Pemkab Manggarai

Bupati Hery: Kabupaten Manggarai Siap Mendukung Pengembangan Kawasan Pariwisata Labuan Bajo

Kominfo- Dalam kaitannya dengan dukungan pengembangan Pariwisata Labuan Bajo, maka Kabupaten Manggarai siap menunjang kawasan tersebut. Hal tersebut disampaikan Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, S.E.,M.A. saat menghadiri sidang Pastoral Post Natal Keuskupan Ruteng tahun 2022, bertempat di rumah Retret Putri Karmel Wae Lengkas.

Khusus kabupaten Manggarai lanjut Bupati Hery, fokus pengembangan pada wisata budaya dan religi. Strategi pembangunan dan pengembangan kepariwisataan kabupaten Manggarai mengacu pada pengembangan destinasi pariwisata, pembangunan industri pariwisata, pembangunan kelembagaan pariwisata dan pembangunan pasar serta pemasaran. “Yang perlu kita tekankan adalah kita tidak perlu menunggu destinasi itu ditata dulu. Kita jual dulu, penataanya sambil jalan,” ungkapnya.

Dijelaskan, terkait pengembangan kawasan strategis pariwisata kabupaten (KSPK) untuk wilayah kabupaten Manggarai terbagi tiga (3) zona, yakni : zona utara, zona tengah dan zona selatan.

Bupati Hery mengakui, tantangan utama pengembangan pariwisata, yakni infrastruktur belum memadai, lahan terbatas, SDM masih rendah, sumber -sumber pendanaan masih sangat terbatas, perencanaan detail belum tersedia dengan baik, teknologi informasi dan promosi belum memadai, usaha-usaha sektor pariwisata masih sangat rendah dan bencana alam.

Bupati Hery bersyukur, karena hari ini pengembangan pariwisata di kabupaten Manggarai mendapat dukungan yang besar dari semua pihak.

Sementara itu Direktris BPOLBF, Shana Fatina dalam pemaparannya meminta dukungan pemerintah dan masyarakat di Manggarai Raya untuk mendukung pengembangan pariwisata. “Kami minta dukungan agar masyarakat dapat berperan aktif dalam pengembangan pariwisata berbasis ekonomi kreatif,” tuturnya.

Di tempat yang sama , Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur, dalam pengelolaan pariwisata untuk tetap memperhatikan kemaslahatan hidup masyarakat dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa hal juga ditekankan Uskup Siprianus yang disebut “Tujuh Ramah” yakni,  ramah akan martabat manusia, ramah terhadap sesama, ramah budaya, ramah lingkungan, ramah tata krama dan etika, ramah akan keadilan dan kejujuran dan ramah ilmu pengetahuan dan teknologi. “Kami mengajak Bapak-bapak Bupati di wilayah Manggarai Raya ini, Ibu Direktris BOPLBF menyikapi bersama isu besar yang kita hadapi ini, program kebijakan dan program-program yang melayani kemaslahatan masyarakat Manggarai Raya khususnya dan NTT umumnya. Semoga pertemuan hari ini memberikan wawasan dan inspirasi baru dalam mengembangakan pariwisata di Nucalale ini,” katanya.

Pariwisata holistik adalah, pariwisata yang meliputi pelbagai aspek yang mendukung kesejahteraan manusia yang utuh dan terintegrasi dengan keutuhan ciptaan. Karena itu pariwisata tidak boleh hanya berorientasi pada kesejahteraan ekonomi. Untuk itu diperlukan partisipasi masyarakat lokal, integrasi nilai kultural dan spiritual setempat dan pelestarian lingkungan alam dalam seluruh pembangunan pariwisata.

Sidang yang digelar mulai tanggal 4 hingga 7 januari 2022 dan mengangkat tema Pariwisata Holistik 2022 (berpartisipasi, berbudaya dan berkelanjutan) ini turut dihadiri Bupati Manggarai Barat, Pastor Paroki se Keuskupan Ruteng, Sekda Manggarai, Sekda Manggarai Timur, sejumlah pejabat lingkup Pemkab Manggarai, pimpinan lembaga dan tokoh umat.  (prokopim)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *