Pemkab Manggarai

Kunjungan Kerja Ke Desa Bea Mese, Gubernur NTT Dialog Dengan Para Kades di Kecamatan Cibal

Kominfo – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Bea Mese dan berdialog dengan para kepala desa di Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai, Senin 18 April 2022.

Tiba di Desa Bea Mese pukul 10.30 wita, Gubernur dan rombongan langsung meninjau jalan hot mix Perak – Bea Mese.

Selanjutnya rombongan bergerak menuju lapangan Bola kaki Bea Mese dan diterima secara adat Tuak Curu, pengenaan topi dan selendang. Rombongan lalu diarak menuju pendopo pastoran oleh grup ronda dan kembali diterima adat Manuk Kapu.

Dari pendopo, setelah menikmati makan olahan lokal, seperti pisang dan ubi, Gubernur yang didampingi Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, S.E.,M.A. dan Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, S.H., Wakil Ketua DPRD dan anggota DPRD Provinsi, bergerak menuju stand pameran untuk melihat dari dekat hasil tenun dari kerajinan kelompok tenun, kerajinan kelompok tenun Milenial SMAN 3 Cibal, kelompok kerajinan Difabel Ruteng dan kelompok pengrajin tenun dari Desa Perak.

Dalam sesi dialog dengan Gubernur, mewakili 16 desa dan 1 Kelurahan di kecamatan Cibal, kepala desa Golo Eduardus Hargub menyampaikan beberapa persoalan, antara lain persoalan beberapa desa yang sampai saat ini belum teraliri listrik, diantaranya di desa Ladur terdiri dari 4 dusun (50 kk) desa kentol 1 dusun, desa langkas 1 dusun (150 kk), desa Riung 3 dusun (622 kk) dan desa Nenu 1 dusun (17 kk).

Selain itu kades Golo juga menyampaikan persoalan yang sama terkait belum dialiri listrik beberapa desa di kecamatan Cibal Barat, yakni di desa Wae Codi, desa Golo Woi, desa Latung dan desa Wae Renca.

Pada kesempatan tersebut Kades Eduardus juga mengeluhkan Dana Desa tahun 2022 yang lebih fokus menangani Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Karena menurutnya, dalam konteks membangun desa agak sulit. Untuk itu Dia jam uga mengusulkan terkait rumah tidak layak huni, karena desa sudah kekurangan dana untuk memberikan bantuan rumah tidak layak huni bagi masyarakat, karena dana lebih fokus dipakai untuk BLT.

Selain itu persoalan pemasaran hasil tenun yang selama ini berdasarkan keluhan pengrajin, antara nilai jual dan nilai beli, khususnya bahan dasar dari tenun sangat minim. “Kerja sampai dua bulan tetapi yang didapat cuma enam ratus hingga tujuh ratus ribu. Beli benang tiga ratus ribu, hitung-hitung tidak cukup,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, kepala desa Barang Tomas Rihi juga menyampaikan usulan kepada Gubernur. kades Barang mengusulkan mengenai pembukaan jalan baru lintas luar dari wilayah desa Rado, Welu, Barang, Pinggang bahkan sampai bagian utara desa Riung.

Selain itu di hadapan orang nomor satu di NTT tersebut, kades Barang juga meminta revitalisasi rumah adat dalam rangka mendukung kegiatan pariwisata.

Menanggapi permintaan dan keluhan para kepala desa tersebut, Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan sudah mendengarnya dan akan menampung dan mencari solusi terbaik ke depan. “Kita akan bicarakan dengan pihak terkait, misalkan masalah listrik dengan PLN dan akan mencari solusi terbaik. Karena yang kita tahu bersama kita juga tengah menghadapi refokusing anggaran,” ujar Gubernur Viktor.

Setelah melakukan kunjungan ke desa Bea Mese, di hari yang sama, Gubernur memiliki sejumlah agenda lain, diantaranya, peninjauan pasar digital di pasar Inpres Ruteng, peninjauan perkebunan sayur greenhouse di desa Poco Likang, peninjauan Showroom Dekranasda, peninjauan takjil di plataran Masjid, peninjauan kopi mane serta diakhiri dengan penandatanganan kredit pinjaman daerah.

Kunjungan Gubernur di desa Bea Mese ini, turut juga diikuti Staf Khusus Gubernur NTT, Kadis Perhubungan NTT, Kadis PUPR, Kadis Pertanian NTT, Dirut utama Bank NTT, Sekretaris Daerah Drs. Jahang Fansi Aldus, Ketua DPRD Matias Masir, S.Pd, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, Ketua Tim penggerak PKK dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Manggarai, Vikjen Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar, Pr, Camat Cibal, tokoh agama, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.  (ars).

Share this post