Ruteng –Tanah atau lahan milik para petani yang tergabung dalam petani Sistem Managemen Pertanian Terintegrasi ( Simantri ) dalam waktu dekat semuanya akan diberi sertifikat gratis.
Hal tersebut mencuat dalam dialog Bupati Manggarai DR.Deno Kamelus,SH.MH dengan para petani yang tergabung dalam Petani Simantri,bertempat di beberapa lokasi diantaranya,simantri 1 di Lao Kelurahan Wali,simantri 2 di Bangka Tuke kelurahan Bangka Tuke kecamatan Langke Rembong,simantri 9 di Poco Likang Kecamatan Ruteng,serta simantri 10 di Desa Bangka Lelak,kecamatan Lelak,Sabtu (27/1/2018).
Bupati Manggarai didampingi Dekan Fakultas Pertanian Undana Kupang DR.Ir Dami Adar dan Kepala Badan Pertanahan Manggarai berjanji akan mensertifikat secara gratis semua tanah atau lahan para petani yang tergabung dalam kelompok simantri 1 hingga simantri 10,bekerja sama dengan Badan Pertanahan Kabupaten Manggarai,dengan biaya seluruhnya ditanggung Pemkab Manggarai.
Bupati Deno Kamelus menjelaskan maksud mensertifikat semua tanah dan lahan warga,agar nantinya jika masyarakat membutuhkan modal untuk membeli bibit,pupuk,alat-alat pertanian lainnya,modalnya sudah ada dengan meminjam uang dari Bank disertai jaminan sertifikat ‘’Kalau sertifikatnya sudah ada,pakai itu sertifikat untuk pinjam uang di bank,nanti saya akan bicarakan dengan beberapa Bank di Ruteng,Kebetulan dari Bank NTT juga hadir,Bank harus beri dukungan kepada petani’’kata Bupati kamelus.
Bupati Deno Kamelus meminta masyarakat ke depannya jangan terus bergantung dengan pemerintah,dalam hal penyediaan bibit,pupuk dan peralatan pertanian atau bantuan lainnya’’Jangan terus bergantung dengan pemerintah,sewaktu-waktu bantuan pemerintah beralih ke warga atau kelompok lain,petani yang sudah ada sertifikat tidak pusing lagi urus modal,pakai saja sertifikatnya pinjam modal ke bank,’’Papar Bupati Kamelus.
Pada tahun 2018,Kata Bupati Deno kamelus jumlah kelompok Simantri hanya 10 kelompok dan pada tahun 2019 mendatang akan ditambah lagi 10 kelompok tani.
Untuk itu Beliau berpesan kepada para petani agar dalam mengolah hasil pertanian harus menggunakan pupuk Bogasi atau Organik yang di hasilkan dari ternak-ternak seperti sapi dan babi yang sudah dibagikan pemerintah kepada setiap kelompok ‘’Ternak Sapi dan babi sudah dibagi,nanti kotoran ternak itu yang dijadikan pupuk bogasi,makanya kandang juga harus bagus,tidak boleh pakai kandang kayu,harus dari besi kandangnya,’’Jelas Bupati kamelus.
Selain kepada petani,Bupati Deno kamelus juga memotifasi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL ),agar senantiasa selalu bersama para petani mulai dari masa tanam hingga panen ‘’Teman-teman PPL,jangan menyerah dampingi petani,jangan biarkan petani bekerja sendiri,sehingga nantinya hasil tanaman bagus dan memuaskan.Yang tidak ada motor,nanti saya kasih motor untuk memudahkan kalian berada di lapangan,’’Ujar Bupati kamelus.
Seorang Petugas Penyuluh Lapangan yang bertugas di Desa Bangka Lelak Ferdinandus,mengeluhkan kurangnya kendaraan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian para petani ’’Kendala Kami hanya kendaraan Pa Bupati,kendaraan yang melayani rute dari dan ke desa Bangka Lelak ini tidak banyak,sehingga kami kewalahan mengangkut hasil tanaman petani,’’Ungkap Ferdinandus.
Bupati Deno Kamelus merespon keluhan Ferdinandus dan berjanji akan berkoordinasi dengan kelompok-kelompok tani simantri yang memiliki kendaraan,agar bisa mengangkut hasil-hasil tanam para petani di Desa Bangka Lelak. **arismarsal