Disaksikan warga dan para petani yang sedang menggarap lahannya, Bupati Deno Kamelus langsung mendemonstrasikan penggunaan traktor roda empat milik Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai pada sepetak lahan milik petani. Selanjutnya dua unit traktor diturunkan untuk membantu para petani yang sampai saat ini belum mulai mengolah lahannya menjelang musim tanam. Pengolahan lahan pertama-tama dilakukan dengan pembajakan dan untuk tahap selanjutnya adalah penggemburan dengan menggunakan mesin pencacah tanah.

Saat berbincang dengan para petani, Bupati Deno Kamelus berharap agar lahan kering milik warga tidak dibiarkan kosong, melainkan tetap digunakan baik untuk tanaman hortikultura maupun menjadi lokasi persawahan. “Ada banyak lahan kering yang tidak dimanfaatkan petani yang dibiarkan kosong. Namun dengan traktor seperti ini, sangat mempermudah pengolahan tanah. Lahan kering bisa kita bongkar. Terserah kepada petani setelah itu mau tanam padi, ubi atau yang lainnya,” jelasnya.

Untuk diketahui, beberapa waktu sebelumnya Bupati Manggarai sempat menyaksikan sulitnya petani di kawasan tersebut mengolah lahan yang cukup luas secara manual, menggunakan tenaga manusia. Karenanya Bupati Deno Kamelus meminta Kepala Dinas Pertanian membantu meminjamkan traktor agar petani di lokasi tersebut tidak lagi menggarap lahan secara manual .

Maria Elviana, salah seorang pemilik lahan di Lingko Cincang mengaku sangat terharu menyaksikan Bupati Deno membajak sawah miliknya. “Lahan ini hanya digunakan untuk tanam padi pada musim penghujan. Kami tanam mulai bulan Februari. Sedangkan untuk musim kemarau kami gunakan untuk tanam Kacang tanah dan jagung,” tandasnya.Dijelaskannya, pengolahan lahan ini membutuhkan tenaga manusia dan biaya yang sangat banyak.

Karena itu, kepada Bupati Manggarai Deno Kamelus, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih karena dipermudah dalam proses pengolahan lahan sebelum pada bulan Februari nanti mulai menanam padi. (Tim Humaspro Manggarai)