Ruteng, Kominfo -Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kabupaten Manggarai bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI kembali menggelar festival Kopi dan Budaya Manggarai tahun 2024.
Pembukaaan event yang diadakan untuk ketiga kalinya dan akan berlangsung selama 3 hari (20-22 september) ,diselenggarakan di pelataran parkir Gereja Katedral Ruteng, Jumat, 20 september 2024.
Mewakili Bupati Manggarai, Sekretaris Daerah Drs.Jahang Fansi Aldus, membuka secara resmi kegiatan tersebut, ditandai dengan pemukulan gong secara bersama-sama oleh Sekda Manggarai, Deputi bidang produk wisata Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, Vincen Jemadu, Penjabat Bupati Manggarai Timur Ir.Boni Hasudungan,serta Kepala perwakilan Bank Indonesia-NTT, Agus Sistyowijajati.
Membacakan sambutan tertulis Bupati Manggarai, Sekda Fansi Jahang mengatakan, bagi pemerintah kabupaten Manggarai gelaran festival kopi dan budaya 2024 ini, memiliki semangat yang sama dengan dua festival lain yang dilaksanakan tahun ini, yakni festival seni dan budaya yang dilaksanakan oleh dinas pariwisata dan kebudayaan beberapa waktu lalu dan festival Golo Curu yang puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 7 Oktober 2024.
Dalam satu dekade terakhir ,kata festival sering kita dengar.Gelaran juga sering kita ikuti. Kementerian Parekraf bahkan telah mencatat ratusan festival di negeri ini yang masuk dalam Calender of Even (CoE).
Kita semua tentu pernah mendengar tentang Karisma Event Nusantara atau KEN. Karisma Event Nusantara ini merupakan strategi kolaborasi Kemenparekraf bersama pemerintah daerah dan seluruh stakeholder pariwisata untuk menaikkan citra pariwisata Indonesia dan penggerak kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Festival ini memiliki banyak manfaat. Mulai dari kesempatan membangun jejaring, pengembangan seni budaya, mengangkat potensi lokal sampai pada diseminasi informasi tentang kita kepada publik yang lebih luas.
Kalau hari ini kita hadir dalam festival kopi dan budaya Manggarai, sesungguhnya itu berarti bahwa kita hendak ambil bagian dalam upaya bersama menyebarluaskan cerita tentang salah satu andalan kita yaitu kopi.
Tentu saja kopi tidak boleh direduksi nilainya sebagai komoditi perdagangan semata. Lebih dari itu, bagi kita orang Manggarai, kopi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kultur keseharian kita.
Kopi adalah gambaran keramahan orang Manggarai : eme manga meka ata lambu mbaru dite, laing cain muing lite sila kopi.
Kopi adalah juga bagian dari ideal kesejahteraan masyarakat Manggarai sejak dulu.Kita mengenal akronim Pekosamaraga (mbaru pesek, uma/po’ong kopi, sawah, mesin ja’ik, radio agu lampu gas) Memiliki kebun kopi adalah salah satu pralambang kesejahteraan : kopi memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Oleh karena itu,”merayakan kopi dan budaya Manggarai”melalui festival seperti ini merupakan bagian dari ungkapan terima kasih kita atas kemurahan Tuhan bagi tanah Manggarai ini. Festival, sebagaimana kita ketahui berasal dari kata latin festa/fiesta : pesta “Bahwa pada gelarannya kali ini panitia memberi judul festival kopi dan budaya Manggarai, saya kira tidaklah begitu saja. Judul ini mestilah berangkat dari kesadaran-kesadaran tadi : kopi dan budaya Manggarai tidaklah dapat dipisahkan,”ungkapnya.
“Pemerintah kabupaten Manggarai mengapresiasi niat baik itu, sekaligus mengajak kita semua untuk menggunakan momen tiga hari ini tidak semata sebagai ajang bersenang-senang,”lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakan, festival ini hendaknya diarahkan untuk memberi makna lebih, mengaktifasi percakapan/diskusi tentang penghargaan kita (orang Manggarai), baik terhadap kopi dan terutama terhadap budaya Manggarai “Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat pada festival ini, terutama untuk teman-teman dan adik-adik saya yang adalah pelaku ekonomi kreatif yang sudah hadir dan men-display hasil karya mereka di festival ini,”ujarnya.
“Apresiasi yang tinggi juga kepada para seniman yang akan tampil di panggung ini. Tampilkan yang terbaik dan wartakan kepada dunia bahwa Manggarai adalah gudangnya orang-orang muda kreatif dengan karya yang luar biasa,”pungkasnya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Deputi bidang produk wisata Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, Vincen Jemadu,mengatakan event festival kopi ini adalah satu instrumen untuk bisa menciptakan transaksi bisnis terutama UMKM dan membangun jejaring.
Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif kata Vincen Jemadu, tetap berkomitmen mendukung penyelenggaraan setiap event di daerah.
Dijelaskannya, di tahun 2024 ini terdapat sekitar 4.000 event di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Vincen Jemadu juga menitip pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno kepada semua pihak terutama di daerah, agar event yang diselenggarakan bisa berkualitas. Bukan saja berkualitas dari sisi penyelenggaraan namun juga kualitas dampak dan manfaat bagi masyarakat terutama bagi pelaku UMKM dan para pedagang kecil lainnya.
Sementara itu Ketua penyelenggra kegiatan Boni Romas menuturkan, festival kopi dan budaya ini sudah tiga kali dilaksanakan, karena kesepakatan bersama pemerintah daerah dan Kemenparekraf yang melihat provinsi NTT pada umumnya dan Flores pada khsusnya,karena produk pertanian dan pariwisata merupakan sektor utama yang perlu dikembangkan dan menjadi kekuatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dijelaskan, selain memiliki kualitas yang bagus dan telah mendunia,kopi Manggarai juga telah mengikuti beberapa pameran di berbagai negara seperti, Madrid-Spanyol, Okland-New Zealand, Kuala Lumpur-Malaysia ‘’Ini sebuah kebanggan dan ini terlaksana berkat kepercayaan pemerintah pusat, khususnya kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif yang menunjuk duta-duta kopi Manggarai memperkenalkan kopi Manggarai di luar negeri,’’terangnya.
Pada festival kali ini, lanjut Boni Romas, pihak penyelenggara menyediakan 10 stand kopi. Selain itu ada beberapa stand destinasi pariwisata baik yang ada di kabupaten Manggarai maupun Manggarai Timur, stand home stay serta UMKM.
Selain itu kata Boni, selama festival berlangsung, masyarakat akan dihibur dengan pementasan budaya dan musik serta berbagai aneka jajanan makanan dan minuman dari para pelaku UMKM.
Pihak penyelenggara juga jelas Boni Romas, akan melakukan kegiatan penanaman 1.000 anakan pohon bambu di Golo Lusang, Konggang- Ruteng.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh, Dandim 1612 Manggarai Letkol.Dryan Priyambodo, pimpinan perangkat daerah, pelaku usaha, tokoh agama, tokoh masyarakat serta warga kota Ruteng dan sekitarnya. **