Ruteng – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Manggarai memperkirakan puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Manggarai akan terjadi pada bulan Agustus 2021. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, S.H menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk mengantisipasi kondisi ini dan melakukan mitigasi kekeringan.

Hal tersebut disampaikan Wabup Heri Ngabut, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) menghadapi bencana musim kemarau di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Jumat 7 Mei 2021.

Rapat yang dimoderatori oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Drs.Liber Habut, ini turut dihadiri Pimpinan Perangkat Daerah dan para Camat.

Wabup Heri Ngabut dalam arahannya menegaskan, pentingnya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang mumpuni dalam mengantisipasi ancaman ini. Selain itu Wabup Heri juga mengingatkan soal koordinasi yang baik antara sektor, juga perlunya menyiapkan data yang memadai.

Pada kesempatan tersebut Wabup Heri memaparkan potensi bencana kekeringan, antara lain ; kekurangan air bersih dan air minum di Pulau Mules, kematian ternak akibat kekurangan air, kebakaran hutan, ilegal logging dan bencana lainnya. “Para Camat diminta aware dengan kondisi di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu di tempat yang sama, kepala BMKG stasiun Meteorologi Fransales Lega Manggarai, Decky Irawan meminta semua pihak agar menyiapkan strategi jelang potensi kemarau panjang. “Hasil monitoring sepuluh hari terakhir, persentase curah hujan kurang dari limapuluh mili meter,” jelasnya.

Dijelaskan Decky, untuk bulan Mei di wilayah Kecamatan Langke Rembong, curah hujan diperkirakan berpotensi sedang dan untuk wilayah lain perkiraan hujan rendah. “Kepada masyarakat dihimbau, agar tidak membakar lahan yang tidak diperlukan,” katanya.  (ars)