Pemkab Manggarai

Kades Lungar: Budidaya Hortikultura di Poco Leok Datangkan Keuntungan Bagi Warga Sekitar

Ruteng, Diskominfo Manggarai – Pengembangan tanaman Hortikultura bagi masyarakat sekitar Poco Leok Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai yang dirintis PT. PLN (Persero) Unit Induk Pengembangan (UIP) Nusa Tenggara (Nusra) banyak mendatangkan keuntungan bagi warga masyarakat terutama meningkatkan perekonomian.

Hal tersebut diakui Kepala Desa Lungar, Eduardus Joman, saat Talkshow Radio dengan Tema Budidaya Holtikultura Rintisan PLN UIP Nusra di Sekitar Wilayah Pengembangan PLTP Ulumbu, Berdampak Positif atau Negatif untuk Masyarakat, yang dipandu Penyiar Petrus Melanus Nasrani di Radio RSPD Suara Manggarai, Senin 6 Mei 2024.

Dalam dialog tersebut juga menghadirkan 2 nara sumber lainnya, yakni  Manager Komunikasi dan TJSL, PT PLN UIP Nusra, Panca Budi Setiawan dan pendamping kelompok tani Poco Leok Nova Sulistriana.

Dikatakan Eduardus Joman, masyarakat di Desa Lungar sangat antusias menerima program (pengembangan hortikultura) ini dan mendapatkan hasil serta keuntungan secara ekonomi dari program hortikultura ini.

“Terimakasih kepada pihak PLN UIP Nusra yang sudah membimbing secara teknis kepada para petani melalui PPL. Setelah ada pengembangan hortikultura, sebagian masyarakat di Desa Lungar tidak mengalami kesulitan dapatkan sayur,” ujar Eduardus.

Dijelaskan Kades Eduardus, luas lahan hortikultura sebesar 3,6 hektare terdapat di tiga dusun yakni dusun Cako, Dusun Lungar dan Dusun Mesir.

Lebih jauh Kades Eduardus kembali menjelaskan, terdapat 10 kelompok hortikultura dan tersebar di 3 dusun dan jumlah kelompok tergantung jumlah masyarakat disekitar pengembangan hortikultura.

Diakui juga oleh kades Eduardus, sebelumnya juga ada pengembangan hortikultura yang dikembangkan oleh JPIC keuskupan Ruteng pada 2 atau 3 tahun sebelum program hortikultura dari PT. PLN “Masyarakat di sana butuh bimbingan dan pengadaannya dari pihak lain, sehingga masyarakat terpenuhi kebutuhannya,” jelasnya.

Dalam Talkshow berdurasi 30 menit tersebut, Kades Eduardus juga sangat mengharapkan dukungan sarana seperti ketersediaan air. Hal itu disebabkan wilayah Poco Leok sedikit berada pada kecuraman sehingga pasokan air sangat terbatas.

Selain itu Ia juga berharap agar masyarakat khususnya di wilayah Desa Lungar, dapat menerima program yang digulirkan PT.PLN demi kemajuan dan kebaikan desa, rumah tangga dan masyarakat secara umum.

Sementara itu Manager Komunikasi dan TJSL, PT PLN UIP Nusra, Panca Budi Setiawan menerangkan, program yang digulirkan PT.PLN adalah program yang menyerap aspirasi masyarakat yang ada di sekitar Poco Leok dan unit eksisting PLTP Ulumbu.

Disamping pengembangan  hortikultura , tahun ini pihaknya sedang merancang dan mengembangkan pembibitan ikan tawar dan tanaman temulawak akan dikembangkan di tiga kelompok di Desa Wewo.

Tujuan pengembangan ikan air tawar  ungkap Panca sebagai makanan pendamping untuk upaya penanganan stunting di Desa wewo “Jadi program itu kita (PT. PLN; red) disesuaikan dengan apa yang diharapkan masyarakat setempat,” paparnya.

Panca Budi Setiawan,menerangkan, ide awal bagaimana pihaknya (PT PLN ) menangkap aspirasi masyarakat yang pada saat itu berkumpul dan mengumpulkan ide kreatif untuk mengembangkan perekonomian di wilayah setempat khususnya di wilayah Poco Leok.

“Tentunya ini tidak terlepas dari dukungan Pak Kades Lungar, yang bersama kami untuk menangkap semua keinginan atau aspirasi masyarakat setempat,” ujarnya.

Panca menyebut, daerah Poco Leok merupakan daerah yang subur namun demikian masih ada yang harus perlu  disentuh. Dan untuk saat ini, usulan masyarakat adalah pengembangan hortikultura “Dari sisi itulah kami turun, kami dampingi. Tentunya kami tidak sendiri, kami tetap libatkan pemerintah desa dan pendampingan PPL,” jelasnya seraya menambahkan Program pengembangan hortikultura juga terlebih dahulu didiskusikan dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai.

Selain itu jelasnya, proses pendampingan untuk pengembangan hortikultura ini tidak asal-asalan namun didampingi sejak awal persiapan sampai masyarakat  menghasilkan uang.

Lebih lanjut dijelaskan, dari program hortikultura yang didampingi ini yakni pelatihan. PT. PLN katanya, benar-benar mempersiapkan petani yang tangguh, yang tahu bagaimana bertani hortikultura yang baik. Pendampingan juga dari segi pematangan atau persiapan lahan lalu pendampingan dari sisi pembibitan, masa pemeliharaan, masa panen dan penjualan hasil panen.

Menurut Panca, ke depan pengembangan hortikultura bisa menjadi contoh bagi tempat lain. “Pada saat program kami gulirkan, pendampingan yang kami lakukan juga hingga instalasi pengairan. Namun pengairan di lokasi pengembangan hortikultura belum sampai ke titik hulu pengambilan sumber air. Tapi kami bekerja sama dengan pihak Desa, dimana mereka sudah survei titik pengambilan air,” terangnya.

Sehingga ke depan, apabila instalasi air sudah sampai ke hulu, harapannya jelas Panca, tidak hanya dimanfaatkan untuk suport pengairan pertanian tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk MCK dan air bersih bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu Nova Sulistriana selaku pendamping Kelompok Tani Poco Leok, mengatakan di wilayah Poco Leok sebelumnya lebih fokus pada perkebunan. Namun ketika PT. PLN menggulirkan program pengembangan hortikultura, masyarakat sangat antusias untuk menanam  jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan.

Hingga kini kata Nova, petani yang didampingnya, sudah hampir 10 kali melakukan panen dan hasilnya sudah dapat dinikmati oleh para petani untuk menambah perekonomian keluarga. “Hasilnya juga tidak main-main, penjualan hasil hortikultura bisa mencapai puluhan juta rupiah,” jelas Nova.

Nova menambahkan, saat ini juga terdapat 4 Kelompok Tani hortikultura di Desa Wewo dan sudah panen kedua kalinya. (**)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *