Kominfo- Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit,S.E.,M.A melakukan penanaman secara simbolis kacang kedele di Iteng kecamatan Satar Mese, Kamis 8 Juni 2023.
Sebelum menuju Iteng, Satar Mese, Bupati dan rombongan menyempatkan diri mengunjungi pagelaran hasil karya siswa Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SDK Ruteng 3.
Tiba di Iteng, Bupati disambut secara adat Tuak Curu dan Manuk Kapu.
Dalam sambutannya sebelum melakukan penanaman simbolis kacang Kedele, Bupati Hery mengatakan, rencana penanaman kedelai sudah dilakukan diskusi berkali-kali terutama dengan Dinas Pertanian “Kesulitan pasti ada. Yang paling gampang dalam hidup ini hanya membalikan telapak tangan, selebihnya akan menemukan hambatan dan tantangan,”ungkapnya.
Bupati Hery mengatakan, sejak awal memang dipikirkan bibitnya dari mana dan ternyata kegiatan yang di Kajong Reok Barat bisa berjalan “Setelah itu cari Herbisidanya dari mana, karena APBD 2022-2023 sudah berjalan dan ternyata masih ada ruangan lagi di Kementerian Pertanian,”jelasnya.
Tantangan yang dihadapi selanjutnya kata Bupati Hery yakni serangan hama dan dan penyakit “Tetapi teman-teman dari Pertanian bilang, kalau mau hilang itu penyakit harus rotasi tanaman,”ujarnya.
Bupati Hery menuturkan, di bagian Selatan tahun ini kita mulai dengan Kedelai, sementara bagian Utara kita akan mulai dengan menanam Bawang di Reo dengan 50 ha, dengan kalkulasi kalau 1 ha bisa dapat 10 ton berati kita harapkan 3 atau 4 bulan ke depan sudah ada 500 ton bawang merah “Karena luas lahannya hanya Lima Puluh Hektar dan cocok ditanami bawang sehingga kita lakukan penanaman di Lima Puluh Hektar itu. Meski ada juga kendala saat tanam, pasti ada gagalnya, tetapi semua butuh proses dan kesabaran,”jelasnya.
Bupati berharap apa yang sudah mulai dilakukan hari ini akan berjalan dengan baik “Saya minta perhatian dari Dinas Pertanian untuk menyukseskan apa yang sudah berjalan hari ini. Seribu hektar untuk ukuran Indonesia tidaklah mudah. Hari ini bicara tanam kedelai Seribu hektar tidak mudah,”ungkapnya.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pertanian Livens Turuk menjelaskan, penamanan kedelai dilaksanakan guna mengantisipasi situasi kerawanan pangan dan mengendalikan hama penyakit yang ada di kecamatan Satar Mese khususnya di Wae Mantar II.
Plt Kadis Pertanian mengatakan,kegiatan pengembangan kedelai di kabupaten Manggarai ini dilaksanakan oleh Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian Tanaman Pangan melalui program APBN.
Di Kabupaten Manggarai Jelas Livens Turuk, untuk tahun 2023 mendapatkan pengembangan kedelai di areal seluas 1.500 ha dan untuk wilayah Satar Mese sebanyak 1.000 ha “Di Satar Mese sendiri yang terlibat untuk penanaman kedelai ini, terdapat 131 kelompok tani. Ada desa Persiapan Ulu Ngali, desa Tal, Paka, Iteng, dan Wewo yang akan melakukan penanaman periode Mei hingga Juli 2023,”terangnya.
Sementara untuk periode Oktober lanjutnya, untuk desa-desa dibagian timur, diantaranya desa Koak dan Tado serta desa-desa yang berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Manggarai Timur
Dijelaskan Plt Kadis, di desa Persiapan Ulu Ngali terdapat 2 kelompok tani, desa Tal 26 kelompok tani, desa Paka 12 kelompok tani, desa Iteng 5 kelompok tani dan desa Wewo 4 kelompok tani.
Dijelaskannya, jumlah areal seluas 1.000 ha ini akan mendapatkan benih sebanyak 50 ton dan masing-masing hektar mendapatkan jatah 50 kilogram benih serta bantuan herbisida sebanyak 1.000 liter.
Dinas Pertanian juga kata Livens Turuk, mengajak Universitas Katolik Indonesia Santo Paulus Ruteng, sebagai salah satu bentuk kerja sama untuk pengembangan Pertanian di Manggarai ke depan.
Sementara itu Livens Turuk menerangkan, terdapat juga satu SMK pertanian dari Manggarai Timur yang kebetulan melaksanakan kegiatan praktek di Satar Mese dan akan praktek selama 5 bulan “Mudah-mudahan mereka juga bisa memperoleh ilmu dari kegiatan penanaman kedelai di tempat ini,”pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat Satar Mese Damianus Arjo, Danramil Satar Mese, Kapolsek, tokoh masyarakat, PPL Pertanian, Staf Dinas Pertanian, SMKN Kota Komba, serta masyarakat desa Iteng. (ars)
