Diskominfo – Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Drs. Jahang Fansi Aldus, membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi yang diadakan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), bertempat di Aula Hotel Sindha Ruteng, Selasa (17/12/2024).
Dalam sambutannya, Sekda Fansi menjelaskan bahwa kehadiran tim Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Ende ini untuk menjelaskan langsung terkait peningkatan status Gunung Anak Ranaka dari normal ke waspada (level II).
“Jujur kita panik ketika diumumkan olen badan geologi vulkanologi bahwa status gunung anak Ranaka meningkat, disisi lain karena kami masih trauma dengan kejadian gunung Lewetobi. Kita harap dengan kehadiran rekan-rekan dari tim mitigasi bencana ende ini dapat menjawab keresahan dan sedikit mengurangi ketakutan kita selama ini.”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Arios Ghele Radja, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menambah kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana geologi termasuk gerakan tanah, gempa bumi, tsunami, dan aktivitas gunung api.
“Sosialisasi ini bukan karena ada indikasi bencana akan terjadi, melainkan bagian dari tugas kami untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah,”terangnya.
Terkait status Anak Gunung Ranaka, pihaknya menjelaskan bahwa saat ini status gunung masih berada pada status waspada atau level II. Hingga detik ini tim dari Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara terus melakukan pemantauan aktivitas harian gunung api dan melaporkan hasilnya setiap enam jam sekali kepada Pemerintah Daerah.
” Kami imbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah gunung. Jangan percaya informasi hoaks, dengarkan informasi resmi dari pemerintah,”ujarnya.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Kapolres Manggarai, Kasdim 1612 Kapten Infanteri Zaenudin, BPBD Manggarai, anggota DPRD Kabupaten Manggarai, para Camat, Lurah, tenaga pendidik, perwakilan Disabilitas Manggarai, Kepala Desa, serta Pimpinan Perangkat Daerah atau yang mewakili.
