masyarakat tentang keruhnya air minum dan kurangnya debit air”, lanjut
Klemens.

Menurut Klemens, Jenis anakan pohon yang ditanam adalah anakan pohon lokal. “Anakan pohon disiapkan oleh PDAM. Anakannya saya konsepkan kembali ke alam Manggarai, artinya bukan pohon dari luar tetapi pohon lokal karena sesuai dengan kondisi alam kita. Pohon yang kita tanam bukan pohon produktif antara lain pohon beringin, ara, dan lento. Selain itu, kami juga menanam pohon pisang, mangga, advokat, bahkan kelapa, karena bukan hanya manusia yang membutuhkan lingkungan, ada juga yang lain. Ekosistemnya harus dijaga dan itu juga yang kita harus pikirkan”, ujarnya.

Bupati Manggarai mengapresiasi gerakan penghijauan yang dilakukan oleh anak muda di sumber mata air Wae Ces. “Hari ini saya senang karena orang-orang muda dalam rangka 28 Oktober secara nyata datang tanam pohon di sini. Sebagai Bupati, saya ucapkan terima kasih untuk itu semua”, tuturnya.

“Bagi saya, hari ini kita mau mempertontonkan suatu semangat kebersamaan. Itu yang penting. Kalau kita bersatu, bersama-sama, berpartisipasi, masalah sebesar apapun itu menjadi ringan”, ucapnya.

“Untuk konservasi, tetap kita kerjakan untuk menjaga sumber-sumber air
sehingga dengan demikian bisa terjamin ketersediaannya”, tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Manggarai. Ia mengapresiasi
kegiatan yang diinisiasi para pemuda.

“Saya mersa bangga dengan partisipasi dan inovasi dari para pemuda terutama dalam mencintai lingkungan hidup. Saya berharap agar para pemuda juga menggandeng karang taruna yang ada di kecamatan-kecamatan untuk memberikan motivasi dan menggerakan semangat kepedulian akan lingkungan di tempatnya masing-masing”, imbuhnya.

Rikardus Joma, Komisaris Kelas II c, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia STKIP St. Paulus Ruteng, merasa senang karena bisa terlibat dalam kegiatan penghijauan. “Teman-teman sangat antusias dengan kegiatan ini. Total mahasiswa yang terlibat pada kegiatan ini sebanyak 44 orang. Sebagai mahasisiswa, kami sangat peduli dengan sumber air. Ini merupakan salah satu kegiatan menyelamatkan lingkungan. Harapan kami ke depannya, ini menjadi langkah awal menyelamatkan lingkungan dan sumber mata air”, tuturnya.

(Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Manggarai

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *