Ruteng : Data kabupaten Manggarai dalam angka tahun 2018 menunjukan dari total 120.338 orang angkatan kerja di kabupaten Manggarai,sebanyak 47,76 % bekerja di sektor pertanian.
Disamping itu,pertanian juga masih menjadi penyumbang terbesar terhadap struktur ekonomi kabupaten Manggarai,yakni sebesar 21,86 %.data-data ini menunjukan sektor pertanian masih menjadi urat nadi perekonomian di Manggarai.
Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Manggarai Drs.Victor Madur ketika membacakan sambutan Bupati Manggarai,pada kegiatan Musrenbang tingkat Kecamatan,di Aula Kantor Camat Rahong Utara,Rabu (13/2/2019).
Intervensi pemerintah kata Wabup Victor Madur,baik di hulu maupun di hilir akan sangat berpengaruh pada peningkatan pendapatan petani,yang pada akhirnya bisa berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan di Kabupaten Manggarai.
Berangkat dari hal tersebut diatas ungkap Wabup Victor Madur,maka pemerintah kabupaten Manggarai tetap mempertahankan pola SIMANTRI,yakni Sistem Managemen Pertanian Terintegrasi.
Pola Simantri ini jelas Wabup Victor Madur,menekankan perlu adanya integrasi program dan kegiatan dari beberapa sektor guna menghasilkan suatu produk-produk-pertanian yang berkualitas.
Penerapan pola Simantri ini untuk sementara lebih diprioritaskan pada pengembangan hortikultura.Diharapkan pada akhirnya nanti,pendekatan SIMANTRI ini akan meningkatkan pendapatan para petani di kabupaten Manggarai.
Ketersediaan Infrastruktur lanjut Wabup Victor Madur,merupakan bangunan fisik untuk kepentingan umum dan keselamatan umum,seperti,jalan,irigasi,air bersih,sanitasi dan berbagai bangunan pelengkap kegiatan permukiman lainnya,merupakan prasyarat agar berputarnya roda ekonomi dengan baik.
Dijelaskannya,mobilitas ekonomi yang menggunakan jaringan jalan kabupaten sepanjang 1.532,57 kilo meter serta jaringan jalan desa sepanjang 168,32 kilo meter.Artinya infrastruktur jalan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian regional kabupaten Manggarai.
Begitu pula dengan pembangunan infrastruktur sumber daya air banyak memberikan dukungan yang besar untuk pembangunan pertanian,perkebunan,dan pengendalian banjir.Infrastruktur pengairan telah mampu mengairi 13.679 hektar sawah di kabupaten Manggarai.
Lebih lanjut dijelaskan,ketersediaan air minum yang semakin terbatas dan langka (scarcity) menyebabkan sebagian masyarakat kabupaten Manggarai belum mampu menikmati atau mengakses pada sumber air minum yang sehat dan bersih.
Kemiskinan masih menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan dari keberadaan suatu pemerintahan,oleh karena itu percepatan penanggulan kemiskinan masih menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh semua tingkatan pemerintahan.Masalah kemiskinan masih tetap menjadi salah satu prioritas kabupaten Manggarai.
Meskipun prosentase kemiskinan menurun dari tahun ke tahun di Manggarai,hal tersebut tidak menyurutkan usaha pemerintah daerah kabupaten Manggarai untuk terus berupaya menurunkan prosentase penduduk miskin melalui berbagai macam program dan kegiatan.
Masyarakat Manggarai sambung Wabup Victor Madur masih rentan terhadap gejolak-gejolak baik yang bersumber dari kondisi lokal maupun kondisi Nasional.Oleh karena itu dibutuhkan suatu proses penanggulangan kemiskinan yang lebih komperhensif,integrative dan inklusif.
Untuk itu Wabup Victor Madur berharap optimalisasi pengembangan potensi pariwisata mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,karena semakin banyak wisatawan yang berkunjung,baik asing maupun domestik bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan baru.Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut,dibutuhkan pembangunan infrastruktur baik jalan,air bersih,dan sanitasi sehingga mampu meningkatkan daya saing. (ars)