Pemkab Manggarai

Wabup Heri Sambut Kedatangan Menkominfo di Bandara Frans Sales Lega Ruteng


Kominfo -Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, S.H menyambut kedatangan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate di bandara Frans Sales Lega Ruteng , Rabu 21 Desember 2022.

Tiba menggunakan pesawat Wings Air pukul 8.30 wita, Menkominfo dan rombongan langsung diterima secara adat Tuak Curu dan pengenaan selendang. Selanjutnya rombongan menuju ruangan VIP Bandara untuk kembali diterima secara adat Manuk Kapu.

Wabup Heribertus Ngabut dihadapan Menkominfo saat memberikan sambutan menuturkan, infrastruktur digital adalah sebuah keniscayaan di era saat ini, paling tidak dalam urusan kepemerintahan dan sosial kemasyarakatan bisa berjalan efektif dan efisien.

Pemerintah dan masyarakat Manggarai ungkap Wabup Heri, berterimakasih kepada Kementerian Kominfo terkait bantuan Base Transceiver Station (BTS) “Tower BTS sudah ada Pa Menteri, namun ada sedikit kendala di signal sedikit berkurang. Berharap ke depan signal lebih baik lagi, sehingga masyarakat yang berada di sekitar tower bisa menikmati layanan yang baik,’’ungkap Wabup Heri.

Wabup Heri mengatakan, apapun yang terjadi hari-hari ini, sebagai orang beriman kita percaya berkat Tuhan tidak berhenti mengalir untuk semua kebaikan ‘’Untuk itu mewakili masyarakat dan pemerintah kabupaten Manggarai kami sampaikan selamat datang kepada seluruh rombongan dari Kementerian di Manggarai,’’ungkapnya.


Sementara itu Menkominfo Johnny G Plate menanggapi hal yang disampaikan Wakil Bupati Manggarai terkait lemahnya sinyal di beberapa tempat yang sudah dibangun BTS di wilayah Manggarai menerangkan, di Indonesia masih kurang yang namanya Spektrum Frekwensi dan tidak bisa ditambah untuk kebutuhan telekomunikasi seluler kita, karena banyak Spektrum Frekwensi kita digunakan untuk penggunaan lain, seperti misalnya Spektrum 2,6 GHz itu dipakai untuk satelit yang harusnya bisa dipakai untuk telekomunikasi seluler ‘’Sekali dipakai untuk satelit maka setidaknya lima belas tahun sampai dua puluh tahun tidak bisa dipakai karena dipakai satelit,’’ungkapnya.

“Jadi Spektrum yang sudah digunakan itu, kita usahakan untuk dipindah, sehingga spektrum itu bisa dipakai untuk telekomunikasi. Tidak gampang, karena spektrum yang dipasang di satelit itu sudah digunakan untuk antena parabola yang dipakai di bumi,”tuturnya.

‘’Makanya saya mengajak dan menyampaikan kepada operator seluler untuk membantu mengatasi keluhan masyarakat denga cepat. Tidak hanya bangun BTS tapi juga harus ada spektrumnya atau frekwensinya. Tidak ada spektrum frekwensinya sudah tentu tidak ada sinyal,”tegasnya.

Menkominfo juga menjelaskan, Provinsi NTT salah satu wilayah di Indonesia yang sangat sulit dijangkau dan tidak tersedia layanan telekomunikasi seluler untuk mengambil bagian atau ikut serta di dalam akselerasi transformasi digital ‘’Karena pada saat awal kami merancang pembangunan infrastruktur hulu digital di Indonesia, kami juga melihat bagaimana membantu kawasan Nusa Tenggara khususnya NTT dengan tantangan topografi yang berat,’’ungkap Menkominfo.

Menkominfo menjelaskan jika dibandingkan dengan kawasan lain, di NTT terdapat 427 BTS yang akan dibangun. Dan membangun di kawasan yang tidak dibangun oleh mitra-mitra operator seluler ‘’Karena kawasan-kawasan yang dibangun termasuk di sini (NTT) adalah kawasan yang non komersial atau sulit dibangun dan tidak menghasilkan Return on Investment yang memadai. Wilayah dengan tantangan topografi yang sulit, yang tidak ingin ditinggal dan dibangun oleh operator seluler,’’terangnya.

Menteri menjelaskan operator diberikan lisensi tata kelola spektrum freqwensi yang hampir diberikan dengan kewajiban membangun infrastruktur hulu digital atau Teknologi Informasi dan Komunikasi ‘”Hanya karena dia (operator ) tidak memenuhi syarat-syarat visibel komersial untuk tidak dibangun. Jadi ini wilayah yang sangat sulit, non komersial dengan berbagai tantangan topografi yag sulit, kultural ya sulit, tantangan birokrasi yang sulit serta tantangan kamtibmas yang juga sulit, seperti di daerah Papua,’’jelasnya.

“Tentu hal ini membutuhkan kolaborasi, kerjasama, fleksibilitas dan relasi yang dinamis agar bisa berjalan baik, karena ini wilayah yang sangat sulit, karena tidak semua wilayah bisa membangun tower di puncak gunung karena akses jalan tidak ada. Apalagi ini teknologi tinggi yang tidak tersedia sumber dayanya, sulit dicari teknologi terapannya dan harus berkolaborasi dengan perusahaan teknologi global,’’ujarnya.

Untuk itu Menkominfo berharap apa yang sudah dan sedang dibangun, harus ada kolaborasi yang kuat ‘’sebagai contoh untuk membangun 1 BTS dengan radius 3 kilometer, kalau BTS itu ditempatkan di puncak gunung yang jauh dari fasilitas publik, sekolah, puskemas dan lainnya maka sinyal akan sulit. Hal itu disebabkan pada saat menentukan titik lokasi pembangunan BTS tidak memiliki radius yang menjangkau layanan publik yang memadai. Ini soal dan butuh kolaborasi dan kerjasama dengan Pemda,’’katanya.

Hal lain ungkap Menkominfo, sekali tower BTS dibangun disitu tanpa rencana pembangunan dan tata ruang desa, kecamatan dan kabupaten berbasis infrastruktur itu, jangan sampai infrastrukturnya dibangun di tempat lain perencanaan pembangunanya di tempat lain “Hal-hal ini sangat sederhana tapi sangat mempengaruhi kwalitas layanan,’’tambahnya.

Saat ini di NTT kata Menteri sedang dibangun Stasiun Bumi berlokasi di Amfoang kabupaten Kupang untuk melayani kawasan di Provinsi NTT ‘’Apakah dengan Stasiun Bumi jadi, satelitnya juga jadi? belum tentu juga, harus ada terminal yang ditempatkan di setiap titik layanan publik itu. Stasiun Bumi ini bisa ditempatkan di orbit yang tingginya 36.000 kilo meter di angkasa,’’paparnya.

Pada kesempatan tersebut Menkominfo juga meminta Pemda Manggarai dan Forkopimda untuk mengusulkan sekolah- sekolah dan puskesmas, kantor polisi dan pos-pos militer di wilayah terluar yang non kombat atau bukan untuk yang perang untuk di pasang akses internet ‘’Kalau di sini belum, Pemda bisa membantu memperlancar,’’pungkasnya.

Turut hadir dalam acara ini, Sekda Manggarai, unsur Forkopimda, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD, para Kepala bagian lingkup setda Manggarai, Camat Langke Rembong serta insan pers. (ars)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *