Ruteng, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Frumetius L.T.K, SE mengatakan upaya- upaya penurunan stunting harus diarahkan kepada faktor- faktor yang menjadi penyebabnya. Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.
Hal itu dikatakan Frumentius saat membuka kegiatan rapat kordinasi lintas sektor/ lintas program dalam rangka percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten Manggarai, Jumaat ( 18/12/2020 ), bertempat di Aula Misio UNIKA St. Paulus Ruteng.
Intervensi gizi spesifik kata dia merupakan kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan.
Lebih lanjut dijelaskan, intervensi gizi sensitif mencakup; peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi, peningkatan akses dan praktek pengasuhan gizi ibu dan anak, serta peningkatan akses pangan bergizi. ” Sasaran intervensi gizi sensitif adalah keluarga dan masyarakat dan dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan,” ujarnya.
Beliau menambahkan, berdasarkan uraian diatas jelas bahwa upaya penanggulangan stunting melalui pendekatan lintas sektor menjadi solusi sebagai sebuah langkah konkrit. Pendekatan lintas sektor ini melibatkan berbagai pihak antara lain pemerintah pusat, daerah, desa, LSM, Akademisi, dan media massa. “ Memang upaya penanggulangan stunting tidak mudah dilakukan, karena banyak melibatkan pihak dengan kepentingan. Namun upaya penanggulangan stunting melalui pendekatan lintas sektor dapat dijadikan momentum untuk menghilangkan ego sektoral yang selama ini melekat di SKPD,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, penyelesaian masalah pembagunan daerah tidak dapat diselesaikan oleh perangkat daerah saja, namun harus berkolaborasi dengan perangkat daerah lainya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Penerapan pendekatan lintas sektor kata Dia dilaksanakan dengan strategi bertahap mulai dari menyamakan presepsi mengenai stunting, membangun komitmen dan kerjasama antar berbagai pihak dan selanjutnya memperluas pelaksanaan program pembangunan perangkat daerah yang dirancang berdasarkan penyebab stunting dan locus sasaranya yang terintegrasi dalam sistem perencanaan dan penganggaran.
“ Untuk itu marilah kita bersama saling bekerjasama dan sama- sama bekerja, jauhkan kepentingan parsial masing- masing dan pusatkan perhatian pada kepentingan bersama, yaitu penurunan stunting di Kabupaten Manggarai yang kita cintai ini,” ungkap Do.
Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan OPD, para Camat, para Kepala Desa lokus stunting, para kepala puskesmas lokus stunting, para tenaga pelaksana gizi puskesmas lokus stunting,para bidan desa lokus stunting yayasan Ayo Indonesia, serta undangan lainya. ( petrik).